Rey akhirnya kembali berdiri dibantu oleh Reynard dan juga Devian. Ada sebagian teman satu timnya yang memperhatikan Rey dengan tatapan yang begitu detail.
"Apa lo liat-liat?!" tanya ketus Retta.
Mereka yang semula tengah memperhatikan Rey dengan seketika langsung menundukkan kepalanya saat melihat tatapan tajam yang Retta berikan.
Mereka bertanya-tanya kenapa Rey bisa akur dengan orang yang sudah jelas-jelas adalah musuh terbesar SMA Garuda, yaitu anak-anak SMA Permata.
Mereka begitu tanda tanya saat melihat kejadian yang belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya di mana para pemain basket SMA Garuda dan pemain basket SMA Permata bisa bersama.
Orang itu begitu heran, apalagi sekarang ini orang yang bersama adalah orang yang mempunyai perasan yang begitu besar dalam tim basketnya, yaitu kapten tim mereka.
"Udah jangan marah-marah mulu Rett," larang Peyvitta.
"Apa lo juga?!" tanya Retta ketus.
"Lo marah-marah terus," ucap Peyvitta.
"Terserah gue!" ketus Retta.