Begitu bel tanda pelajaran hari ini berakhir, Larisa langsung keluar dari kelas dengan langkah cepat. Sesuai dugaannya, seharian ini dia memang menjadi pusat perhatian di kelas karena kerap kali dia memergoki beberapa temannya sedang menatap ke arahnya. Bahkan saat mereka berbisik-bisik, meski belum tentu mereka membicarakannya tapi Larisa tetap saja merasa mereka sedang membicarakan dirinya.
Langkah Larisa terhenti saat merasakan seseorang menepuk punggungnya dan begitu berbalik badan, lagi-lagi sosok Arvan yang mengikutinya.
"Kenapa lagi, Van?" tanya Larisa sembari kembali melanjutkan langkah.
Arvan ikut berjalan dan kini pemuda itu melangkah beriringan dengan Larisa. "Lo buru-buru banget sih keluar kelas tadi?"
Larisa memutar bola mata, "Lo juga pasti tahu alasannya, gak usah nanya deh. Pikir aja sendiri."
"Gue bukan temen lo yang sok cenayang itu ya."