Larisa menatap Arvan dan gadis di depan pintu secara bergantian, Arvan yang awalnya sempat terbelalak kaget, kini sudah kembali normal dengan memasang ekspresi datar andalannya. Sedangkan gadis itu yang Larisa ketahui sebagai mantan kekasih Arvan, kini tampak syok saat tatapannya tertuju pada tangan dua remaja di hadapannya yang sedang berpegangan.
"Van, ini maksudnya apa?" tanya Melinda, sembari menunjuk tangan Arvan dan Larisa yang saling bertautan.
Sedangkan Larisa yang menyadari maksud pertanyaan gadis itu bergegas melepaskan tautan tangan mereka, namun Arvan tak membiarkannya. Pemuda itu semakin mempererat genggamannya.
"Harusnya gue yang nanya bukan lo. Ngapain lo di rumah gue?" Arvan balik bertanya dengan nada ketus dan sinis.
Larisa jadi teringat bagaimana Arvan dulu sering bicara padanya dengan nada suara yang sama persis seperti yang dia berikan pada Melinda.
"G-Gue ke sini pengen ketemu sama lo. Gue nungguin dari tadi."