Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Be Coldest

Moon_Light_
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8k
Views
Synopsis
Hanabi Helena Berlin,gadis paling cuek yang tak percaya kata cinta.Sifatnya yang dingin membawa ketertarikan tersendiri pada setiap cowok.Hingga akhirnya datang seorang cowok pemilik senyum manis yang melelehkan setiap hati para cewek yang melihatnya,Defano Attala Hansen.Dapatkah Defa melehkan sisi dingin yang telah lama melekat pada diri dan hati Hana?Dan alasan kenapa Hana tak percaya akan kata cinta dan lebih memilih cogan 2Dimensi yang berkeliaran bebas dalam dunia imajinasi yang ia buat? Mungkinkah Hana akan jatuh cinta pada Defa?Apakah Defa mengetahui rahasia terbesar yang disembunyikan Hana selama ini?Dan kenapa Hana menutupi rahasia itu lewat sikap dinginnya?
VIEW MORE

Chapter 1 - prolog

Dari kejauhan terlihat seorang anak laki-laki tengah menangis di kursi taman sendiri.Lalu,seorang anak perempuan seumuran dengannya menghampiri.

"Hai!!kenapa kau menangis?"kata anak perempuan itu sambil berjongkok mencoba melihat wajah anak laki-laki di depannya yang membenamkan wajahnya diantara lututnya.Anak laki-laki itu mengangkat kepalanya menatap lawan bicaranya.

"Aku kehilangan mamaku…huhuhu"jelasnya sambil menyeka air matanya.Anak perempuan itu duduk disamping teman barunya sambil mengelus rambutnya,berusaha menenangkan.

"Namamu siapa?Aku Hanabi salam kenal"Hana menyodorkan tangannya dan anak laki-laki itu menajabat tangan Hanabi.

"Emm…Namaku Defano biasanya dipanggil Defa,salam kenal juga Hanabi"Hanabi tersenyum melihat tingkah imut Defa yang malu-malu.

"Sekarang kita bersahabat ya….Kamu jangan malu bila berbicara atau butuh bantuan padaku.."kata Hanabi yang dibalas anggukan mantap dan senyuman lebar dari Defa yang kini telah menjadi sahabat barunya.

Suasana canggung dan malu yang sempat tercipta diantara mereka kini telah tergantikan dengan suasana bahagia dan saling nyaman satu sama lain.Mereka saling bergurau dan menceritakan diri mereka masing-masing.Defa bercerita bahwasannya ia baru datang di perumahan ini satu minggu yang lalu,jadi dia masih belum terbaiasa dengan lingkungan asing ini dan masih belum memiliki teman sama sekali.Untungnya ia bertemu dengan Hanabi yang telah lama tinggal di perumahan ini.

Tak lama kemudian datang wanita cantik yang menghampiri mereka berdua."Ya ampun fano!!kamu di sini dari tadi… Mama mengkhawatirkanmu" kata wanita itu yang tak lain adalah mama Defa.

Defa menghampiri mamanya sambil memeluknya erat ."Aku tadi takut banget saat kehilangan mama…Tapi untung ada Hanabi yang menemani aku"ujar Defa sambil menunjuk Hanabi yang berada di belakangnya.

"Selamat sore tante…Nama saya Hanabi Helena Berlin biasanya dipanggil Hanabi atau Hana.Salam kenal"Hanabi memperkenalakan dirinya dengan senyum senyum lebar hingga lesung pipinya terlihat begitu manis.

"Ih…Nak Hana pipinya cubby ditambah punya lesung pipi makin cantik jadinya"sanjung mama Defa sambil mencubit kedua pipi Hanabi.Hanabai hanya tersenyum malu-malu mendengarkann sanjungan yang diberikan mama Defa."Yaudah tante sama fano pulang dulu ya udah mau malam ini.Kamu mau bareng sama kita?"tanya mama Defa.

"Makasih tante saya bawa sepeda ,lagian rumah saya nggak jauh dari sini kok"

"Oh begitu,sampai jumpa lagi ya…Klok kamu mau main kerumah Defa alamatnya ada di Blok A Nomor 48.Nggak usah malu ya kalok besok mau main"mama Defa pergi dengan disertai lambaian tangan dari Defa.

###

Sesuai dengan perkataan mamanya Defa kemarin,Hanabi pergi ke rumah Defa untuk bermain dan mengenal lebih jauh sahabatnya.Pada pagi yang cerah ini Hanabi pun sudah bersiap ke rumah Defa.

"Bunda…Hana pergi main dulu ya"pamit Hanabi yang di jawab dengan anggukan oleh bundanya yang tengah sibuk memasak didapur.Hana pergi membawa sepedah lipat biru muda miliknya dn bergegas mencariletak rumah Defa.

Kata orang Blok A merupak rumah para orang-orang kaya.Meski Hanabi pernah ke sini untuk sekedar bersepedah namun ia tak hentinya terkagum oleh rumah mewah yang berjajar rapi di kiri dan kanannya saat ini.Dibandingkan dengan rumah Hanabi sangat jauh dengan dirinya yang bertempat tinggal di Blok D yang dapat dibilang rumah para kalangan menengah.Setelah meneliti satu persatu rumah akhirnya ia menemukan rumah milik Defa.Rumah ini berpagar besar kayu jati berwarna coklat yang terlihat sangat kokoh.

TING… TONG...

Hanabi memencet bel disamping pagar.Tidak lama kemudian mama Defa membukakan pagar dan mempersilahkan Hanabi masuk ke dalam rumah.Mama Defa menggiring Hana ke ruang tamu,dimana anak laki-laki dengan baju rapi tengah menikmati sarapannya.

"Kamu mau kemana?kok rapi banget!"Tanya Hanabi sambil duduk dihadapan Defa.

"kata mama sih aku mau diajak untuk daftar les privat,karna aku bosen di rumah nggak ada teman bermain.kayaknya nggak jadi deh…karna aku tadi minta pada mama klok kamu ke sini aku nggak jadi ikut"

Hanabi hanya ber-o tanpa suara mendengar penjelasan Defa.Mama Defa berpamitan pada mereka berdua karna akan ditinggal pergi.Setelah Defa menyelesaikan sarapannya dia berganti baju yang lebih santai.

Setelah lama menunggu,Defa keluar dari kamarnya dan mengajaknya berkeliling rumahnya yang luas dan mewah ini.Dan berakhir dengan bersantai di taman sederhana samping rumah Defa.

"kamu bisa main basket?"tanya defa yang sedang memegang bola basket di tanganya.Hanabi menggelengkan kepalanya bahwa ia tak bisa bermain basket."Okey…klok gitu kamu aku ajarin dan setelah kamu bisa main basket ajarin aku naik sepedah ya"ujar Defa.

"yaps!!!"Hanabi membalas tawaran Defa dengan memberikan dua jempolnya.

Hanabi mempraktekkan apa yang di ajarkan oleh Defa dengan bersungguh-sungguh.Tak terasa senja pun mulai datang dan mereka pun mengakhiri permain basket yang mereka mainkan dari pagi tanpa henti.

"Sampai jumpa lagi besok ya Defa"pamit Hanabi sebelum pergi.

"Okey Nana…"timpal Defa yang ditanggapi heran oleh Hanabi.

"Kok Nana??"tanya Hanabi merasa heran.

"Itu julukan dariku agar kita lebih akrab.Jadi cuman aku yang pangil kamu dengan sebutan Nana"Hanabi tertawa mendengarkan penjelasan Defa yang menurutnya lucu.

"Terserah kamu deh…klok gitu aku panggil kamu Nino biar sama-sama punya nama julukan .Bye!"Hanabi bergegas pergi tanpa menjelaskan alasannya kepada Defa.Defa melambaikan tangan dibalik Hanabi yang mulai menjauh pergi.

Seperti hari biasa mereka menjalani aktifitas masing-masing,karna Defa selalu sibuk dengan semua les yang ia datangi setiap hari kecuali akhir pekan.Akhir pekan merupakan hari yang slalu ia harapkan setiap hari melelahkan yang ia jalani.Karna pada akhir pekan ia dapat belajar sepedah,menonton kartun,membaca komik,dan banyak hal menyenangkan lainnya yang selalu ia habiskan bersama Hana.

Tak terasa ia dan Defa telah bersahabat selama 3 bulan lamanya.Dan hari ini adalah hari minggu yang slalu mereka harapkan untuk bermain.Minggu sebelumnya sebelum mereka berpisah Defa mengajak Hanabi untuk menonton anime kesukaan mereka dan Defa ingin memberikan hadiah pada Hanabi karna minggu depan Hanabi berulang tahun.

"Bunda Hana pergi main dulu ya…"pamit Hanabi pada sang bunda yang sedang santai menonton tv.

"Hati-hati ya…Awas jalan rayanya ramai"pesan bunda Hanabi yang dibalas kecupan di punggung tangang bundanya.

"Iya bunda jangan khawatir…Dadah"Hanabi melambaikan tangan dan pergi menaiki sepedah kesayangannya.Disepanjang perjalannya Hanabi menerka-nerka hadiah apa yang akan sahabatnya berikan padanya.Akankah boneka?Atau action figure?Entahlah hadiah apa yang akan diberikan Defa pada Hanabi.Namun na'as hari ini bukan hari keberuntungan Hanabi.

BRAAAK!!!

Sepeda motor berkecepatan tinggi menabrak Hanabi dari belakang.Saat itu dunia seakan telah berakhir dengan tubuh Hanabi terpental dan darah yang kini terciprat ke jalanan.Sepeda kesayangannya menjadi saksi bisu kejadian pahit yang dialami Hanabi.Kejadian ini menjadi awal perpisahan kedua sahabat yang saling menjaga dan menyayangi satu sama lain.