"Gue cinta sama lo, Van. Itu kenapa gue nerima lo jadi pacar. Itu alasan gue milih lo dibanding Reza."
Arvan mendengus seolah tak mempercayai perkataan Larisa.
"Lo gak percaya?"
Dengan tegas Arvan menggeleng, "Nggak tuh. Gue gak percaya."
"Apa yang harus gue lakuin supaya lo percaya kalau gue cinta sama lo?"
"Buktiin. Baru gue percaya."
"Gimana cara buktiinnya?"
"Bener lo pengen tahu caranya?"
Larisa mengangguk-anggukan kepala karena dia memang serius ingin membuat Arvan percaya bahwa dia mencintai pemuda itu, walau sekali lagi tak dipungkiri cintanya untuk Arvan tak sebesar cintanya untuk Reza.
Arvan tiba-tiba melompat turun dari tembok yang dia duduki lalu berjalan menghampiri Larisa dan berbisik pelan di depan telinga gadis itu. "Buktiin pake badan lo. Tidur sama gue, lo mau gak?"
Larisa tersentak dengan kedua bola mata terbelalak sempurna. Terkejut bukan main mendengar ucapan Arvan ini.