Tok-tok-tok!
Suara ketukan ruang kerja Merlin terdengar. Merlin yang sedang memeriksa email masuk ke dalam laptopnya segera mengangkat kepalanya sedikit, dan berkata, "Masuk!"
Judy melangkah ke dalam ruangan sang Ayah dan langsung duduk di depan Merlin. Air mukanya tampak serius menatap wajah sang Ayah.
"Ada apa Ayah memanggilku?" tanya pria bersetelan jas warna biru navy itu.
"Jud, kamu bisa tolong Ayah memegang proyek kekasih Redita? Maksud Ayah, analisis proposalnya. Ayah malas membaca email dari pria itu," sahut Merlin balas menatap pria tampan keturunannya.
"Boleh. Mengapa Ayah sangat tidak suka dengannya? Bahkan melihat proposalnya saja seperti orang yang sangat antipati." Dahi Judy mengernyit mendengar sahutan Merlin yang menurutnya terlalu berlebihan.