Chereads / Son of the mafia / Chapter 12 - 第11章

Chapter 12 - 第11章

HAPPY READING😘

Setelah kejadian beberapa waktu yang lalu, Zhimin dan Shin hye sudah berada di kelasnya dan mengikuti pelajaran dengan baik.

Namun sekarang ada yang berbeda di antara Zhimin dan Shin hye, Zhmin yang terlihat tenang di tempatnya sedangkan Shin hye terlihat gelisah. Zhmin yang sedari tadi merasa ada yang aneh dengan orang di sebelahnya pun menoleh dan mendapati Shin hye yang tengah menunduk dengan raut gelisah yang sangat kentara.

"Kau kenapa? Apa kau sakit?" Tanya Zhimin hati-hati. Namun, Shin hye menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa tuan muda, a-aku...

"Em... Maaf, bisakah tidak memanggilku tuan muda di sini? Karena rasanya aneh jika yang lain mendengarnya. Aku ingin kau memanggilku dengan nama saja, oke?"

"A-apa tidak apa-apa?"

"Tentu saja, perlakukan aku seperti yang lain."

"Um baiklah. Oh ya.. Jimin, di sini kau tinggal dengan siapa? Dan.. Oh, siapa pria yang bersamamu tadi?" Tanya Shin hye penasaran.

"Pria?" Tanya Zhimin bingung sambil mengerutkan keningnya.

"Ya, di taman tadi."

"Ah.. Jackson hyung? Dia teman hyung ku."

"Jackson? Jackson Wang? Kau mengenal tuan Wang?"

"Hum, dia orang yang ku anggap hyung ku yang lain selain Yi Feng hyung."

"Apa kau tak merasa ada yang aneh darinya?" Zhimin tampak menaikkan sebelah alisnya dan menatap Shin hye bingung.

"Wae? Apa ada yang salah?"

"Ah.. Tidak. Ku harap kau berhati-hati dengannya." Alis Zhimin mengerut. Ia sungguh tak mengerti dengan apa yang di katakan Shin hye.

"Jackson hyung bukan orang yang berbahaya Shin hye, dia orang yang baik."

"Hah... Terserah. Tapi, tetap ku ingatkan padamu kau harus berhati-hati dengannya."

***

Saat ini Zhimin tengah membereskan buku-buku nya. Setelah bel berbunyi yang menandakan kelas hari ini telah usai, para mahasiswa dan mahasiswi di sana pun bergegas keluar dari kelas untuk bergegas pulang.

Zhimin sudah selesai dengan acara membereskan bukunya, kini ia sedang berjalan keluar dari kelasnya. Saat akan keluar kelas seorang teman satu kelasnya menyapa Zhimin tanpa ragu.

"Hai Jimin!!" Zhimin yang tadinya menatap pada ponselnya, kini mendongak menatap pria berkulit tan dan pria berkulit pucat dengan raut dinginnya yang saat ini berada di depannya.

"Em.. Hai!" Jawab Zhimin dengan mengerutkan alisnya bingung. Pria yang ada di depannya pun tersenyum maklum dan paham akan wajah bingung teman sekelasnya itu.

"Aku Taehyung, Kim Taehyung teman sekelas mu." Ucap Taehyung dengan mengulurkan tangannya.

"Ah... Jimin, Park Jimin." Kemudian setelah menyebutkan namanya, sebuah tangan berkulit pucat terulur ke arahnya.

"Min Yoongi." Singkat nya.

"A-ah ne.. Salam kenal."

"Apa kau akan pulang sekarang?" Tanya Taehyung dengan senyum kotaknya.

"Iya aku sedang menunggu teman ku lebih dulu. Karena aku berangkat bersamanya pagi tadi." Jelas Zhmin membuat Taehyung mengangguk paham dan Yoongi hanya memutar bola matanya malas saat mendengar basa basi dari teman nya itu.

"B-begitu rupanya.. Baiklah kalau begitu lain kali kita pulang bersama."

"Tentu— ah.. Hyung!" Pekik Zhimin saat melihat seseorang tengah tersenyum dan berjalan ke arahnya. Beda dengan Taehyung yang membolakan matanya terkejut. Taehyung pun mendekat ke arah Yoongi.

"Yon, kenapa Jimin bisa kenal dengannya?" Bisik Taehyung ke arah Yoongi yang terlihat acuh.

"Ya mana ku tahu.." Mendapat Jawaban seperti itu membuat Taehyung berdecak kesal. Ia merasa tidak puas akan jawaban dari teman nya namun, ia juga membenarkan jika Yoongi memang tak tahu mengenai hal itu.

"Jimin? Kelas mu sudah selesai?" Ucap Jungkook saat sudah berada di depan Zhimin.

"Ne hyung, aku sudah selesai. Apa kita akan pulang sekarang?" Tanya Zhimin dengan antusias ia merasa senang jika berada di dekat Jungkook dan juga ia sudah tidak sabar untuk mengunjungi klinik hewan hyung nya.

"Tentu—eh Tae? Kau disini rupanya. Maaf aku tak melihatmu." Jungkook pun terkekeh melihat pemuda lain di samping yang kini tengah merengut sebal.

"Kau keterlaluan hyung! Aku di sini lebih dulu dan kau sama sekali tak menyadarinya? Kekasih macam apa kau hah?!" Rajuk Taehyung membuat Jungkook semakin terkekeh melihat pemuda itu. Sementara Yoongi hanya memutar bola matanya malas melihat interaksi keduanya. Sedangkan Zhimin saat ini mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan Taehyung.

"K-kekasih?" Taehyung yang mendengar pertanyaan Zhimin pun menatap pwmuda mungil itu dengan senyum kotaknya. Kemudian meraih lengan Jungkook dan bergelayut manja.

"Um. Jungkook hyung adalah kekasih ku. Sudah dua tahun lamanya kami menjalin hubungan ini. Dan... Oh ya hyung bagaimana kau bisa mengenal Jimin?" Tanya Taehyung yang kini menatap Jungkook dengan penuh tanya. Tanpa tahu jika Zhimin kini memandang keduanya dengan sendu. Merasakan dadanya seakan diremas, begitu sakit hingga membuatnya sesak. Ah... Mungkin keberuntungan tak berpihak padanya kali ini hingga cintanya hanya bertepuk sebelah tangan, pikirnya.

"Aku bertemu dengannya di klinik Hyun joong-ssi. Saat aku menjemput Coco kemarin dan kau tahu? Coco untuk pertama kalinya mau berinteraksi dengan orang lain dan orang itu adalah Zhimin. Coco sempat mengukung nya tak membiarkan Zhimin lepas darinya." Jungkook tertawa mengingat hal itu namun berbeda dengan Taehyung yang kini beralih menatap Zhimin yang tengah memainkan ponselnya.

"Coco tak pernah begitu setiap bertemu denganku. Bahkan saat pertama kali bertemu, anjing itu malah menyalak garang padaku." Ucap Taehyung dalam hati.

"Tae, aku pergi dulu. Seokie sudah menungguku di tempat parkir." Ucap Yoongi memecah pikiran Taehyung sambil menunjukkan ponselnya.

"Oh, ne Yoon. Hati-hati!" Setelah itu Yoongi pun pergi menyisakan dua orang yang kini tengah bermesraan dengan Zhimin yang sedang mengalihkan perhatiannya dengan mengotak atik ponselnya sebab menahan sakit hati dan kecewa setelah mengetahui jika pria yang disukainya telah memiliki kekasih.

"Jadi.... —Jungkook membuka suaranya sambil menatap pada Jimin— kita pulang sekarang Jimin?"  Zhimin pun mendongakkan kepalanya menatap pada netra pria di depannya itu. Zhimin pun mengangguk.

"Hum.. Aku ingin cepat-cepat ke klinik Hyun-joong hyung."

"Baiklah, kita pergi sekarang. Kajja!"

"Um!/ Jja!" Sahut Zhimin dan Taehyung bersamaan.

***

𝙒𝙪𝙝𝙖𝙣, 𝘾𝙝𝙞𝙣𝙖.

Di sebuah mansion megah milik keluarga Zhu, Yi Long dan Yi Fei tengah berada di ruang keluarga. Keduanya tengah bersantai sejenak dari berbagai macam aktivitas yang melelahkan setelah kemarin malam mereka menghabisi beberapa musuh yang selama ini mengincar keselamatan putra bungsunya.

"Sayang, apa kau sudah menghubungi putra manis kita lagi?" Tanya Yi fei sambil menyandarkan tubuh rampingnya pada tubuh suaminya.

"Belum, aku belum menghubungi nya lagi. Weishema? Ni xiangnian ta ma?(kenapa?Apa kau merindukannya?)

Yi fei mengangguk sambil membuat pola random di dada suaminya. "Shi, aku sangat merindukannya. Sudah satu bulan tak melihatnya membuatku ingin sekali menjemputnya dan kembali tinggal di sini." Jelas wanita Cantik itu sambil memajukan bibirnya. Yi Long melihat istrinya yang tengah merajuk merasa gemas dan akhirnya mencubit pipi Yi fei.

"Aw! Yi Long Gege apa yang kau lakukan?!" Pekik Yi fei saat merasakan cubitan dari suaminya sangat menyakitkan dan akhirnya ia pun mengusap pipinya yang memerah.

"Dubuqui! (Maaf) kau sungguh menggemaskan saat merajuk. Sungguh sikapmu ini menurun pada Zhimin. Tak heran kadang aku bisa melihatnya sangat menggemaskan."

"Makanya jangan terlalu keras padanya sayang~. Zhimin adalah laki-laki dengan sisi kelembutan yang jauh berbeda dengan laki-laki lainnya yang terkesan feminin. Zhimin berbeda, dengan sikap lembut dan baik hatinya sangat mudah menarik para dominant untuk mendekat padanya."

"Tapi, sebagai putra dari seorang mafia kita tetap harus mendidiknya dengan keras Yi fei. Dia tidak boleh menjadi pria yang lemah. Dia harus menjadi kuat seperti Yi feng." Ucap Yi Long tak terima dengan penjelasan sang istri.

"Yi Long Gege dengar, Yi feng dan Zhimin berbeda. Keduanya mempunyai sifat yang bertolak belakang. Yi fing mendapat semua sifatnya darimu tapi Zhimin ia mendapat sifat dari Ama. Kau ingat bagaimana Ama sangat menyayanginya hingga ia begitu memanjakan Zhimin. Karena Ama tahu jika ia berbeda dan satu hal yang mungkin selama ini kau tidak tahu Yi long Gege." Yi Long mengerutkan keningnya, kemudian menatap pada sang istri dengan menunggu kelanjutan dari ucapan Yi fei.

'𝘏𝘢𝘩'

Terdengar helaan nafas dari Yi fei. Kemudian Yi fei menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tak ada seorang pun di dekat mereka. Setelah itu ia pun mendekatkan wajahnya dan berbisik,

"...."

Seketika raut wajah Yi Long berubah dengan menaikkan kedua alisnya dan menoleh ke arah Yi fei yang kini sudah kembali ke tempatnya duduk semula.

"Maka dari itu aku mengatakan jika Zhimin adalah laki-laki yang berbeda. Ku harap kau mengerti dan jangan terlalu menekannya. Aku tak ingin terjadi sesuatu padanya dan juga kesehatannya." Ujar Yi fei berharap suaminya itu mau mengerti dengan apa yang tadi ia bicarakan.

Yi Long masih membisu dengan pikiran yang berkecamuk. Ia merasa bersalah saat memaksa Zhimin, putra bungsunya untuk menghadapi suatu hal yang ia paksakan hingga membuat putranya sering kali menangis karenanya. Ia tak ingin Zhimin mendapat gangguan pada mentalnya karena ulahnya. Sungguh tak pernah sekali pun terpikirkan olehnya. Bahkan jika mungkin Zhimin tahu sesuatu yang di katakan oleh Yi Fei padanya tadi, apakah ia akan menerimanya?

"Semoga saja semuanya berjalan dengan baik dan ku harap putraku akan baik-baik saja dimana pun ia berada."

***

"Terima kasih Jungkook hyung, Tae. Terima kasih sudah mengantar ku pulang." Ucap Zhimin senyum yang tampak di paksakan.

"Tidak perlu berterima kasih Jimin, mungkin selanjutnya aku akan menjemputmu untuk berangkat bersama ke kampus." Ucap Jungkook dengan senyum lebarnya yang menampilkan dua gigi depannya yang sangat menggemaskan.

"Eh? Menjemput setiap hari?" Ucap Taehyung seketika membuat Jimin tersenyum namun dengan perasaan bersalahnya.

"Tidak perlu hyung, aku bisa berangkat dengan Hyun joong hyung."

"Tapi, klinik dengan kampus arahnya berbeda Jimin. Tidak apa-apa kau akan berangkat bersama ku." Zhimin pun kembali menggeleng.

"Tidak perlu hyung, sungguh!"

"Sudahlah Kookie, Jimin sudah bilang tak perlu. Lagian kenapa kau sangat memaksa sih!" Kesal Taehyung.

"Aku hanya memintanya berangkat bersama Tae, rumah ku dan rumah keluarga Park sangat dekat dan searah jadi tak ada salahnya bukan?"

"Tapi Jimin sudah bilang tidak hyung, kenapa kau memaksa sekali?!"

"Bukan begitu Tae, aku....

"Sudah jangan bertengkar ku mohon. Jadi, Jungkook hyung tak perlu menjemputku, oke. Aku akan berangkat dengan Hyun joong hyung mulai besok. Kalau begitu aku permisi masuk dulu, bye hyung, bye Taetae!" Sela Zhimin yang kini turun dari mobil Jungkook dengan perasaan kecewanya namun ia juga harus mengerti posisi Taehyung sebagai kekasih Jungkook. Nyatanya dia bukan siapa siapa pria itu yang harus di antar jemput tiap harinya dan Zhimin harus bisa menghargai perasaan Taehyung yang terlihat tak terima dengan keputusan dari kekasihnya itu.

"Baiklah. Bye Jimin." Ucap Jungkook kemudian menoleh pada Taehyung yang kini bergelayut pada lengannya setelah melihat Zhimin sudah masuk ke dalam Klinik hewan milik dokter Park.

"Hah, sekarang duduklah dengan benar dan sekarang kau ingin langsung pulang atau kita kencan dulu hum?" Ucap Jungkook sambil tersenyum lembut dan memberikan beberapa kali kecupan di bibir Taehyung.

"Kencan!"

"Oke, kajja!" Mobil Jungkook pun melesat pergi dari tempat itu tanpa tahu Zhimin sedari tadi masih menatap interaksi keduanya dengan tatapan sendu.

𝙋𝙪𝙠

Sebuah tangan menepuk pundak Zhimin membuatnya menoleh pada seseorang yang kini berada di sampingnya.

"Kenapa hum?" Zhimin pun menggeleng dengan senyum kecutnya kemudian dengan cepat ia memeluk erat pria itu yang ternyata Hyun joong kakak angkatnya selama ia tinggal di Korea.

"Kenapa saeng? Katakan pada hyung." Zhimin semakin mengeratkan pelukannya dengan wajah yang semakin tenggelam pada dada bidang Hyun joong.

"Biarkan seperti ini sebentar hyung." Lirih Zhimin yang masih terdengar oleh Hyun joong.

Pria itu mengerti dan sempat melihat ke arah pandangan Zhimin sebelum mengalihkan perhatian pemuda mungil itu padanya dan berakhir Zhimin yang kini memeluknya dengan erat.

Hyun joong pun membalas pelukan Zhimin dan mengulurkan tangan kanannya untuk mengusap punggung Zhimin yang bergetar.

"Ssstt.. Tenang lah saeng, hyung yakin kau akan mendapatkan seseorang yang bisa membalas perasaanmu suatu saat nanti."

𝙏𝘽𝘾