Begitu masuk ke dalam restoran, Larisa dan Reza menemukan Karlina dengan heboh memanggil mereka sambil melambai-lambaikan tangan di udara untuk memberitahukan meja yang mereka tempati.
Melihat ibu Reza selalu heboh seperti biasa, seketika dia merasa tenang sepertinya memang kegugupannya berlebihan karena nyatanya ibu Reza tetap bersikap seperti biasanya, tak berubah sedikit pun.
"Icha, gimana kabar kamu, sayang?" tanya Karlina sembari memeluk Larisa erat.
Larisa membalas pelukan wanita paruh baya itu sama eratnya. "Baik, Tan. Tante gimana?"
"Tante juga baik," sahut Karlina sambil mengusap-usap punggung Larisa lembut, penuh sayang.
Begitu pelukan dengan ibu Reza terlepas, kini Larisa menyalami ayah Reza lantas mencium punggung tangannya. "Om Seno, gimana kabarnya?" tanya gadis itu, mencoba memberanikan diri menyapa lebih dulu.
"Baik, Cha. Kamu kelihatan makin cantik aja pantesan Reza cinta mati sama kamu."