Larisa sedang memperhatikan penampilannya sendiri, kaos Arvan yang dia kenakan meski terlihat kecil ternyata tetap saja kebesaran saat dia kenakan. Tapi Larisa tetap memakainya karena memang membutuhkan pakaian ganti. Gadis itu lalu duduk di atas ranjang kamarnya, dia memegang dada kiri karena jantungnya masih berdetak cepat di dalam sana. Kejadian tadi sangat mengejutkannya, berada dalam jarak sedekat itu dengan Arvan sungguh sukses membuat kerja jantungnya menjadi ekstra cepat. Perasaan yang sama saat dia berada dalam jarak sedekat itu dengan Reza. Larisa lalu merebahkan diri, bingung sendiri memikirkan perasaannya.