Larisa hanya diam memperhatikan saat Widya dengan telaten dan hati-hati menyisir dan mengikat rambut Vania sehingga kini penampilan kakak Arvan itu lebih rapi dibanding sebelumnya.
Dilihat dari sudut mana pun lekuk wajah Vania memang rupawan, sangat mirip dengan Widya yang memang cantik meski di usia yang tak lagi muda. Dia tak habis pikir kenapa mertua Vania tidak menyukainya padahal dia memiliki fisik yang sempurna dan dulu berasal dari keluarga yang mapan pula. Bertanya pun rasanya tidak sopan dan Larisa tak ingin pertanyaannya mengungkit luka lama yang dialami Widya karena itu dia memilih bungkam dan menyimpan semua pertanyaan itu dalam hati.
Setelah selesai menyisir rambut Vania, Widya mengajak Larisa duduk di sofa yang memang diletakan di ruangan itu. Sedangkan Vania masih tetap duduk di tempat dalam posisi yang sama dan dalam kondisi yang tatapannya masih terlihat kosong.