Memikirkan masa depan putrinya yang penurut membuat Bibi Mo goyah.
He Yan berpikir sejenak lalu dengan nada suara yang lembut berkata, "Bibi jangan terlalu memikirkannya, Bibi melakukan semua ini untuk putri Bibi yang cantik dan memiliki bakat, tentu dia akan berhasil suatu hari nanti. Kalau bukan karena masalah uang, tidak mungkin bisa masuk SMA yang bagus, dan kalau bisa masuk ke SMA yang bagus maka tentu saja bisa masuk ke universitas yang bagus pula. Kalau tidak, dia akan menyesal seumur hidup. Sekarang, Bibi lihat putri Bibi, dia tidak hanya memiliki nilai yang bagus di sekolah, tapi juga bisa berteman dengan orang-orang dengan latar belakang yang bagus, dan masa depan yang cerah."
Perkataan He Yan berhasil membuat hati wanita paruh baya itu goyah, putrinya adalah kelemahannya.
"Aku mengerti, demi putriku, aku bersedia melakukan apapun, untuk hutangku dengan Tuan dan Nyonya, aku akan membayarnya di kehidupanku yang selanjutnya dengan rela terlahir kembali menjadi menjadi kuda atau sapi!"
He Yan sangat puas dengan jawaban dari Bibi Mo, "Kalau begitu itu saja ya, aku sekarang sedang di rumah Kakek Jian, nanti aku akan pergi melihat Jian Yiling dan mencari tahu apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan!"
Setelah selesai berbicara, He Yan mengakhiri panggilannya.
Sebenarnya dia menelepon Bibi Mo hanya ingin menanyakan alasan kenapa Jian Yiling tiba-tiba berubah seperti ini.
Ternyata wanita itu sama sekali tidak berguna, dan semuanya harus mengandalkannya dirinya sendiri.
###
Di meja makan, Jian Yiling pertama kali bertemu dengan salah satu kakak sepupunya, Jian Yujie.
Jian Yujie dan Jian Yunnao seumuran, mereka berdua sekarang sudah 17 tahun.
Selain Jian Yiling, Jian Yujie dan Jian Yunnao adalah cucu yang paling kecil di keluarga Jian, dan jarak antara kakak-kakaknya lumayan jauh.
Cucu Keluarga Jian yang lainnya ada yang sudah berumur 20 tahun ke atas.
Sebenarnya, Jian Shuxing dan Jian Shuhong yang merupakan anak tertua Kakek dan nenek Jian tidak berencana untuk memiliki anak lagi, tetapi Nenek Jian mengatakan kalau dirinya sangat menginginkan cucu perempuan, jadi kedua anaknya itu pun berusaha memenuhi keinginan ibu mereka.
Ternyata pada tahun yang bersamaan, lahirlah dua orang cucu laki-laki.
Pada waktu itu, semuanya sudah putus asa, dan Nenek Jian juga sudah menyerah.
Tetapi tidak ada yang menyangka bahwa Wen Nuan akan hamil lagi satu tahun kemudian.
Dan melahirkan seorang putri yang diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh semua orang, ini membuat Nenek Jian menjadi sangat senang.
Mereka berusaha untuk melakukan sesuatu dengan menghabiskan banyak tenaga dan tidak menghasilkan apapun, tapi yang dilakukan tanpa sengaja malah mendapatkan hasil yang lebih baik.
Jian Yujie bertemu dengan Jian Yiling dan langsung tersenyum manis kepadanya.
Walaupun dalam hati He Yan sangat membenci Jian Yiling, tetapi Jian Yujie malah sangat menyayangi adik sepupu satu-satunya ini.
Jian Yiling adalah satu-satunya adik perempuan, dan wajahnya juga sangat imut.
Saat masih kecil, Jian Yiling terlihat mirip dengan boneka, dan waktu itu Jian Yujie sudah sangat menyayangi adiknya ini.
Apa boleh buat, dalam keluarganya terlalu banyak kakak, jadi Jian Yujie tidak bisa berebut dengan mereka dan hanya bisa melihat JianYiling dari jauh.
Siapa suruh dia dan Yunnao berada di antara kakak-kakak mereka, jika dibandingkan dengan kakak-kakak sepupu yang lain, mereka berdua tentu saja kalah besar dan kalah tenaga.
Kesempatan Jian Yujie untuk bertemu dengan Jian Yiling tidak banyak, biasanya mereka bertemu di rumah kakek dan neneknya, atau dalam acara kumpul keluarga.
Kesempatan kali ini adalah sebuah kesempatan langkah, karena dia tidak harus berebut dengan kakak sepupunya yang lain untuk bertemu dengan Jian Yiling.
Jadi, Jian Yujie menggunakan kesempatan ini dengan baik, dan berusaha untuk mendapatkan perhatian dari adiknya ini.
Jian Yiling juga membalas Jian Yujie dengan satu senyuman.
Senyuman yang sangat tipis, tetapi di mata Jian Yujie malah terlihat sangat imut.
Ketika mereka makan, Jian Yujie duduk di samping Jian Yiling dan terus mengambilkan makanan untuk adiknya tersebut.
"Yiling, kamu harus makan lebih banyak supaya bisa tinggi. Saat aku umur 15 tahun, aku lebih tinggi daripada dirimu!"
Pada kenyataannya, Jian Yiling memang lebih pendek daripada anak-anak yang seumuran dengannya.
Jelas-jelas sudah masuk SMA, tetapi masih kelihatan seperti murid SMP.
"Iya, benar sekali. Yiling harus banyak makan, jangan terlalu menjaga postur tubuh dan mengontrol makanan, kamu sekarang masih kecil dan tubuhmu masih dalam masa pertumbuhan, masalah bentuk tubuh dan berat badan masih bisa dipikirkan nanti." Kata He Yan dengan cepat.