Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar oleh syahra yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv. Ia pun langsung beranjak dan membuka pintu.
Syahra langsung kaget saat tahu siapa yang datang. "Ngapain lo disini?" Tanya Syahra To The Point. " Bukannya kita udah putus ya?" Lanjutnya seakan menyindir.
"kamu gak mau tawarin aku masuk dulu apa?" Tanya Arka.
"Gak" jawab syahra singkat.
Lalu dari dalam terdengar suara seseorang yang menuruni anak tangga.
"Siapa yang datang ra?" Teriak Naira dari dalam.
"Mending lo pulang sekarang. Daripada lo tetap disini, yang ada nanti jadi bikin masalah" ujar syahra.
"Tapi ak--"
"Nanti kita ketemuan" ujar syahra dan langsung menutup pintu.
Naira pun tiba disana dan terheran ketika melihat pintu yang tertutup.
"Siapa yang datang ra? Kenapa gak diajak masuk" Tanya Naira.
"Cuma tukang koran ma. Ngapain disuruh masuk"
" oh.. kirain nak Arza yang datang"
"Gak kenal aku"
📍
15 menit kemudian.
Tok tok tok
"Siapa lagi sih yang datang?" Gumam syahra kesal dan langsung membuka pintu.
"Cari siapa?" Tanya Syahra saat melihat pria ber-jas datang kerumahnya. "Cari papa ya?" Lanjutnya bertanya.
"Cari kamu" deg. Jawabanya seketika membuat Syahra terdiam. "Kamu syahra kan? Anak sulung nya om Gerald."
"I-iya"
"Kamu siapa?"
"kenalin aku Arza" jawab nya dan mengangkat tangan untuk berjabat.
"Oh. Ayo masuk" ajak Syahra dan Arza langsung menurunkan tangannya.
"eh nak Arza sudah sampai" ujar Gerald dari dalam yang melihat Arza memasuki pintu.
"Duduk dulu. Aku buat teh" ucap syahra kik kuk.
"Syahra, kamu duduk aja disini temenin Arza. Biar mama yang buat teh" ucap Naira dan langsung beranjak ke dapur.
Syahra dan Arza pun duduk di sofa, sementara Gerald pergi meninggalkan mereka berdua. Suasana pun hening kedua nya enggan untuk membuka mulut tidak tahu harus berkata apa.
"Jadi kamu kuliah dimana?" Tanya Arza yang akhirnya memutuskan untuk buka mulut.
"Aku ingin beristirahat dulu" jawabnya kik kuk.
Naira pun datang membawadua gelas teh diatas nampan berwarna emas. Naira pun langsung mensuguhkan di atas meja. "Dimimun dulu za" ujar Naira.
"iya tan. Maaf ngerepotin"
"ah gak apa apa kok. Bentar lagi juga kan bakal jadi menantu saya" ujar Naira dan tertawa kecil. "Ya sudah kalian lanjutkan ngobrol nya. Saya mau keatas dulu" pamit Naira dan langsung pergi meninggalkan mereka.
Drrtt drrtt
"Bentar ya" ujar Syahra saat mengetahui ada panggilan masuk di ponselnya.
"Sekarang?"
"Lagi ada tamu dirumah"
"Arza"
"nanti aku jelasin"
"Kenapa?" Tanya Arza saat tau Panggilan sudah berakhir.
"Heum, kamu gak mau ngobrol sama papa dulu?" Tanya Syahra kik kuk.
"kenapa? Ada urusan mendadak ya?" Tanya Arza dan syahra mengangguk.
"Yaudah kita lanjut lain kali aja ngobrol nya" ujar Arza "aku pamit dulu ya,titip salam sama om Gerald"