Yang Larisa temukan saat masuk ke dalam ruang perawatan Reza adalah sosok Reza yang terbaring tak berdaya di atas ranjang. Pemuda itu masih dalam kondisi yang sama seperti saat Larisa melihatnya dua hari yang lalu di ruang ICU. Kedua mata terpejam dan selang infus yang masih terpasang di salah satu tangannya. Bahkan alat pendeteksi jantung masih terpasang sempurna. Yang membedakan sekarang hidung dan mulutnya tak tertutupi selang oksigen lagi. Perban masih melilit sempurna di kepala Reza yang telah mengalami operasi.
Larisa iba bukan main melihat kondisi Reza dari jarak sedekat ini. Terlihat lemah dan tak berdaya.
Larisa lalu mendudukan diri di kursi yang diletakan tepat di samping tempat tidur Reza. Dia memandangi wajah Reza yang terlihat pucat. Padahal biasanya wajah pemuda itu selalu berseri-seri, selalu memberikan senyum yang menenangkan untuk Larisa. Sosok Reza yang dulu selalu ada untuknya dalam kondisi apa pun.
