Dua hari setelah hari audisi, para peserta mulai memasuki asrama. Hari ini para peserta sedang berkumpul di aula mendengarkan guru yang sedang membagi kamar para siswa. Setelah tahu kamar mereka masing – masing, mereka segera ke kamar dan menyusun barang – barang dan pakaian mereka. Setiap kamar diisi oleh empat orang, namun sayangnya Min Young dan Yerin tidak dikamar yang sama. Sedangkan Seok Min dan Chan Yeol yang berada di kamar yang sama harus berpisah dengan Min Gyu. Dengan loyonya Min Gyu pergi ke kamarnya meski kamarnya berada tepat di sebelah kamar Seok Min dan Chan Yeol.
Di waktu yang sama, di parkiran sekolah, banyak mobil – mobil van berdatangan dan segera mengisi lahan parkir yang masih kosong. Satu per satu pintu mobil terbuka dan turun para idol yang akan bersekolah di sekolah Kirin. Di depan pintu masuk, Kei dan Soo Jeong yang repot menarik kopernya melihat sesosok idol pria yang berjalan sambil membawa ransel di salah satu bahunya.
"Yaaa… Binnie Binnie", teriak Soo Jeong.
Idol yang merasa namanya dipanggil itu pun berbalik dan mengedarkan pandangan mencari siapa yang yang memanggilnya. Matanya yang langsung menangkap lambaian tangan dari Soo Jeong membuatnya berhenti menunggu Soo Jeong dan Kei datang menghampirinya.
"Hanbin-ie. Kim Han Bin. Apa susahnya memanggilku Hanbin" gerutu Hanbin saat Soo Jeong dan Kei telah berada didekatnya.
"Kita kan teman, gak ada salahnya dong kalau kami punya panggilan khusus", sanggah Soo Jeong sambil berjalan bersama Kei melewati Hanbin begitu saja. Kei hanya tersenyum melihat tingkah keduanya. Sambil segera menyusul mereka, Hanbin pun mengomel, "Aku tidak masalah kalau panggilan khusus itu tidak imut – imut begitu. Binnie? Hufh… yang benar saja lelaki sejati seperti aku dipanggil Binnie? Ibuku memberi nama Han Bin karena aku ini mirip dengan Hyun Bin, asal kau tahu!".
Tak tahan mendengar ocehan Hanbin, Kei pun buka suara, "Hyun Bin? Waaa… Hanbin-ah, apa kepalamu terbentur? Apa kau sedang sakit? Bagian mananya dari dirimu yang mirip Hyun Bin? Kalau mau membandingkan dirimu dengan para senior setidaknya kau harus pakai hati".
"Hahahaha", Soo Jeong tertawa puas karena Kei berada di pihaknya.
"Uwaaa… Princess es batu kita bicara? Waaah… Suatu kehormatan bisa mendengar suaramu tuan putri", balas Hanbin mengejek Kei. Kei hanya menanggapi dengan helaan nafas lalu pergi meninggalkan Hanbin dan Soo Jeong. Namun baru beberapa langkah Kei pergi, Hanbin dan Soo Jeong berlari melewati Kei.
"Soo Jeong-ah cepat lari sebelum kau membeku" ejek Hanbin seolah semua yang ada disekitar Kei bisa beku setelah dilewatinya. Soo Jeong yang iseng pun mengikuti candaan Hanbin mengejek Kei dan segera berlari menyusul Hanbin.
"Yaaakkk… Tunggu aku. Soo Jeong-ah, kau mau mengkhianatiku?" teriak Kei sambil berlari juga mengejar mereka. Soo Jeing hanya tertawa mendengar teriakan Kei.
* * *
Para idol kini tengah duduk mengelilingi sebuah meja besar ditengah ruangan sambil mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah dan beberapa guru. Suara ketukan pintu menghentikan aktivitas yang sedang berlangsung. Semua pasang mata kini tertuju pada pintu yang perlahan mulai terbuka dan menampakkan seorang idol IM yang kemudian disusul oleh idol lainnya, Lee Tae Yong. Mata Kei terbelalak kaget melihatnya. Bukan sosok Lee Tae Yong yang membuatnya kaget melainkan seorang gadis yang masuk setelah Lee Tae Yong.
"Maaf kami terlambat" ucap sang gadis sambil membungkukkan badannya.
"Ya. Duduklah, kita akan segera menentukan pembagian kamar" perintah salah seorang guru.
Mata Kei belum juga terlepas memandangi Chan Mi seraya bergumam dalam hati, Kau adalah Kei. Sekarang kau adalah Kei.
* * *
Setelah selesai membereskan barang – barang dikamar, Min Young, Yerin, Seok Min dan tak terkecuali Min Gyu dan Chan Yeol kembali berkumpul di aula, lebih tepatnya di depan madding yang menampilkan peringkat siswa saat ini. Min Young yang merajai peringkat saat ini disusul oleh Chan Yeol diperingkat dan Min gyu di peringkat ketiga. Wajar saja mereka menempati top 3 karena mereka adalah siswa istimewa pilihan kepala sekolah. Sementara Seok Min berada di posisi empat dan Yerin di posisi lima. Mereka berhasil menempati posisi tersebut karena berhasil menyelesaikan audisi dengan baik meski tanpa Min Young.
Saat yang lain sibuk berbincang mengenai peringkat mereka, Min Gyu mendapati seseorang yang ia kenal tengah berada diantara kumpulan para idol yang sedang berjalan keluar dari ruangan hendak menuju ke kamar mereka. Min Gyu menyenggol lengan Chan Yeol dan memberi isyarat untuk mengikuti arah pandangannya. Chan Yeol yang berhasil menangkap sosok yang dimaksud Min Gyu pun menahan napasnya karena terkejut. Segera ia keluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada orang tersebut.
Chan Mi yang merasakan getaran di ponselnya mengeluarkan ponsel dari saku jeans hitamnya dan membaca pesan 'lihat ke sebelah kirimu' dari orang yang nomornya disimpan dengan nama 'Dewa Perusuh'. Chan Mi pun mengikuti pesan tersebut. Ia menolehkan kepalanya ke sebelah kiri dan saat itu juga ia melihat dua pria tengil yang sedang melambaikan tangannya sembunyi – sembunyi. Chan Mi kembali membuka ponselnya dan membalas pesan tadi 'Ke atap sekolah sekarang'. Chan Mi segera pergi ke atap. Melihat Chan Mi pergi menuju atap, mereka pun segera menyusul, "Kami ke toilet sebentar" ucap Chan Yeol sebelum pergi.
Chan Mi sedang berdiri membelakangi pintu saat Chan Yeol membuka pintu dan Min Gyu menyusul dibelakangnya lalu segera mengunci pintu tersebut. "Daebak…Kita akan satu sekolah lagi? Kita berkumpul kembali. Waaa… aku senang sekali" kata Min Gyu. Ia benar – benar bahagia bisa satu sekolah lagi dengan Chan Yeol dan Chan Mi karena itu artinya ia tidak perlu lagi sibuk – sibuk mencari teman baru. "Aku tidak senang" Chan Mi mendengus kesal. "Kenapa kau bisa ada disini?" tanya Chan Mi menginterogasi namun Min Gyu hanya berdeham enggan menjawab.
Tahu kalau Min Gyu malas membahas tentang dirinya sendiri, Chan Mi pun mengalihkan pembicaraan. "Dengar, aku menyamarkan identitasku. Aku sedang menjalankan misi dari ayahku karena itu berpura – puralah tidak mengenalku. Ya?" jelas Chan Mi.
"Menyamarkan identitas?" tanya Chan Yeol penasaran.
"Hmmm… Namaku Heo Chan Mi"
"Heo Chan Mi?" Chan Yeol mengulang nama Chan Mi sambil menahan senyum.
"Yaaa… Jika mau menyamarkan identitas harusnya kau mengubah namamu bukannya marga-mu" lanjut Chan Yeol.
"Yang penting tidak ada yang tahu siapa aku. Sekarang aku menjadi trainer di agensi ayahku. Aku harus mencari siswa berbakat untuk direkrut ke perusahaan. Karena itu, jangan coba – coba membongkar identitasku. Anggap saja kita baru kenal saat di sekolah ini atau akan aku laporkan kau pada kakakmu" ancam Chan Mi.
"Ahh…Kenapa kau mengancamku? Aku hanya diam saja. Chan Yeol bagaimana? Kau tidak mengancamnya. Auuhh… kau masih saja pilih kasih" keluh Min Gyu dengan kesal.
Mendengar keluhan Min Gyu, Chan Yeol malah tersenyum mengejeknya.