Chereads / Son of the mafia / Chapter 2 - 第1章

Chapter 2 - 第1章

Siang itu di sebuah kamar bernuansa baby blue, seorang pemuda manis berperawakan mungil baru saja terbangun dari tidurnya. Mengerjapkan matanya perlahan berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang telah menyinari kamar itu dari balkon kamarnya yang terbuka.

"Ugh.. Kenapa silau sekali?" Pemuda itu Zhu Zhimin menengadahkan kepalanya untuk melihat ke arah pintu balkon yang terbuka lebar tanpa penghalang sebab tirai yang terpasang di sana telah tersibak di kedua sisi pintu balkon.

"Bukankah aku menutupnya semalam? Kenapa sekarang....

"Sudah bangun hum? Bagus sekali." Suara seorang wanita dengan nada sarkas nya menyambangi telinga Zhimin.

Zhimin pun dengan cepat menoleh ke arah suara. Kini mata Zhimin membelalak saat mengetahui siapa orang itu.

Seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik meski umurnya sudah hampir setengah abad itu saat ini tengah menikmati secangkir teh dengan duduk santai di sofa kamar putranya sambil menyilang kan kedua kaki jenjangnya.

"M-mama? Mama s-sudah pulang?" Zhimin menatap horor pada wanita yang tengah asik dengan kegiatannya. Sang ibu pun menatap pada Zhimin dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Weishema? Kau ingin mama tidak pulang? Jiben de, durhaka sekali kau jadi anak!" Ucap Yi Fei pada putranya dengan mata yang memicing ke arah Zhimin.

"B-bukan begitu ma..."

"Lalu apa? —Yi Fei pun berjalan ke arah putranya yang kini menunduk takut sambil meremat selimut yang masih menutupi sebagian tubuhnya.

𝙎𝙧𝙚𝙩𝙩

Yi Fei mengangkat wajah putranya, mencengkram nya dengan jemari lentiknya hingga Zhimin kini menatap tepat pada wajah cantik ibunya. Nyali Zhimin semakin ciut saat tatapan tajam Yi Fei tengah menatapnya. Bagaimana Zhimin tidak ciut, ia sangat takut jika harus berurusan dengan pedang kesayangan sang ibu. Hei! Biar pun cantik, aslinya sangat menyeramkan jika tangan dengan jemari lentiknya itu sudah memegang pedang.

Fyi, ibu Zhimin juga berasal dari keluarga mafia putri bungsu dari kelompok mafia terdahulu yang kini sudah bersatu dan menjadi Sekutu dari kelompok mafia Hong Long yang kini di pimpin oleh ayah Zhimin. So, keluarga dari Zhimin seluruhnya sudah keturunan dari keluarga mafia. Namun bagi Zhimin yang terlahir dari keluarga besar mafia itu bukanlah sebuah keberuntungan melainkan sebuah kutukan untuknya.

"Bisa kau jelaskan yang terjadi kemarin malam di ruangan eksekusi milik Gege mu?" Ucap Yi Fei dingin sarat menuntut jawaban dari putranya.

Tubuh Zhimin pun menegang dan menggerakkan bola matanya gelisah. Ia begitu terkejut sebab ibunya mengetahui akan kejadian kemarin malam di tempat itu.

"Weishema? Kau terkejut karena mama mengetahuinya?!" Tambah Yi Fei.

"Cih!" Dengan kasar Yi Fei melepas cengkraman nya pada dagu Zhimin hingga putranya limbung ke arah samping dan kembali menunduk semakin dalam.

"Mama sudah berulang kali memperingatkan mu untuk tidak berhubungan dengan Guanlin! Apa kau lupa keluarganya pernah melakukan tindakan yang merugikan untuk keluarga kita!" Ucap Yi Fei dengan nada yang meninggi.

"Tapi, itu masa lalu ma, mereka....

𝙋𝙡𝙖𝙠

Sebuah tamparan keras melayang ke pipi chubby Zhimin.

"Tak ada kata masa lalu Zhu Zhimin. Siapa pun yang bersalah tak akan ada pengampunan baginya. Sekarang cepat turun ke bawah, segera temui papamu di ruangannya." Ujar Yi Fei dengan tatapan tajam pada putra manisnya. Setelahnya ia pun melenggang pergi dari kamar Zhimin.

Zhimin mengusap wajahnya kasar. Beberapa kali ia menimang untuk segera turun atau tidak. Ia sungguh ragu dan merasa takut, karena benar adanya Zhimin sangat takut pada sang ayah yang terkenal kejam meskipun dengan putranya sendiri dan Zhimin sudah pernah merasakan kekejaman ayahnya itu.

"Papa pasti akan membunuhku." Ucap Zhimin dengan lesu namun ia juga sudah pasrah jika sesuatu terjadi padanya nanti. Selesai tenggelam dengan pikirannya sendiri, Zhimin pun bangkit dari duduknya dan mulai berjalan malas ke arah kamar mandi.

***

𝙋𝙇𝘼𝙆

𝘽𝙧𝙪𝙜𝙝

Sebuah tamparan yang begitu keras dan menyakitkan melayang ke arah pipi kiri Zhimin hingga membuat tubuhnya limbung ke lantai yang dingin di ruangan kerja sang ayah. Tatapan tajam penuh amarah itu seakan ingin sekali menguliti nya.

"ZHU ZHIMIN!!"

Suara dari pria paruh baya itu terdengar lantang sarat akan amarah yang kini menggema di ruangan itu.

"D-dubuqui, papa.." Lirih Zhimin dengan suara yang bergetar dan menunduk dengan tubuh yang masih terduduk di lantai dengan tangan kiri yang memegang pipi kirinya yang terasa panas dan juga perih.

"SUDAH BERULANG KALI PAPA MENGATAKAN PADAMU ZHU ZHIMIN! JAUHI KELUARGA LIN! APA KAU TULI! APA KAU LUPA SAAT MEREKA MEMBUAT KAKEKMU HAMPIR TERBUNUH! Kau malah... Astaga! Zhu Zhimin.. Papa benar- benar tak percaya dengan apa yang kau lakukan!" Zhu Yi Long, ayah dari Zhimin kini menumpahkan amarahnya. Yi Long pun mengusap wajahnya kasar. Ingin sekali berbuat lebih kasar namun ia harus sadar jika ia saat ini sedang berhadapan dengan Zhimin, putra bungsunya, putra kesayangannya.

"Berdiri." Titahnya. namun, Zhimin tak bergerak sama sekali dari tempatnya. Karena merasa takut pada ayahnya jika beliau tengah marah seperti ini.

"AKU BILANG BERDIRI ZHU ZHIMIN!" Bentak Yi Long membuat Zhimin seketika menegakkan tubuhnya masih dengan kepala yang menunduk.

Yi Long pun melangkahkan kakinya mendekat pada putra manisnya dengan gerakan cepat Tangan besar nya mencengkram dagu Zhimin untuk membuat nya mendongak, menatap ke arah sang ayah yang kini menatap tajam padanya.

"Dengar.. Jika kau melakukan kesalahan lagi, papa tak akan segan-segan menghukum mu. Ni Lijie ma?!" Ucap Yi Long dengan penuh penekanan.

"S-shi, A-aku tidak akan melakukan kesalahan lagi." Ucap Zhimin dengan terbata akibat ketakutannya pada sang ayah yang sedang berusaha menekan amarahnya.

"Dan ingat satu hal Zhimin, jangan pernah membuat nama baik keluarga kita menjadi buruk karena kebodohanmu. Ni mingbai?"

"S-shi de, papa." Setelah itu Yi Long melepas cengkraman nya, kemudian ia pun berjalan ke arah meja kerjanya.

"Kembali ke kamarmu. Untuk satu minggu ini,kau tak ku izinkan keluar dari rumah." Ucap Yi Long sambil memeriksa satu map berkas yang kini ada di tangannya.

"T-tapi pa, bagimana dengan sekolahku?"

"Tidak ada bantahan Zhimin dan masalah kuliahmu biar Jacky yang mengurusnya."

"Pa..." YI Long pun menoleh ke arah Zhimin dengan tatapan tajamnya.

𝘽𝙧𝙖𝙠𝙠

"Tak ada bantahan Zhu Zhimin... Apa kau tuli!!!" Ucap Yi Long.

Zhimin berjengkit terkejut saat sang ayah tiba-tiba menggebrak mejanya dengan keras.

"D-dubuqui,."

"Kembali ke kamar mu!" ucap Yo Long dengan menatap tajam pada putranya. Berakhir Zhimin yang menurut dan segera berlalu keluar dari ruangan kerja ayahnya.

Setelah putranya menghilang dari balik pintu ruang kerjanya, Yi Long pun meraih ponselnya yang ada di kantong celananya. Kemudian Yi Long pun segera menghubungi seseorang.

"Nihao xiansheng,"

"Jacky, besok pagi pergilah ke Universitas Zhimin untuk masalah perijinan Zhimin dalam Satu minggu."

"Shi de xiansheng."

𝙏𝙪𝙩

Panggilan suara pun terputus. Setelah itu Yi Long pun beralih pada sambungan telepon lainnya.

"Awasi Zhimin, jangan biarkan dia keluar dari kamarnya." Ucap Yi Long dan langsung mematikan sambungan itu tanpa mendengarkan jawaban dari orang itu.

𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙...