Hari sabtu mulai menyapa kehidupan Defa.Laki-laki itu menyusuri koridor yang sesak oleh para murid yang lalu-lalang masuk kelas.Semakin hari fans bar-bar Defa semakin berkurang karena kena teguran Vani yang menganggap Defa hanya miliknya dan tak boleh ada satupun yang mendekatinya kecuali Vani sendiri.Meskipun Vani selalu nempel sama Defa,tetapi ia tak pernah menaruh hati pada Vani sedikitpun.Kalau dilihat dari sisi positifnya Vani bisa menjauhkannya dari fans yang ingin menempel padanya.Setelah adu mulut dengan Vani telah tuntas ia masuk kelas untuk menaruh tasnya.
Bel masuk berbunyi menggemakan seantero sekolah.Pelajaran para murid kelas XI hari ini adalah olahraga.Para murid bergegas ke ruang ganti untuk berganti baju olahraga.Dan beruntungnya guru olahraga mereka hari ini tidak hadir.Oleh karena itu mereka bermain sesuka mereka.Ada yang senam mulut(Ghibah),senam jari(main HP),sepak bola dan lainnya.Defa dan teman sekelasnya bermain bola basket bermusuhan dengan kelas XI Bahasa 3.Defa menjadi pusat perhatian dan secara tidak langsung telah menjadi primadona sekolah.Para cewek menyeruakkan nama Defa dari arah kursi penonton.Terlihat juga Hana yang tengah menjauh dari keramaian pemandu sorak Defa.Lagi-lagi Hana menyumpal telinganya dengan headset dan memainkan hp-nya.
Pertandingan basket berlangsung lama dan sengit.Waktu istirahat dimanfaatkan Defa yang kelelahan untuk mencari minum pada deretan bangku penonton cewek.Para fansgirl Defa meneriaki Defa dan menawarinya minum tak terkecuali Vani yang tak kalah ngotot.Alih-alih mendatangi dan menghiraukan mereka ,ia setengah berlari menghampiri Hana yang berada diujung sebelah kanan bangku penonton.
"Permisi!Boleh minta minumnya?"pinta Defa pada Hana yang tak menghiraukan perkataan Defa barusan."Hello mbak!"pinta Defa lagi sambil melambaikan tangannya di depan wajah Hana.Kini Hana menatap lawan bicaranya.
"Apa?"Tanya Hana datar sambil melepas headsetnya.
"Minta minumnya dong!"jawab Defa sambil tersenyum berusaha memikat Hana.
"Kenapa lo nggak minta sama fansgirl lo itu?Yang dari tadi piyek-piyek kayak liat bapaknyan lagi selingkuh sama ayam betina lain"pernyataan Hana datar.
"Bisa aja bercandanya,tapi gue males di sana rame males juga ngeladenin"merasa cukup dengan jawaban Defa,Hana pun memberikan botol minum biru muda padanya.Defa duduk di sebelah Hana sambal minum dan memperhatikan apa yang tengah menyita perhatian Hana dari tadi.Webtoon,ternyata Hana tengah terpaku pada cogan 2Dimensi yang jelas tak nyata itu.Disaat Hana menscrool ke bawah tak sengaja terlihat sang tokoh memamerkan "Roti sobek" miliknya.Seketika senyum segaris terlukis indah di bibir kecil Hana.
"Oh…Ternyata lo sukanya cowok kayak gitu!"batin Defa saat mengetahui selera Hana."Nih…Botolnya makasih"Defa beranjak dari tempatnya,berdiri didepan Hana mencoba mengambil perhatiannya,Hana mengangkat wajahnya dan saat itu juga Defa mengusap keningnya dengan ujung bajunya.Terpampanglah badan six pack miliknya.Namun apa yang dibayangkan Defa tak seindah kenyataannya.
"Oi…"kata Hana Datar
"Kenapa?"dibalas senyuman tak berdosa Defa yang menganggap Hana telah terpesona olehnya.
"Bisa pergi nggak?Noh…fansgirl lo pada teriak semua sakit kuping gua"nada tak suka keluar dari mulut Hana.Seketika itu Defa tersadar dari lamunannya.Dan benar dengan yang dikatakan Hana para fansgirlnya pada teriak histeris melihat badan six pack Defa tadi.Ia dari tadi tak sadar bahwa setiap gerak-geriknya diawasi oleh fansgirlnya dari jauh ia telah dibutakan bahkan ditulikan oleh cintanya pada Hana.
"Aduh oppa!Roti sobeknya"
"Wanjay…List cogan gua makin nambah aja!"
"Wooooooowwww!"
Fansgirlnya hanya dapat berteriak dari jauh dan melongo melihat pemandangan yang tak pernah mereka liat selama ini,bahkan ada yang mimisan pula.
"Waduh!Bodohnya gua"umpat Defa dalam hati menyesal.Sudah tak dapat senyuman dari Hana malah dapat fans yang makin banyak aja.
"Woi Def!Masuk lapangan,waktu istirahat udah selesai"teriakan salah satu tim basket meminta Defa kembali bermain.Ia kembali kelapangan dengan Hati kecewa.
###
Bel istirahat telah berbunyi .Para murid mulai menyesaki kantin.Hana,Megi,dan Tio telah stand by di kantin dari tadi setelah ganti baju,mereka sedang menyantap bakso.Megi dan Tio saling suap-suapan bakso seakan dunia milik berdua.Sudah menjadi tontonan wajib setiap kali ke kantin bersama kedua sahabat gilanya.Dengan alasan agar Hana iri pada mereka dan segera mencari pacar.Namun usaha mereka tak pernah mempan terhadap Hana.
Hana menompang dagunya malas di atas meja sambil menikmati baksonya.Bosan memperhatikan kelakuan mereka berdua,ia berkencan dengan cogan 2Dimensinya lagi.Tidak lama kemudian Defa datang menghampiri mereka bertiga.Defa membawa jus alpukat dan beberapa snack,lalu menarik kursi di sebelah Hana.Hana tetap diam tak menghiraukan kehadiran Defa di sebelahnya yang menginginkan perhatian dari Hana.
"Emm…Makasih ya buat minumnya tadi"kata Defa mencoba memecah suasana hening di antara ia dan Hana.
"Hmmm"
"Oh ya!Gua belum tau nama lo.Kenalin nama gua Defano attala hansen"defa menyodorkan tangannya mencoba mengalihkan pandangan Hana dari ponsel.Dan usahanya pun berhasil,Hana menatapnya sambil mejabat tangannya.
"Nama gue Hanabi helena berlin,biasa dipanggil Hana"
Suasana canggung kembali menyelimuti mereka berdua.Defa hanya merutuki dirinya sendiri yang tak dapat mencairkan suasana,karena untuk pertama kalinya ia mengejar-ngejar seorang perempuan yang ia sukai.Biasanya Defa yang di kejar oleh para gadis.Ia berpikir keras agar bisa mengajak bicara Hana lagi sambil menyeruput jus alpukatnya yang tak lagi dingin.
TENG…TENG…TENG…
Defa menghela nafas lega bel masuk berbunyi pada waktu yang tepat.Akhirnya suasanya canggung ini berakhir juga.Hana terlebih dahulu meninggallkan mereka bertiga.Defa yang mengetahui kepergian Hana segera membuntutinya dan jalan berdampingan dengannya.Hana hanya diam tanpa memulai percakapan apapun dengan Defa begitu juga Defa.Mereka menyusuri koridor yang masih ramai oleh lalu-lalang para murid.Dengan sifat mereka berdua yang berkebalikan,jika digambarkan Hana menguarkan aura biru pekat yang dingin dan Defa menguarkan aura putih cerah yang menyilaukan semua orang.Terkadang Defa menampakkan sisi SAVAGE nya pada Vani karena ia memang benar-benar tidak suka dan sebenarnya ia adalah sosok yang hangat pada orang yang tepat.Para cowok yang melihat Hana segera menyingkir dan menatap lekat Hana yang melewati mereka dengan visual tak kalah menarik dibanding Vani.Disisi lain para cewek yang mengetahui kehadiran Defa tak henti-hentinya memanggil namanya ingin menarik perhatiannya.
###
Gadis berkucir kuda itu kini berjalan sendiri.Melewati lautan manusia yang sedang menuju gerbang sekolah.Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu.Megi dan tio sudah pergi duluan karena hari ini mereka ingin kencan.Ia berjalan lunglai menapaki setiap jalan.Entah sejak kapan keceriaan yang dulu bertahta pada dirinya seketika diambil paksa oleh kehampaan yang semakin lama menggerogoti dirinya.
Hana tengah menunggu angkutan umum yang lewat.Tak lama kemudian Defa datang dengan motornya.
"Han bareng gue yuk!"
"Nggak gue nunggu angkot aja"
"Ayolah Han,biar kita makin akrab"
Belum sempat Hana menjawab ajakan Defa,Hana langsung menyetop angkot yang lewat dan meninggalkan Defa.Defa tersenyum melihat perlakuan Hana padanya,rasa ingin memilikinya semakin besar jika semakin sulit perjuangannya.Dan ia menikmati proses di mana ia memperjuangkan cintanya yang masih bertepuk sebelah tangan ini.
"Aku semakin menyukaimu Han"
Hana sampai pada rumah sederhana miliknya.Membuka pintu rumahnya dan melenggang masuk ke dalam rumah yang saat ini sedang sepi.Menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya yang letih di atas Kasur sambil memijat pelipisnya yang dirasa sakit.Dirasa capeknya sedikit berkurang ia segera berganti baju dan meminum obat yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya.Obat?Banyak obat dalam kresek putih kecil itu.Sepertinya rasa sakit di kepalanya telah berakhir,berganti dengan rasa kantuk yang berat efek dari obat yang ia konsumsi.Meski bulan masih belum tergantung di langit malam.Kini Hana terlelap dan tertidur pulas.