"Aku capek banget, jadi kalau mau ngomong ntar aja ya," ucap Larisa, mendahului sebelum Reza mengutarakan keinginannya untuk mereka bicara empat mata.
Reza memasang raut datar seolah tak terkejut mendengar Larisa beralasan karena tak ingin bicara dengannya, pemuda itu sudah bisa menduga akan seperti itu reaksi Larisa.
"Kita bicara bentar aja."
Larisa berdecak karena Reza begitu memaksanya untuk bicara sekarang juga. "Tapi aku capek, pengen tidur."
"Tidur?" Reza mendengus, sangat terbaca olehnya Larisa memang hanya beralasan. "Sejak kapan kamu tidur sore-sore gini?"
"Aku capek jadi wajar kalau aku mau tiduran. Mau rebahan santai di kasur!" Larisa meninggikan suara karena Reza yang terus memaksanya padahal dengan jelas dia menolak untuk bicara sekarang.
Reza mengangguk-anggukan kepala, "OK. Aku gak akan larang kamu kalau pengen rebahan di kasur. Kita bisa kok bicara di kamar kamu."
