Chereads / Kang Min Young / Chapter 14 - 14

Chapter 14 - 14

Hari sabtu pun tiba, sudah hampir seminggu para siswa menjalani rutinitas baru mereka disekolah seni Kirin. Kelas hari ini pun selesai lebih awal. Saat para siswa sedang membereskan barang – barangnya, guru Jang masuk ke kelas. "Selamat siang!", sapa guru Jang di depan pintu yang langsung dijawab oleh semua siswa. Guru Jang berjalan menuju meja guru, "Waaahhh… kalian terlihat lebih bersemangat hari ini. Kalian pasti tidak sabar untuk pulang kerumah kalian kan? atau kalian tidak sabar bertemu dengan seseorang?"

"Aaa… Ssaem", Woo Ri si gadis centil menanggapi guru Jang dengan malu dan membuat semua orang tertawa pelan.

"Aku juga pernah muda jadi aku tahu. Tapi yang pasti kalian harus ingat kalau kalian bukan lagi orang biasa. Suatu saat mungkin kalian akan menjadi bintang terkenal, karena itu jangan melakukan apapun yang nantinya bisa merusak citra kalian atau menjadi penghambat keberhasilan kalian. Kalian mengerti maksudku kan?"

"Nde Ssaem" jawab para siswa kompak.

Guru Jang tersenyum sambil mengangguk, lalu sebelum pergi keluar kelas guru Jang juga berpesan "Nikmatilah makan siang kalian dan juga hari weekend kalian. Jangan lupa untuk kembali ke asrama besok sebelum pukul 10 malam". Guru Jang kembali melangka keluar namun berhenti lagi, "Ah, satu lagi, persiapkan diri untuk menerima misi pertama kalian". Para siswa mengerang ngeri mendengarnya.

Di kantin, seperti biasa selama seminggu ini, Min Gyu selalu mengambil posisi di sebelah Min Young. Sebelum menyuapkan makanan ke mulutnya, Min Gyu bertanya "Kalian akan kemana setelah ini?".

Seok Min yang lebih dulu menjawab "Kerja paruh waktu" lalu kedua sahabatnya mengangguk setuju.

"Kalian tidak akan pulang ke asrama malam ini?" tanya Min Gyu lagi.

"Mmm… Besok kami juga akan bekerja. Setelah selesai kerja baru kami kembali ke asrama. Kenapa?" jawab Seok Min santai. Kini Seok Min sudah tidak lagi terlihat menjaga jarak dengan Min Gyu meskipun dengan Chan Yeol masih terlihat canggung.

"Tidak apa – apa hanya saja aku tidak punya tujuan"

"Kau harusnya bertemu dengan kakakmu" ucap Chan Yeol keceplosan. Min Gyu langsung melototi Chan Yeol yang duduk dihadapannya.

"Oh? Kau punya kakak?" tanya Min Young sedikit terkejut.

Min Gyu mendengus kesal pada Chan Yeol lalu menjawab singkat pertanyaan Min Young "Mmm…"

Min Young terlihat berpikir sejenak, "Lalu… jika kau punya kakak, kenapa saat mendaftar waktu itu kau tidak meminta surat persetujuan dari kakakmu saja?"

"Kau lupa? Kau sendiri yang menawarkan diri untuk membantuku. Sia…"

"Tunggu, bukannya kakakmu yang menandatangani surat ijinmu?" potong Chan Yeol.

"Aku yang memberikan surat ijin itu. Kenapa? Dia bilang kalau kakaknya yang menyetujuinya?" jawab Min Young dengan nada kesal.

"Aku tidak pernah mengatakan kalau kakakku yang menyetujuinya" Min Gyu membela diri.

"Jangan bilang kalau daddy long legs mu yang menyetujuinya?" tanya Seok Min curiga pada Min Young.

Min Young hanya mengangguk menjawab pertanyaan Seok Min. "Kalau aku tahu dia punya kakak, aku juga tidak akan repot – repot membantunya. Salah dia yang tidak mengatakan sejak awal kalau dia ternyata punya seorang kakak. Aku pikir dia sama seperti kita dan tidak tahu harus meminta siapa menjadi walinya karena itu aku mau membantunya" sambung Min Young.

"Kenapa kau malah menyalahkanku? Aku tidak pernah meminta bantuanmu, kau sendiri yang mengejarku menawarkan bantuan. Apa kau ada bertanya sebelumnya apakah aku punya wali atau tidak? Tidak kan? Kau langsung mengejarku dan meminta kartu pelajarku. Jadi bukan salahku kalau…" omel Min Gyu yang tidak mau kalah panjang dari Min Young jika saja tidak dipotong oleh Yerin. "Ah sudahlah. Hentikan. Lagian kita sudah sama – sama diterima disini"

"Tapi kapan kau memberikan surat ijin itu pada Min Gyu? Seingatku saat kita makan waktu itu kau hanya memberikan nomor audisi dan mengembalikan kartu pelajarnya" Chan yeol masih penasaran.

"Mmm�� Memang iya. Aku memberikan surat ijin itu keesokan harinya. Saat kau membayar di kasir, aku menyuruh Min Gyu datang lagi ke mini market itu pukul 5 sore keesokan harinya" jelas Min Young.

"Jadi, kau pergi waktu itu bukan untuk bertemu kakakmu tapi bertemu Min Young?" Chan Yeol mengalihkan pandangannya pada Min Gyu.

"Mmm…" Min Gyu menjawab sesingkat mungkin.

Di meja yang lain, Chan Mi dengan mulut yang masih terisi sedikit makanan yang belum tertelan bertanya pada Tae Yong dan I.M tentang kegiatan mereka setelah makan siang. "Aku ada jadwal di salah satu acara musik nanti malam" jawab Tae Yong dengan santai. Chan Mi menatap I.M yang duduk dihadapannya menunggu jawaban darinya. I.M mengangkat pandangannya dari nampan makannya dan mendapati kedua orang dihadapannya tengah menatapnya menuntut jawaban. "Aku tidak tahu. Manager ku akan menjemputku nanti". Setelah mendapat jawaban itu, mereka kembali melanjutkan mkan mereka.

"Kau tetap disini? Atau ke ruang latihan perusahaan?" tanya Tae Yong pada Chan Mi.

Mulut Chan Mi yang baru saja terisi penuh kembali tidak bisa menjawab sehingga ia hanya mengangkat bahunya lalu menggelengkan kepalanya.

Di meja yang lain lagi, Kei dengan hati – hati memperhatikan kawanan lima pandawa agar tidak ketahuan oleh Soo Jeong dan Hanbin yang sedang sibuk melahap makanannya. "Kalian juga akan tampil di acara musik nanti malam?" Hanbin mencoba mengalihkan perhatian Kei. Ia sedari tadi sadar kalau Kei terus memperhatikan mereka tapi ia pura – pura tidak peduli. Soo Jeong menjawab pertanyaan Hanbin dengan anggukan namun pertanyaan yang ia lontarkan tidak bisa mengalihkan perhatian Kei hingga akhirnya ia memilih untuk bertanya langsung, "Kenapa kau terus memperhatikan mereka?"

Pertanyaan Hanbin kali ini sontak mengejutkan Kei dan berhasil mengalihkan perhatiannya "A…Apa maksudmu?"

"Dari tadi kau terus melihat ke arah mereka. Kenapa?"

"A…Aaa… Aku hanya ingin memperhatikan mereka saja sambil berpikir cara untuk menyaingi mereka" Kei mencari alasan secepat kilat.

"Hmm… Seperti biasanya. Begitulah Kei" respon Soo Jeong pada Kei mendapat balasan senyuman dari Kei. Ia berpikir dengan respon Soo Jeong yang seperti itu bisa membuat Hanbin percaya pada ucapannya. Dan benar saja, Hanbin mengangguk pura – pura menerima alasan Kei tersebut meski sebenarnya ia tahu itu bukan alasan yang sebenarnya dan ia sangat penasaran dengan alasan Kei yang sebenarnya.

* * *

Min Gyu duduk di salah satu meja di depan mini market dengan sekaleng minuman. Sesekali kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, matanya menelusuri lingkungan sekitarnya mencari seseorang yangmungkin saja bisa ia temukan diantara orang – orang yang berlalu lalang melewatinya. Ia melirik jam tangannya, jarum jammenunjukkan pukul 5.30 sore. Ia hampir menyerah dan pergi begitu jika orang yang ditunggunya tidak memanggil namanya. Gadis bernama Min Young itu memanggil namanya sambil berlari kecil menghampirinya. Min Gyu hanya diam saja melihat gadis yang berdiri di depannya saat ini masih mengatur nafas sambil merapikan rambutnya. Barulah setelah gadis tersebut terlihat tenang, ia buka suara "Mau apa mengajak bertemu disini?".

Min Young duduk di kursi kosong di depan Min Gyu sambil membuka tasnya dan menyodorkan selembar kertas yang berhasil ia keluarkan dari tasnya. Min Gyu menatap kertas itu dan Min Young bergantian. "Surat ijin dari walimu" ucap Min Young yang tahu kalau Min Gyu bingung.

Min Young membuka kertas yang terlipat dua itu dan menunjukkannya pada Min Gyu. Mata Min Gyu seketika terbelalak melihat nama wali yang tertera di kertas tersebut. Kim Min Jae. Min Gyu segera mengambil kertas tersebut. Dilihatnya lekat – lekat nama tersebut dan juga tanda tangan yang tertera disana. Ia mengenali nama dan tanda tangan tersebut.

"Siapa Kim Min Jae?" tanya Min Gyu menuntut.

"Aku tidak tahu. Kertas itu diberikan oleh pamanku. Kenapa?" jawab Min Young agak bingung melihat reaksi Min Gyu.

"Nama pamanmu Kim Min Jae?"tanya Min Gyu lagi.

"Bukan. Lee Jae Hyuk. Ada apa? Apa ada masalah dengan nama Kim Min Jae?"

Min Gyu tidak menjawab. Min Young merasa bingung melihat sikap Min Gyu hingga akhirnya menjelaskan, "Pamanku sengaja membuat surat ini dengan nama samaran. Menurut pamanku jika ia tetap menggunakan nama aslinya, orang – orang mungkin tidak akan percaya kalau surat itu benar – benar dari walimu. Jadi dia mengarang nama Kim Min Jae itu. Kim dan Min disesuaikan dengan namamu lalu Jae diambil dari nama pamanku. Jae Hyuk. Jae. Karena itu namanya Kim Min Jae".

Min Young tentu saja percaya dengan alasan yag diberikan oleh pamannya karena ia tidak mengenal siapa Kim Min Jae, namun Min Gyu, ia sangat orang yang memiliki nama Kim Min Jae bahkan ia sudah hafal coretan tangan orang yang bernama Kim Min Jae dan itu sama persis dengan yang ada di kertas yang ia pegang saat ini.

Min Young melihat jam di ponselnya. Ini sudah hampir jam masuk kerja paruh waktunya di sebuah mini market yang tak begitu jauh dari mini market saat ini. "Aku pergi duluan ya. Aku masih harus bekerja. Jangan lupa membawa kertas ini saat hari audisi besok". Min Young hanya mendapat anggukan dari Min Gyu. "Aku pergi duluan" pamitnya lalu beranjak pergi meninggalkan Min Gyu yang masih penasaran bagaimana Kim Min Jae bisa menandatangani surat ini.

Min Young mengingat kejadian yang terjadi di depan mini market tempatnya berdiri sekarang. Min Young hendak pergi menuju mini market tempat ia bekerja, namun saat ia melewati mini market ini ia megingat kejadian waktu itu begitu saja lalu ia juga mengingat bahwa saat makan siang tadi Min Gyu bilang bahwa ia punya kakak. Tiba – tiba otak Min Young bergerak cepat dan mencoba menyambungkan semuanya. 'Apa mungkin nama kakaknya Kim Min Jae? Apa karena itu makanya waktu itu dia terlihat terkejut dan bingung saat melihat surat itu?' batin Min Young sebelum melanjutkan langkahnya menuju tempat kerjanya.