Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju arah parkiran. Bibi Tanu dan Daniel menuju mobil mereka, sementara Vika menuju mobilnya dimana pak Sapri yang sedang mengelap kaca mobil menunggunya. Pak Sapri membukakan pintu mobil untuk Vika saat sebuah tangan menahan pintu itu, Vika kaget setengah mati dan menoleh melihat Aldi yang terengah-engah dihadapannya.
Aku menatap Vika yang memandangku kebingungan lalu mengulas sebuah senyum. Dengan keringat yang bercucuran dan jas yang sudah kusut, aku menyodorkan buket bunga yang sudah agak layu padanya.
"Selamat atas kelulusanmu," ucapku tulus.
Ah, untung saja masih sempat, tadinya aku pikir aku akan terlambat tapi Tuhan kali ini menolongku. Begitu sampai dirumah sakit tadi, mama tampak baik-baik saja meski kepalanya luka karena terbentur. Mama sempat menanyakan mau kemana aku dengan pakaian yang begitu rapi, dan diluar dugaan, saat aku bilang kalau aku sedang dalam perjalanan ke upacara kelulusan Vika, mama segera menyuruhku untuk pergi sebelum terlambat, dan disinilah aku, berdiri dihadapan Vika untuk mengucapkan selamat atas kelulusannya dari SMA.