Sementara itu di SMA Nusa Harapan.
Vika berdiri di lobi aula sekolah sendirian, di sekelilingnya teman-temannya tampak bercengkrama dengan keluarga mereka. Gadis itu menatap sekeliling, matanya seperti mencari seseorang. Kemarin Daniel meneleponnya dan mengatakan kalau Aldi akan datang ke sekolah, meski menyangkal perkataan Daniel tapi dalam hatinya Vika sedikit berharap kalau Aldi akan muncul tiba-tiba diantara ratusan orang yang kini memadati lobi gedung aula sekolah.
Daniel menghampirinya bersama bibi Tanu. Dia bertanya apa Aldi sudah datang, Vika menggeleng. Wajahnya berubah muram, melihat itu Daniel hanya bisa menepuk pundaknya. Dia lalu mengajak Vika untuk pulang bersamanya. Mamanya akan mengajak mereka makan dalam rangka merayakan kelulusan mereka. Vika menggeleng. Dia akan pulang kerumah saja dan memilih untuk membereskan keperluannya untuk keluar negri minggu depan. Daniel menyerah. Belakangan setelah kepergian kakek, Vika berubah menjadi orang yang begitu suram. Dan Daniel begitu membencinya melihat dia seperti itu.