Larisa bangkit dari berbaringnya saat mendengar suara pintu kamarnya diketuk seseorang. Dia lalu turun dari ranjang dan berjalan lunglai mendekati pintu. Dia buka pintu itu dan langsung mengulas senyum saat melihat Widya yang berdiri di depan pintu kamarnya.
"Kaosnya pas ya di kamu," kata Widya sambil menelisik penampilan Larisa yang sudah mengenakan kaos milik Arvan.
"Kebesaran tapi, Tan."
"Ah, nggak. Udah pas itu, cocok kok dipake kamu. Tapi kamu pake baju apa pun pasti cocok soalnya kamu cantik sih, Cha."
Wajah Larisa detik itu juga merona karena malu mendengar pujian ibu Arvan. "Tante bisa aja deh. Jangan gitu ah, Tan, nanti hidung aku terbang. Tante lebih cantik kok. Waktu muda pasti cantik banget."
Widya terkekeh, "Cantikan kamu, Cha."
Larisa menggeleng tegas, "Cantikan tante lah pasti."
"Cantikan kamu, Cha."
"Cantikan tante," Larisa bersikeras.
