๐ฟ๐๐
๐ฟ๐๐
Terdengar suara letusan senjata api yang telah memuntahkan pelurunya dari dalam sebuah ruangan gelap di dalam hutan yang jarang bahkan hampir tak pernah tersentuh oleh orang lain.
Seorang pemuda tampan kini menampakkan sebuah seringai di bibirnya sambil menatap ke arah mayat yang kini terdapat lubang pada dada dan kepalanya. Pria itu kini merasa puas dengan apa yang ia lakukan beberapa menit yang lalu.
"Hah.. Akhirnya kau mati juga keparat! Berani sekali kau menyakiti adik manisku! Rasakan ini brengsek!"
๐ฝ๐ช๐๐
๐ฝ๐ช๐๐
Seakan belum merasa puas, pria bernama Zhu Yi Feng itu pun melayangkan tendangannya pada tubuh tak bernyawa itu karena rasa kesalnya.
๐ฝ๐ง๐๐
"Gege!" Pekik seorang pemuda mungil berparas manis itu sesaat setelah membuka pintu ruangan itu.
Yi Feng pun menghentikan tindakannya dan segera menoleh ke arah pintu. Kemudian menampakkan senyum tipis namun membuatnya terlihat sangat tampan pada pemuda mungil itu.
"Gege cukup! Dia sudah mati!" Ucap pemuda mungil bernama Zhu Zhimin itu sambil melangkah cepat ke arah Yi Feng kakaknya.
"Oh.. My didi! Kenapa kesini? Dan bagaimana kau bisa tahu Gege ada di sini?"
"Jacky yang memberitahuku. Yi Feng Gege, aku mohon berhentilah, jika Gege seperti ini terus bagaimana aku akan punya kekasih jika selalu berakhir mati di tanganmu!" Protes Zhimin pada Yi Feng sambil mengerucutkan bibirnya.
"Salahkan dia yang sudah menyakitimu dan juga dia pantas mendapatkannya." Ucap Yi Feng santai.
"Gege itu bukan alasan. Padahal kami sedang berusaha memperbaiki hubungan tapi, Gege sudah melubangi kepalanya lebih dulu." Ucap Zhimin dengan mata yang berkaca-kaca.
Yi Feng menghela nafas saat melihat Zhimin yang kini menunduk dan pastinya sebentar lagi akan menangis.
'๐๐ช๐ฌ๐ด.. ๐๐ช๐ฌ๐ด..'
Nah kan.. Sudah sangat hapal sekali dengan sifat adiknya yang satu itu. Yi Feng memutar bola matanya jengah namun tetap ia berusaha menenangkan adiknya. Kemudian Yi Feng pun menarik adik manisnya itu kedalam pelukannya.
"Baiklah.. Goge akan berhenti mencampuri urusan percintaan mu. Tapi, jangan sampai Gege melihatmu di sakiti lagi, mengerti?!"
"Um.. Aku pastikan tidak akan ada yang menyakitiku lagi." Ucap Zhimin dengan mengeratkan pelukannya pada kakaknya. Yi Feng pun tersenyum dan mengusap lembut punggung Zhimin yang masih bergetar.
'๐๐ถ๐ช๐ฃ๐ถ๐ฒ๐ช ๐ก๐ฉ๐ช๐ฎ๐ช๐ฏ, ๐๐ฆ๐จ๐ฆ ๐ฎ๐ถ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ช๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ช๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ณ ๐ซ๐ข๐ฏ๐ซ๐ช ๐๐ช๐ฌ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ถ๐ต ๐ฌ๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ข๐จ๐ช๐ข๐ข๐ฏ๐ฎ๐ถ ๐๐ฆ๐จ๐ฆ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ญ๐ข๐ฌ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฑ๐ข๐ฑ๐ถ๐ฏ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ๐ฎ๐ถ. ๐๐ช๐ฉ๐ข๐ต ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐ฅ๐ช๐ฅ๐ช, ๐๐ฆ๐จ๐ฆ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ถ๐ฏ๐ถ๐ฉ ๐ด๐ช๐ข๐ฑ๐ข๐ฑ๐ถ๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฏ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ๐ช๐ต๐ช๐ฎ๐ถ.'
๐ง๐ผ ๐ฏ๐ฒ ๐ฐ๐ผ๐ป๐๐ถ๐ป๐๐ฒ๐ฑ...