Flashback off
"Yang kita tau Elvren mati pas lagi minta maaf ke Eshita di daerah Casablanca,dan waktu di periksa ada sekita lima peluru di bagian kaki dua,di Kepala dua dan satu di punggung" jelas Andra
"Berarti di tembak dari belakang dong" tebak Hiro
"Ga tau,yang tau cuma Eshita"
"Terus pelakunya gimana?"
Andra melihat ke arah jam dinding "Sampai sekarang pelakunya belom ketemu"
❤️❤️❤️❤️❤️
/Kring kring kring /bunyi telfon rumah
"Hallo"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Permisi mau nanya,ada Edrea nya ga?"
"Iya saya Edrea,ada perlu apa ya?
"Ed,ini aku,Faraz"
"Kok nelfon ke telfon rumah?"
"Ibu kamu ada ga"
"Ada emang kenapa?"
"Bilangin ke ibu nanti malem siap siap,dan siapin makanan oke"
"Ada apaan nih" tanya Edrea
"Tar malem gua bakal ngelamar lu"
"Oke bentar ya,dadah"
Edrea langsung mengakhiri dengan hati yang berbunga bunga, sebelum memberitahu Adibah Edrea menunggu surat bertamu dari keluarga Faraz
Hampir 3 jam lamanya surat tersebut pun sampai kerumah Edrea,dengan senang hati Edrea langsung memberikan suratnya ke Adibah
"Mamah"
"Iya kak?" Jawab Adibah
Edrea memberikan suratnya ke Adibah
"Ini ada surat dari tukang pos hehe"
"Buat siapa?"
"Tulisannya sih buat keluarga bapak Erland"
"Yaudah sini coba mama baca"
🔥🔥🔥
Innaya masih ga menyangka kalo Faraz ingin malam ini juga melamar Edrea
"Dadakan ya,untung papa pulang hari ini" ucap Innaya
"Maaf ya mah"
"Iya gapapa Faraz,asal kamu udah siap membangun rumah tangga dan siap menjadi imam yang baik buat istri dan anak anak kamu nanti"
"Iya mah, minta doa nya ya mah" pinta Faraz
"Iya nak,pasti mamah doain"
Hamda yang baru keluar dari kamar tiba tiba duduk di samping Innaya
"Mas Faraz curang banget dah mah,kan tadi taruhannya kalo dia kalah harus ngedate,ini malah ngelamar"
Innaya langsung mengusap kepala Hamda "Ya gapapa dong lagi pula mas mu itu udah mapan"
Hamda memasang muka melas di hadapan Innaya "ga asik ah masa baru beberapa hari aku pulang mas Hamda udah mau bikin rumah tangga aja"
"Heh gapapa dong kan mamah mau gendong cucu pertama mamah" goda Innaya
"Ih mama,ini baru lamaran loh mah masa udah nuntut minta cucu sih" cetus Faraz
"Makannya jangan nikah duluan" ejek Hamda
"Udah udah ga usah ejek ejekan,ayo beli barang barang buat ntar malem" ajak Innaya
❤️❤️❤️❤️
"Hai, Elvren lihat deh gua bawa air mawar sama beberapa bunga biar makam lu wangi tau" Batin Eshita sambil menatap batu nisan
Tiba tiba air mata Eshita mengalir di pipinya
"Aku kangen tau,kok kamu ga bales chat aku sih kan aku mau chatan sama kamu, tadi aku makan mie instan 2 bungkus loh masa kamu ga marahin aku sih,kamu udah ga sayang lagi ya sama Eshita,ih Elvren mah sok seleb di ajak omong juga,vren maafin aku ya,kamu kaya gini gara gara aku loh hiks hiks"
"Elvren liat deh bentar lagi gua wisuda loh,nanti gua bakal kerja dan gua bakal kesepian El kak Edrea bakal nikah dan gua ga punya temen berantem,oh iya gua juga tinggal nunggu beberapa tahun lagi buat nikah, sedangkan 3 tahun yang lalu lu bilang kalau lu mau nikahin gua El,tapi kenyataannya lu malah pergi duluan, Elvren lu ga tau kan seberapa banyak air mata yang keluar dan seberapa lama gua ngurung diri,gua kira waktu itu lu bakal sembuh setelah koma tapi lu malah ninggalin gua sendirian kayak gini,kok lu tega sih"
"lu benci sama gua ga sih El,kan gua yang bikin lu kaya gini,gua minta maaf ya,gua nyangka kalo lu bakal ninggalin gua duluan, aruah lu pasti masih penasarankan gara gara pelakunya belom ketemu sampe sekarang,sabar ya gua bakal cari pelakunya tapi ga sekarang El, maaf ya hiks hiks"
kini kuburan Elvren bersih dan tertata rapih
ga lama TPU tersebut di guyur hujan deras
Eshita langsung berdiri dan mengelus batu nisan Elvren "Elvren,aku pamit dulu ya besok aku janji bakal kesini lagi deh"
Kini gamis putih yang Eshita kenakan basah dan secara tidak sengaja Eshita mengingat kejadian di masa lalu
/Flashback
Elvren memperlihatkan gamis putih di toko pakaian
"Eshita lihat deh gamisnya cocok sama kamu nih,apa lagi klo pake kerudung pasmina pasti cantik banget"
"Kemeja ini juga cocok loh buat kamu ke gereja,warna Abu-abu nya pas banget di kamu"
Elvren mengambil baju batik yang di pegang Eshita
"Yaudah sini bayar dulu dua duanya,kasihan tuh mba mba kasirnya ngelihatin kita terus haha"
/Flashback off
saat sampai rumah Eshita langsung mandi dan mencuci gamis miliknya, selesai Eshita mencuci gamisnya dia minta pembantunya menjemur pakaiannya
Edrea tiba tiba masuk ke kamar Eshita
"Eshita,lu siap siap ya entar malem Faraz sama keluarganya mau kesini"
"Hah,ngapain?"
"Mau nanya-nanya gitu terus rencananya lamaran Minggu depan"
"Ga ah,gua ga ikut ikutan gua mau tidur,gua cape" Eshita mendorong Edrea keluar kamarnya dan menutup pintu kamarnya
Saat Eshita duduk ia tertarik membuka box kenangan ,disana ia melihat Hoodie miliknya yang terkena noda darah
"Aku ga bakal nyuci Hoodie ini,gua ga mau ngehilangin hal yang bersangkutan dengan Elvren" batin Eshita
ia juga melihat foto dirinya dengan Elvren bahkan di ruang tamu dan ruang keluarga foto Elvren masih terpajang rapi ,dan ia juga mengeluarkan Hoodie Elvren yang di berikan ke Eshita secara terang-terangan
"Tenang El,aku bakal nemuin pelakunya" batin Eshita sambil memeluk Hoodie tersebut
/Malam hari saat keluar Faraz bertamu
Saat Hamda melihat sekeliling ruang tamu,Hamda melihat ada 4 foto Eshita dengan laki laki lain yang membuat Hamda sontak menanyakan keberadaan Eshita
"Maaf Tante Eshita nya mana ya?"
"Eshita,ada di kamarnya tadi sore abis dari TPU mungkin di kecapekan jadi ketiduran" jawab Adibah
"Siapa yang meninggal Bund?" Tanya Innaya
"Temen deketnya, meninggalnya sih udah lama dan Eshita cuma ziarah aja"
setelah keluarga Faraz pulang,Arthur ayahnya Eshita langsung masuk ke kamar Eshita
"Nak makan dulu yok-"setelah memegang dahi Eshita, Arthur langsung menggendong anaknya dan membawanya ke rumah sakit, sesampainya di rumah sakit Eshita langsung masuk ke ruang ICU
Setelah Arthur menunggu dokter yang menangani Eshita pun keluar dari ruang ICU
Arthur langsung berdiri dan bertanya ke dokternya
"Dok anak saya kenapa bisa kayak gini dong"
"Anak bapak mengalami Step,Anemia dan Divertikulitis kondisi ini bisa jadi sangat serius,maka dari itu kami akan memberikan darah sesuai golongan pasien, untuk itu silahkan bapak membayar administrasi dan kamar untuk pasien disana" ucap dokter
"Baik dok"