Di salah satu kamar asrama, Kei dan Soo Jeong tengah membereskan barang – barang mereka ke dalam lemari saat gadis berkacamata masuk ke kamar yang sama dengan mereka. Gadis yang memakai kemeja hijau bermotif kotak – kotak dan celana jeans itu membawa tas nya yang penuh dengan pakaian. Tidak seperti Kei dan Soo Jeong yang membawa koper, gadis tersebut hanya membawa tas besar yang warnanya pun sudah mulai memudar.
"Hai, aku Choi Sa Rang. Salam kenal. Aku salah satu fan kalian. Senang bisa ada di kamar yang sama dengan kalian. Aku harap kita bisa berteman" sapa Sa Rang dengan ramah meskipun agak gugup karena harus berada di kamar yang sama dengan dua idol yang lumayan terkenal.
"Ahh… Iya", jawab Soo Jeong singkat sementara Kei hanya menatap Sa Rang lalu berpaling dan kembali menyusun pakaiannya. Tidak lama kemudian, Heo Chan Mi masuk ke kamar tersebut dan tanpa berbasa – basi ia langsung menuju ke lemari pakaian yang pintunya masih tertutup rapat di sebelah Sa Rang. "Hai, namaku Choi Sa Rang. Aku harap kita bisa jadi roommate yang akur" sapa Sa Rang saat Chan Mi sudah berada di sampingnya hendak menyusun pakaian dari kopernya.
"Ahhh… Tentu saja. Syukurlah ada kau juga di kamar ini. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi padaku karena harus berada di kamar yang sama dengan dua orang serius itu" jawab Chan Mi berbisik lalu terkekeh pelan. Guyonan Chan Mi sukses melunturkan kegugupan Sa Rang.
Tanpa disadari oleh yang lainnya, mata Kei terbelalak dan tubuhnya menegang sejak melihat Chan Mi di ambang pintu. Ia mengalihkan pandangannya saat Chan Mi melewatinya dengan harapan Chan Mi tidak melihatnya. Kei tidak bisa memfokuskan pikirannya seolah ada begitu banyak hal yang dipikirkannya.
* * *
Hembusan angin pagi yang segar dan sejuk menyapa para siswa yang satu per satu mulai masuk melewati gerbang pembatas antara bangunan asrama dan bangunan sekolah. Daftar nama siswa sudah tertempel di tiap – tiap pintu kelas. Para siswa yang sudah rapi dengan seragam mereka mulai memasuki kelas mereka masing – masing. Sebenarnya sekolah ini sudah lama tutup karena masalah keluarga sang pemilik sekolah. Namun setelah anak sang pemilik sekolah kembali dari luar negeri, sekolah tersebut diwariskan kepada sang anak dan dibuka kembali. Karena itu, siswanya saat ini hanya 60 orang yang terbagi atas 3 kelas.
Seolah seperti sudah diatur, Min Young dan 2 sahabatnya serta Min Gyu dan Chan Yeol berada di kelas yang sama. Saat mereka memasuki kelas keadaan kelas masih sepi. Hanya 3 orang siswa yang sudah duduk di kursi dan sibuk dengan kegiatannya masing – masing. Setelah mengambil posisi duduk saling bersebelahan dengan Min Young berada di tengah dan Yerin serta Seok Min di kanan kirinya, tak lama Min Gyu dan Chan Yeol pun masuk ke kelas. Tanpa basa – basi Chan Yeol langsung menempati kursi paling belakang, tepat di belakang Yerin. Min Gyu sebenarnya ingin duduk tidak jauh dari Chan Yeol tapi jika ia duduk di sebelah Chan Yeol maka itu berarti ia harus duduk tepat di belakang Min Young. Min Young sedari tadi mengamati Min Gyu yang tak juga duduk. "Apa kau suka padaku?", tanya Min Young tiba- tiba. Semua yang mendengar terkejut mendengarnya, terlebih lagi Min Gyu karena pertanyaan itu ditujukan padanya. "Apa kau sakit?", tanya Seok Min sambil bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya ke kening Min Young.
"Tidak. Kenapa?" jawab Min Young santai.
"Kenapa kau tiba – tiba…", Seok Min tak sanggup menyelesaikan ucapannya. Ia tau Min Young memang terkadang sedikit gila, tapi ia tak menyangka Min Young sampai segila ini.
Sadar dengan respon mereka yang terlihat aneh, Min Young pun menjelaskan, "Kenapa? Aku hanya bertanya. Dia terus mengikutiku bisa saja kan kalau dia suka padaku?"
"Apa?", tanya Min Gyu.
"Kau sedang berpikir untuk duduk di belakangku kan? Kau sedang mempertimbangkan 'apakah tidak apa – apa kalau aku duduk dibelakangnya?', 'apa dia akan tahu kalau aku suka padanya jika aku duduk dibelakangnya?' kau sedang berpikir seperti itu kan?" jelas Min Young.
"Apa yang kau bicarakan. Kau benar – benar cewek gila. Tidak. Aku tidak akan duduk di belakangmu. Aku tidak menyukaimu" jawab Min Gyu sambil menuju kursi di belakang Seok Min.
Seorang siswa laki – laki berparas dingin masuk ke kelas dengan ransel hitam di bahu kanannya. Ia segera menuju ke meja di sudut kiri depan kelas. Dan benar seperti dugaannya. Ia menghembuskan napas sambil menatap kertas bertuliskan 'Tae Yong' di meja tersebut dan ini sudah pasti ulah manager–nya. Sorang siswa perempuan yang duduk di belakang meja tersebut dengan earphone yang menyumbat telinganya tampak memerhatikan Tae Yong yang celingukan mencari meja lain yang kosong. Mata mereka bertemu namun gadis tersebut tidak menunjukkan ekspresi apapun. Ia hanya terus menatap Tae Yong datar. Tae Yong memang tidak mau duduk di bagian depan kelas, terlebih lagi didepan seorang siswa perempuan tanpa ekspresi bernama Lee Bo Na. Itulah nama yang bisa Tae Yong baca di name tag gadis tersebut. Tae Yong mengalihkan pandangannya kembali untuk mencari meja di bagian belakang. Namun semua meja di barisan belakang sudah terisi. Bukan hanya barisan paling belakang, tapi juga barisan kedua dari belakang. Ada satu meja yang masih kosong di bagian belakang kelas tapi meja tersebut tepat berada di depan Han Bin. Tae Yong tidak begitu akrab dengan Han Bin sehingga ia enggan untuk duduk di dekat Han Bin. Tae yong pun akhirnya memutuskan untuk meminta siswa lain untuk bertukar tempat duduk dengannya. Ia mendatangi meja Min Young setelah mencabut kertas yang bertuliskan namanya dari meja.
"Duduklah didepan. Aku akan duduk disini"
"Hah?", Min Young bingung karena Tae Yong tiba – tiba menyuruhnya pindah.
"Sebaiknya kau duduk di depan. Kau perempuan"
"Tidak apa – apa. Saya suka duduk disini" jawab Min Young dengan sopan.
"Aku tidak suka duduk di depan seorang gadis jadi pindahlah ke kursi di depan sana"
"Aku tidak peduli kau suka atau tidak suka duduk di depan seorang gadis" jawab Min Young yang mulai kesal.
"Lagipula tidak ada hokum yang menyatakan bahwa perempuan harus duduk di depan dan laki – laki duduk di belakang" sambung Min Young.
"Apa susahnya sih tinggal pindah saja"
"Tidak mau. Aku tidak akan pindah"
Kesal dengan Min Young, Tae Yong pun melihat ke arah Yerin, "Kau saja. Duduklah di depan sana. Aku akan duduk disitu"
"Dia tidak akan pindah. Silahkan kau cari tempat lain" jawab Min Young tegas padahal ia tahu Tae Yong tidak berbicara padanya.
Tae Yong hendak membalas jawaban Min Young namun ia berhenti saat siswa perempuan yang duduk di depan Min Young memegang tangannya.
"Bolehkah aku yang duduk disana? Siswa perempuan yang duduk disebelah sana adalah temanku. Kau bisa duduk disini" ucap gadis tersebut sambil menunjuk gadis yang duduk di sebelah meja Tae Yong di depan.
"Kau mau bertukar tempat duduk denganku?" Tae Yong. Gadis tersebut hanya mengangguk. "Terima kasih sudah mau bertukar tempat duduk denganku" ucap Tae Yong dengan ramah.
Setelah gadis tersebut pindah, Tae Yong kembali menyuruh Min Young pindah. "Pindahlah kesini" suruh Tae Yong sambil menunjuk meja gadis tadi.
"Tidak mau. Aku tidak akan pindah kemanapun. Kau sebaiknya duduk saja di tempat yang kosong dan jangan merebut posisi orang lain" jawab Min young ketus.
Tae Yong hanya bisa menghela napas karena ia tidak ingin membuat keributan di hari pertama sekolah dan duduk di bangku gadis tadi. Ia kini duduk tepat di depan Min Young.
Di sisi kelas yang lain ada Han Bin yang duduk di sudut kanan belakang memperhatikan Tae Yong dan Min Young yang sibuk berdebat. Namun kemudian senyumnya pudar saat melihat seorang siswa laki – laki masuk kelas dan berjalan kearahnya lalu duduk begitu saja di meja di depannya. "I.M" ucap Han Bin berbisik sambil terus menatap puggung siswa yang kini duduk di depannya.
Saat Tae Yong sudah duduk di bangkunya, Min Young mencodongkan badannya ke depan lalu berbisik, "Lain kali bicaralah yang sopan pada orang yang baru pertama kali kau temui meskipun ia seumuran denganmu". Mendengar ucapan Min Young membuatnya langsung berbalik dan seketika napasnya tercekat karena wajah Min Young yang berada dekat dengan wajahnya. Min Young yang tadinya hendak kembali duduk tegak terkejut karena Tae Yong yang tiba – tiba berbalik sehingga ia menghentikan gerakannya. Mata mereka saling bertemu menatap satu sama lain. Min Gyu yang melihat hal itu pun entah karena apa merasakan perasaan tidak suka dan seperti ingin marah.
Kei dan Soo Jeong masuk ke kelas yang sama. Suasana hati Kei dan Soo Jeong masih baik – baik saja tepat sebelum mereka masuk ke kelas. Begitu mereka melewati pintu kelas, mereka berdua terdiam. Perhatian Soo Jeong terpaku ke arah Han Bin sementara Kei terpaku melihat ke arah lima sekawan (Min Gyu, Chan Yeol, Min Young, Yerin, dan Seok Min) dan pandangannya juga menangkap sosok Tae Yong disana. Tidak ingin menunjukkan kegugupan mereka pada siapapun, mereka segera mengontrol ekspresi wajah mereka dan segera duduk di meja yang tersisa. Meskipun siswa yang lain bisa dibohongi namun nyatanya Han Bin menyadari kegugupan Kei dan Soo Jeong. Han Bin bisa mengerti arti kegugupan Soo Jeong. Bagi mereka yang tau permasalahan antara Han Bin dan I.M tentu akan melakukan ekspresi yang sama dengan Soo Jeong karena I.M dan Han bin duduk berdekatan. Tapi Kei,… . Han Bin tidak tahu arti kegugupan Kei. Kei duduk di kursinya dan berusaha berusaha mengontrol detak jantungnya yang tidak karuan terlebih lagi karena ia duduk di sebelah Chan Mi. 'Tenanglah. Sekarang kau adalah Kei. Kau adalah Kei. Semua akan baik – baik saja. Tenanglah' batin Kei.