Chereads / Kenapa Aku Sendirian / Chapter 37 - Pertarungan Megizo.

Chapter 37 - Pertarungan Megizo.

Pertarungan mereka berdua pun di mulai di sana, Megizo yang duluan menyerang dari atas menggunakan sihir pemanggilan binatang sihir tingkat atas atau berperingkat tinggi.

Yaitu Mesy Clay binatang sihir yang berwujud burung hantu yang berukuran sebadan Megizo dan dengan elemen tanah kemampuan yang di milikinya yaitu pertahanan abadi atau pertahankan yang tidak dapat di tembus.

Megizo menyerang Rira dengan petir yang dahsyat dari langit tapi Rira tidak terluka sama sekali, Megizo terkesan dan dia meremehkan Rira kalau dia tidak dapat menembus pertahanannya yang hebat. Sebuah cahaya dari langit muncul lalu jatuh tepat mengenai Megizo,

Mesy dan Megizo terjatuh ke tanah dengan luka ringan tapi sayap Megizo patah, hal itu membuat Megizo kesal lalu berdiri dan menatap Rira. Betapa terkejutnya setelah melihat Rira yang membawa lima bintang di tangan kanannya, Megizo berpikir kalau elemen yang ia pilih adalah air tapi saat ini elemen yang di gunakan oleh Rira berbeda.

Rira membuka topengnya dan secara perlahan dan secara tiba-tiba topengnya hilang entah kemana, Rira tidak peduli jika dia ketahuan oleh orang lain kalau dia itu buronan seperti Lyra.

Rira mengucapkan terima kasih kepada Megizo karena telah membawakan aksesoris berjenis jepit rambut yang berbentuk lubang hitam, aksesoris jepit rambut berada di belakang rambut Rira jadi tidak dapat di lihat orang lain atau pun di sentuh secara langsung.

Saat ini Rira memiliki aksesoris berjenis jepit rambut dan cincin. Sayangnya, saat berada di kerajaan ke empat aksesoris anting gagal di dapatkan karena kemunculan seorang Espertavi yang hebat orang itu tidak lain adalah Avi,

"Avi itu masih sangat muda tapi kekuatannya itu sangat merepotkan tapi jika sudah tahu cara mengalahkan ya maka tidak akan menjadi masalah besar. Dan menjadi masalahnya dia itu menggunakan kekuatan espernya tidak pakai tenaga melainkan imajinasi!" Rira sedikit kagum terhadap Avi.

Megizo kembali terbang dengan sayapnya yang sudah patah, Megizo menyerang Rira dengan sebuah pedang yang berbentuk jarum jam yang cukup panjang. 'Time Stop' Megizo menghentikan waktu hanya dengan mengucapkan kata-kata itu.

Megizo berlari secepat petir dan seketika itu pedangnya mengeluarkan petir dan langsung mengenai tubuh Rira. Megizo sudah tahu dari awal kalau akan jadi seperti ini tapi ini di luar dugaan karena siapa yang menyangka kalau akan menjadi seperti ini.

Megizo menebas Rira tanpa henti sampai dua belas kali lalu bunyi lonceng jam pun berbunyi yang membuat seseorang yang mendengar hal itu akan mati seketika, nama lonceng ini adalah 'DEATH CALL' atau panggilan kematian.

Megizo membuat waktu berjalan kembali dan menoleh ke arah Rira, namun semua serangan yang telah di terima Rira sama sekali tidak meninggalkan bekas luka apa lagi bunyi lonceng sama sekali tidak berpengaruh kepada Rira. Megizo hanya bisa memasang ekspresi terkejut dan sedikit putus asa karena usahanya tidak menghasilkan apa-apa.

Tidak heran jika Rira meremehkan Megizo karena dia terlalu kuat dalam segi sihir dan fisik, mata kiri Rira akhirnya retak lagi dan pecah dengan bola mata kirinya. Megizo memutuskan untuk melarikan diri tapi Rira yang menutup mata kirinya tidak akan membiarkan hal itu terjadi,

Dari atas langit terlihat beberapa komet datang ke bumi dan mengarah kepada Megizo bukan itu saja Rira melempar kelima bintang yang ada di tangan ke arah Megizo juga lalu menggunakan lubang hitam untuk melenyapkan Megizo.

Komet-komet berjatuhan dari atas langit dan bintang-bintang masih mengejar Megizo, dengan menggunakan berbagai cara seperti menggunakan sihir perlambat waktu atau menggunakan kecepatan waktu untuk menghindari semua serangan yang mengarah kepadanya.

Setelah semua di hindari Megizo melihat ke bawah karena dia menghindari semua serangan di atas atau lebih tepatnya dia menghindarinya sambil terbang meskipun itu sangat sulit karena sayapnya yang patah.

Namun bintang-bintang yang Rira panggil ada beberapa yang jatuh ke tanah yang menyebabkan ledakan yang luar biasa, namun sebagian komet dan bintang Megizo mengarahkannya ke langit supaya bumi tidak terkena dampaknya.

Tapi tetap saja ada bintang dan komet yang jatuh ke tanah. Dari kejauhan banyak orang yang berasal dari berbagai kerajaan menyaksikan komet dan bintang jatuh sampai malam hari.

Semua orang yang melihatnya hanya bisa menatap dan berharap kalau komet dan bintangnya tidak jatuh ke rumah mereka. Lyra, Katanci, dan Nero menikmati pemandangan langka itu di padang rumput yang hijau di ikuti dengan suara angin yang sedang bersiul.

Megizo melihat tanah yang sudah hancur lembur dan menjadi lautan api yang tidak akan pernah padam apinya, Megizo melihat Rira yang membuka mata kirinya. Mata kiri Rira sudah sembuh dan warna mata kirinya berubah menjadi putih,

Karena penasaran dan bingung Megizo ingin bertanya kepada Rira tentang kejadian yang dulu pernah ia alami, hal itu adalah awal mula Rira mulai sendirian dan memiliki kekuatan fisik dan sihir yang sangat misterius.

Saat ingin bertanya tubuh Megizo terhisap ke dalam lubang hitam yang Rira panggil sebelumnya, lubang hitam itu menghisap semua material yang berada di sana seperti tanah, udara, dan lainnya. Megizo menghilang bersama lubang hitam milik Rira,

Aura milik Rira yang berwarna biru menghilang dan dia pun terjatuh di tempat tersebut lalu bangun dengan keadaan sekitarnya yang sudah hancur lebur. Rira berdiri lalu mata kanan Rira tiba-tiba terlihat sedikit retak,

Rira bertemu bayangan hitam dan putih di hadapannya, kedua bayangan itu memulihkan tempat pertempuran Rira dan Megizo dan bukan hanya itu bayangan putih memberikan Rira sebuah kunci yang akan mengantarkan dirinya ke wilayah kerajaan kelima belas atau kota Rahasia.

Setelah tempat pertempuran itu pulih atau kembali seperti semula Rira pergi dan melupakan tas dan bukunya. Tentu saja dia tidak menyadari kalau mata kirinya yang sudah berubah warna menjadi putih, tapi sebelum itu beberapa tentara datang ke lokasi tempat Rira untuk melihat apa yang terjadi di sana.

Tentara itu berjumlah dua puluh dan langsung di pimpin oleh pangeran dari kerajaan ke sebelas, Rira tidak punya tempat untuk bersembunyi jadi dia pasti akan ketahuan. Saat salah satu tentara melihatnya Rira tiba-tiba terhisap ke dalam lubang hitam lalu menghilang,

"Hari ini banyak sekali penampakan, sebaiknya aku harus banyak-banyak minum air supaya fokus." tentara itu mengabaikan Rira yang baru saja menghilang.

Pangeran yang memimpin itu adalah Pengeran pertama yang sedang melakukan kerja sama antar wilayah dengan kerajaan ke limabelas.Pangeran pertama menemukan tas yang berisi buku milik Rira,

Saat akan mengambilnya kedua bayangan muncul dan menghalau Pangeran dengan cahaya kilat yang sangat terang dan membuat semua tentara dan Pangeran harus menghindar.

Saat cahaya kilat itu hilang kedua bayangan dan tas milik Rira beserta bukunya hilang tanpa jejak, semua tentara segera memeriksa Pangeran karena takut dia akan terluka.