Yerin sedang sibuk meyiapkan pesanan dibalik meja yang membatasi pegawai dan pembeli. Ia mengambil sebuah cup lalu mengisinya dengan es batu dan meletakkan cup tersebut dibawah mesin yang menuangkan kopi sesuai pesanan pelanggan. Yerin menyiapkan cup lain sambil menunggu cup yang sebelumnya penuh. Setelah pesanan selesai disiapkna dan diberikan kepada pelanggan, Yerin mengambil serbet dan nampan untuk membersihkan meja yang sudah ditinggalkan pelanggan. Saat membersihkan meja yang ada di dekat jendela, matanya tak sengaja menangkap sosok Chan Yeol yang sedang berdiri di tepi jalan depan café tempatnya bekerja. Tak lama kemudian Yerin melihat Min Gyu datang menghampiri Chan Yeol dengan dua kaleng soda ditangannya. Yerin sempat melihat Min Gyu memberikan sekaleng soda tersebut pada Chan Yeol sebelum ia beranjak pergi karena rekan kerjanya memanggilnya. Tepat saat Yerin membalikkan badannya dan berjalan menuju rekan kerja yang memanggilnya, sebuah mobil sedan hitam yang tampak mewah berhenti di depan Chan Yeol dan Min Gyu. Setelah Yerin berada di dekat rekannya, ia berbalik lagi melihat ke arah jendela namun sudah tidak ada Chan Yeol dan Min Gyu di tempat tadi.
* * *
Di salah satu sudut sebuah restoran mewah, seorang pria berjas biru gelap duduk dengan tegak menunggu seseorang. Ia terlihat tidak tenang, bolak balik melihat jam tangan mewah ditangannya dan arah pintu masuk secara bergantian. Ia meneguk sedikit air yang tersedia di atas meja kemudian matanya melihat dua orang laki – laki yang berjalan mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh seorang pelayan wanita. Mereka berhenti tepat di meja tempat pria berjas tersebut duduk. Pelayan tadi pamit pergi setelah mengantarkan mereka. "Hyung" sapa salah satu laki – laki sementara yang disapa hanya diam tanpa melepaskan pandangannya dari mereka berdua.
Min Gyu, laki – laki yang menyapa tadi, duduk di depan pria berjas dan laki – laki satunya lagi duduk disebelah temannya. Suasana diantara sangat canggung karena pria berjas yang duduk dihadapan mereka belum juga membuka suara. Min Gyu menyapa pria berjas itu lagi, "Lama tidak bertemu hyung. Maaf aku tidak memberitahukan hal ini padamu".
"Jadi kau benar – benar disini? Bagaimana kau bisa…" pria berjas tadi tidak menyangka akan melihat orang ini disini, di Korea.
"Tidak. Kau tidak boleh disini. Segera kembali ke Amerika" sambungnya.
"Hyung" panggil Min Gyu dengan nada memohon.
"Kau tidak boleh disini…"
"Hyung…"
"Segera kembali ke Amerika…"
"Hyung, dengarkan aku dulu" pinta Min Gyu yang terus saja menyela ucapan pria berjas.
"Akan aku cari penerbangan paling awal…"
"Hyung, aku tidak akan pergi" kali Min Gyu lebih mengeraskan suaranya hingga pria berjas tadi terdiam. Chan Yeol yang sedari tadi duduk di sebelah Min Gyu hanya menghela nafas mendengar percakapan keduanya.
"Aku tidak ingin pergi kesana. Aku akan tetap disini" jelas Min Gyu lagi.
"Tidak. Kau harus kembali. Apa yang akan kau lakukan disini? Ayah juga akan segera mengirimmu pulang jika ayah tahu kau ada disini. Atau mungkin ayah pun sudah tahu kalau kau ada disini, hanya saja dia masih terlalu sibuk di China sehingga ia belum menyuruhmu pulang" ucap pria berjas. Ya, dialah kakak Min Gyu. Kakak Min Gyu yang bernama Kim Min Jae.
Min Gyu mendengus sambil tersenyum miring namun dengan tatapan sendu, "Kembali? Pulang?"
Min Gyu menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kata – katanya, "Dimana? Kemana aku harus pulang? Rumahku disini, ayah dan kakakku disini, teman – temanku disini, bahkan… makam ibu dan kakakku juga disini. Lalu pulang kemana yang hyung maksud? Bukankah sekarang aku sudah pulang? Aku disini hyung, aku sudah pulang".
"Min Gyu–ah. Ini tidak benar. Kembalilah ke Amerika. Kau akan kesulitan disini. Ayah juga tidak akan menerimamu disini. Ayah mungkin akan segera mengirimmu kembali kesana dan memastikan kau tidak akan bisa kembali kesini jika ayah tahu kau disini. Karena itu, sebelum ayah tahu kau disini dan bertindak lebih tegas padamu, kembalilah kesana. Ini juga demi kebaikanmu. Kau mungkin tidak akan baik – baik saja disini. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu disini?" bujuk Min Jae.
"Aku akan baik – baik saja. Aku tidak akan membuat masalah. Aku tidak akan melakukan apapun yang bisa merusak nama atau citra perusahaan ayah dan kakak. Tidak akan ada yang tahu identitasku. Sama seperti Chan Yeol dan Chan Mi, aku juga akan menyembunyikan identitasku. Jadi bisakah aku tetap disini?" pinta Min Gyu.
"Tidak. Kau, Chan Yeol, dan Chan Mi itu berbeda. Jika suatu saat orang lain tau identitas mereka, itu tidak akan jadi masalah. Karena publik tahu mereka adalah para pewaris perusahaan orangtua mereka, hanya saja public tidak tahu bagaimana rupa dan dimana keberadaan mereka karena memang orangtua mereka menutupnya dari public. Tapi kau…"
"Hanya anak tidak sah?" potong Min Gyu. Min Jae dan Chan Yeol membelalak kaget mendengar ucapan Min Gyu.
"Min Gyu–ah. Selama ini public tahu bahwa pemilik Cassandra Group memiliki dua putra yang akan menjadi pewaris hanya saja ayah mengatakan bahwa putra bungsunya masih belajar di Amerika. Karena itu, kau belum bisa kembali kesini. Ketika semua sudah selesai dipersiapkan, ayah pasti akan menyuruhmu kembali kesini. Jadi, tinggallah sebentar lagi di Amerika. Kau tidak bisa muncul secara tiba – tiba seperti ini".
"Pewaris? Haaahhh… Aku bahkan menjadi pewaris karena aku menggantikan hyung. Dan hyung meninggal karena aku. Menurut hyung, aku pantas menerima semua warisan itu? Aku tidak peduili aku mendapat warisan atau tidak, aku hanya ingin tetap disini. Tinggal disini. Tidak bisakah aku menetap sedikit lebih lama lagi disini? Satu tahun. Hanya satu tahun saja"
"Jangan egois. Jangan hanya memikirkan keinginanmu sendiri. Jika kau tetap disini, bagaimana jika ada yang mengungkit kecelakaan waktu itu? Bagaimana jika ada yang kembali membuka kasus kecelakaan waktu itu? Kau siap menerimanya? Bukankah waktu itu kau yang melarikan diri dari masalah ini? Kau sendiri yang meminta ayah untuk membantumu. Waktu itu kau hanya diam saja dan sekarang kau mau apa dengan kembali kesini? Kau akan bertanggungjawab? Setelah apa yang sudah ayah lakukan untuk menyelematkanmu dari masalah ini, menurutmu ayah akan diam saja melihatmu seperti ini? Kau… Tidak mengenal siapa ayah yang sebenarnya. Jadi jangan membuat ayah menunjukkan padamu siapa dirinya yang sebenarnya. Kembali ke Amerika secepatnya" jelas Min Jae lagi.
Ya, selama ini Min Gyu menetap di Amerika. Ia tidak tahu apa saja yang sudah dilakukan ayahnya demi mencapai posisi saat ini, sedangkan Min Jae, Min Jae adalah salah satu saksi hidup atas apa yang telah dilakukan ayahnya. Meskipun ia tidak membantah pada ayahnya, ia juga tidak serta merta mematuhi perintah ayahnya. Satu – satunya alasan ia tetap bertahan atas sikap ayahnya adalah demi Min Gyu. Ia tahu bahwa Min Gyu sebenarnya juga korban atas kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa adiknya, tapi Min Gyu menganggap kecelakaan itu terjadi karena dirinya. Ayahnya yang merencanakan kecelakaan itu, namun karena hal yang tidak terduga, salah satu anaknya harus meregang nyawa dan yang satunya harus mengalami rasa sakit akibat trauma. Karena kesalahan itulah, ayahnya kini menjadi semakin tak terkendalikan. Ayahnya akan menyingkirkan apa saja yang bisa mengancam dan menghancurkan semua yang dimilikinya. Dan Min Gyu tidak pernah tahu bahwa ayahnya adalah orang yang seperti itu.
"Enam bulan. Jika satu tahun terlalu lama, maka cukup enam bulan saja hyung…" bujuk Min Gyu tanpa menyerah.
Min Jae sebenarnya juga merasa kasihan pada Min Gyu karena harus hidup sendirian di Amerika tanpa keluarga dan teman. Bahkan jika Min Gyu sakit, hanya dokter pribadi yang tinggal bersama Min Gyu yang mengurusnya. Tidak ada satupun anggota keluarga yang ada disampingnya saat ia merasakan sakit. "Baiklah. Terserah padamu. Aku sudah memperingatkanmu. Jika terjadi sesuatu padamu, jangan mencariku" jawab Min Jae lalu pergi meninggalkan mereka.
Min Gyu hanya bisa menghela nafas panjang. Chan Yeol yang sedari tadi hanya diam pun ikut menghela nafas setelah pembicaraan yang sangat tegang itu selesai. Chan Yeol menoleh melihat Min Gyu yang kini hanya duduk terdiam di sampingnya "Lalu bagaimana? Kau akan tetap disini sampai ayahmu sendiri yang mengirmmu kembali ke Amerika?".
"Aku tidak akan pernah kembali ke Amerika. Bahkan jika ayahku yang mengirimku kesana, akan kulakukan apapun untuk bertahan disini"
"Kau yakin? Seperti kata Min Jae hyung, kau sudah siap jika ada yang mengungkit kecelakaan itu?". Mendengar pertanyaan itu, Min Gyu hanya diam. Dari sorot matanya terlihat ia goyah. Ia sendiri tidak yakin dengan dirinya sendiri. Ia tidak ingin terus – terusan hidup dalam persembunyian, namun ia juga tidak yakin bisa menghadapi apa saja yang mungkin terjadi.