Chereads / Cintaku Menjadi Sejarah [PEMBUNUHAN] / Chapter 4 - GA NGERTI LAGI SAMA HAMDA

Chapter 4 - GA NGERTI LAGI SAMA HAMDA

"Eshita,kata Ulfa lu dapet kotak dari orang ga dikenal ya?"

"Iya nih Ham,lu tau orangnya?"

"Udah lu buka kotaknya?"

"Blom sih"

"Coba buka dulu,lu bawakan?"

"Enggak"

Hamda mengelus dadanya

"Sabar ham,sabar,ga gampang deketin Eshita itu cewe aneh makannya susah buat deketin dia" batin Hamda

Setelah berbincang bincang mereka pun pulang ke rumah masing-masing,saat di mobil Hamda mengkerutkan keningnya sambil menatap layar ponselnya,Faras yang kebingungan dengan sikap adiknya tersebut langsung menegurnya

"WOI!"

"paan sih" jawab Hamda dengan nada lemas

"Lu kenapa sih?"

"gapapa"

"Pasti Eshita kan?"

"Gak kok"

Faraz langsung melanjutkan perjalanannya ke rumah , Hamda masih terlihat gelisah di mobil dan tak lama kemudian Faraz menelfon Edrea dan menanyakan hubungan Hamda dan Eshita karena Faraz merasa semua ada hubungannya dengan Eshita, tak lama kemudian Hamda tertidur di mobil

30 menit kemudian

"Ham bangun woi" teriak Faraz

"Hmm di mana sih?"

"Udah sampe rumah ham"

"Oh iya iya yodah gua turun"

Hamda langsung turun dan menuju ke kamarnya dan tertidur di kasurnya dengan nyenyak,Innaya yang melihat hal tersebut langsung membangunkan Hamda dan menyuruhnya untuk mandi dan sholat terlebih dahulu,kali ini Hamda bener bener mengikuti perintah Innaya dan selesai sholat Hamda tidur lagi di kasurnya, Innaya langsung menanyakan apa yang terjadi pada Hamda ke Faraz,

"Biasalah anak muda mah,udah biarin dia tidur dulu mah"

"Tapi Adek mu itu baru pulang dari asramanya raz"

"Iya mah maaf ya"

"Yaudah besok jangan di ulangi lagi"

"Papa belom pulang dari Turki mah?"

"Belom sayang"

💓💓💓💓💓

"Adek mu tidurnya nyenyak banget Ed"

"Iya mah Eshita hari ini kecapekan katanya"

Edrea tanpa sengaja melihat barang barang Eshita yang berantakan di kamar dan langsung membereskannya,baru sebagian barang barang yg di bereskan tiba tiba Adibah memanggil Edrea untuk segera membeli bahan bahan dapur yang habis

Edrea menggunakan Honda RC213V-S miliknya

"Sepi juga malem ini keknya anak anak pada balapan deh,besok ikutan ah" batin Edrea

Saat Edrea sampe di supermarket dari belakang ada yang memegang bahu Edrea

"Sendirian aja lu,mana Adek lu" ucap seseorang sambil membuka helmnya

"Eh elu Ndra,iya gua sendiri Eshita udh tidur dia"

"Ngapain lu disini?"

"Mau belanja"

"Mau gua bantuin ga?"

"Enggak usah,udah gua duluan ya Ndra"

Edrea meninggalkan Andra di parkiran lalu masuk ke supermarket dan membeli barang barang yang di minta sama mamanya dan saat selesai Edrea langsung membayarnya di kasir, setelah membayar Edrea langsung pulang kerumahnya saat ia sampai rumah ia melihat Eshita duduk di balkon kamarnya sambil termenung

"Dek?" Ucap Edrea sambil menepuk pundak Eshita

"Eh iya kak" sambil menghapus air matanya

"Lu nangis?"

"Enggk kak"

"Udah tidur sana udah malem juga lu"

Edrea meninggalkan Eshita dan menutup kamar Eshita, Edrea turun kebawah dan merapihkan belanjaannya

(Nddrzz Nddrzz Nddrzz) /hp Edrea berdering

Tak lama Edrea langsung mengangkat telfonnya

"Iya, assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam, Ini nomornya kak Edrea?"

"Iya,iya ini siapa ya?"

"Ini aku adeknya Faraz"

"Oh Hamda, kenapa malam malam gini telefon?"

"Boleh minta tolong ga kak?"

"Boleh,mau minta tolong apa?"

"Bilang ke Eshita jangan nangis lagi,Hamda ga bermaksud bikin dia nangis"

"Loh jadi Eshita nangis gara gara lu?"

"Bukan gitu kak,jadi aku ngasih kotak misterius ke Eshita and isinya itu kalung sama cincin dan ada kertasnya gitu"

"Isi kertasnya?"

"Kakak tanya aja sama dia ya kak,ini aku udah di-" belum selesai Edrea langsung memotong pembicaraan Hamda

"Yaudah ga usah basa basi ok"

Edrea mematikan telfon dan langsung menemui Eshita, Edrea membuka kamar Eshita dengan pelan pelan agar tidak menimbulkan bunyi

lagi lagi Eshita langsung menghapus air mata yang ada di pipinya

"lu nangis gara gara surat dari Hamda kan?"

"Loh lu tau dari mana"

"Hamda sendiri yang bilang"

"Gua nangis bukan karena isi suratnya tapi tulisannya"

Saat Edrea melihat surat dari Hamda

Edrea tertawa terbahak bahak

"Hahaha pantes aja lu nangis,ini aksara Jawa tolol"

"Terus ini bacanya gimana kak?"

"Lah nanya gua,gua aja ga tau"

"Udah gampang,besok gua minta tolong ke temen gua"

"Thank you"