" Dy... " Panggil seseorang dari kejauhan
" ..... ( Gue menoleh kebelakang )"
**********************************
" Siapa tuh? ( gue ga bisa ngeliat dengan jelas karena mata gue minus 3 dan gue lupa pake softlens) " sambil mengkerutkan dahi, lalu melanjutkan makan.
" Oy ( kata orang itu menggebrak meja ) "
" Woy ( Membanting sendok yang ada ditangan ), santai dong "
" Eh sih kempret, gue Andre ( kemudian duduk tepat di depan gue )
" Andre mana? Nama Andre mah banyak kali " pungkas gue kembali melanjutkan makan
" Sih bego ( melipatkan kedua tangannya di dada) Andre teman SMA lu! "
" Masa!? Andre teman SMA gue mah gendut, dekil (sambil memandang cowok itu) ga ganteng gini"
" Ye, itu kan dulu nyet! "
" Masa sih!? ( Gue berdiri dan memegang pipinya mencoba memastikan) "
" Hesss ( sambil menepis tangan gue) ngapain sih lu!? "
" Lu kok ganteng banget sekarang bangsat!? ( Sembari menatap mata Andre ) "
" kelamaan di Korea Selatan bikin gue kaya oppa2 ya? " Kata Andre balik menatap
" Dih... " Gue kembali duduk dan melanjutkan makan
" Kan maen kan maen ( Andre tertawa terbahak-bahak) "
" By the way, lu ngapain di kantor gue? " Tanya gue
" Ya, kerjalah bego! ( Tegas Andre) "
" Lu ya ( menunjuk Andre dengan sendok) cakep-cakep tapi emosian "
" Sorry, senior ". Andre tersenyum menggoda
" Eh, jadi anak baru kata Katya itu elu? "
" Iya kali "
" Iya itu elu! Anak baru mah cuma satu ga ada yang laen lagi "
" Iya senior " Andre tersenyum manis menatap gue
" Gue udah selesai makan ni, yuk ke kantor lagi " ajak gue
" Hayu "
" Bentar gue balikin piring dulu " gue menghampiri Bu Yani
" Bu Yani..... Ini piringnya, jadinya berapa Bu sama es teh manis satu tadi " tanya gue ke Bu Yani
" 20 ribu Neng "
" Bentar ya Bu ( sambil memeriksa kantong ) Yah ( Panik), ternyata Audy lupa bawa uang Bu "
" Yaudah gapapa besok aja Neng "
" Ini Bu ( Kata Andre sambil memberi uang 20k ke Bu Yani) "
" Ah ini siapa Neng? Ganteng banget " kata Bu Yani setelah melihat Andre yang berdiri disamping gue
" Pengacara baru Bu " jawab gue singkat
" Oh, kirain pacar eneng ( Bu Yani tertawa kecil ) "
" Amit-amit (sambil mengetuk-ngetuk meja), jangan sampe Bu "
" Dih, awas lu ya ntar ketulah " ledek Andre
" Ga bakal! Yaudah makasih ya Bu makanannya ( gue tersenyum Bu Yani dan berlalu meninggalkan Bu Yani dan Andre yang terus menatap gue)"
" Woy tungguin (teriak Andre ) "
" Cepatan (gue terus berjalan ) "
" Dy.... Bener-bener lu ya ( ngos-ngosan )" kata Andre setelah berjalan disamping gue
" By the way, makasih tadi udah di bayarin "
" Sama-sama sayang "
" Najis banget sih lo! ( Gue berhenti dan menatap Andre tajam )"
" Biarin "
" Lain kali traktir gue pizza ya, masa pulang dari KORSEL gue cuma dibeliin nasi warteg "
" Udah dikasih hati malah ngerongo ampela ya (melipatkan kedua tangan di dada) "
" Suka-suka gue lah (Ikut melipatkan tangan) "
" Sabar sabar ( mengelus-elus dadanya ) "
" Bego... Bego... ( Menoyor kening Andre kemudian berlari menuju kantor )"
" Audy........ " Pekik Andre lalu mengejar gue
Sesampai kami di kantor, gue berjalan beriringan dengan Andre, Katya melihat gue dan Andre yang terlihat akrab.
" Mbak.... Udah kenal sama pengacara baru? " Tanya Katya penasaran
" Udah Kat, dia teman SMA gue " jawab gue
" Ehmm "
" Oh iya mbak, tadi di cariin sama pak Herman"
" Oke, makasih ya Kat ( menepuk pundak Katya kemudian pergi menemui pak Herman diruangannya) "
Tok.... Tok ....
Gue mengetuk pintu ruangan pak Herman.
" Masuk " kata pak Herman dari dalam ruangan
" Sore pak (setelah membuka pintu)"
" Duduk Audy " pinta pak Herman yang duduk di kursi kerjanya
" Terima kasih pak "
" Tadi, gimana soal klien baru kita? "
" Saya udah mengiyakan kasus klien kita pak "
" Kamu sanggup? Dengan segala resikonya " tanya pak Herman
" Iya pak, tapi saya perlu satu pengacara tambahan buat partner saya pak. Itu pun kalo bapak berkenan "
" Silakan, kamu tanganin kasus ini bersama pengacara baru kita ya "
" Baik pak, terima kasih "
" Sama-sama "
" Ya sudah, silakan berkerja lagi "
" Saya permisi ya pak "
" Iya "
Gue kembali ke ruangan gue dan mencoba membaca ulang kasus yang tadi gue catat di laptop
" Yah, kurang lengkap ni ". Gumam gue
setelah mengecek kasus yang gue catat. Gue meminta bantu Katya untuk mendapat informasi lengkap klien
" Hallo ( menelpon dari ruangan) Katya tolong bawain saya file-file klien tadi ya "
" Iya mbak "
Tok... Tok....
" Permisi mbak " kata Katya setelah masuk ruangan
" Berkasnya lengkap kan Kat? "
" Iya mbak, ini ada data diri tergugat juga (sambil membuka file dari tergugat) "
" Bagus "
" Makasih ya Kat, oh iya Kat kamu tadi liat Andre ga? " tanya gue
" Liat mbak, mau aku panggilin? "
" Iya Kat, tolong ya "
" iya mbak " Katya meninggalkan ruangan gue.
Ga lama setelah Katya pergi, Andre datang ke ruangan gue
" Ndre, gue butuh bantuan lu buat pecahin kasus ini ". Pinta gue ke Andre