day one: thursday (timezone)
Arka menunggu Giovanna di depan kelasnya sembari memainkan ponsel hitamnya.
Bel sudah berbunyi sejak 3 menit lalu, lantas mengapa Giovanna tak kunjung keluar dari kelasnya? Dan terlihat kelas Giovanna pun masih ramai seperti sedang mengerjakan tugas.
Arka membuka kontak nya dan mencari nama Giovanna untuk me-nelfon nya.
Arka menaruh ponselnya di telinga nya dan langsung terdengar gaduh dari beberapa pembicaraan pembicaraan anak kelas Giovanna.
"Halo? Lagi ngapain? Masih nugas? Gue tunggu depan kelas gue." Ucap Arka.
[Ah iya, gue ke depan.] Ucap Giovanna dari sana dan langsung mematikan sambungan secara sepihak.
Mendengar itu, Arka kembali berkutat dengan ponselnya.
Merasa ada yang datang, Arka pun mengalihkan pandangannya dan ternyata Giovanna sudah ada di hadapannya.
"Masih nugas?" Tanya Arka.
Giovanna menggeleng, "Udah selesai."
"Kok lama banget?" Ucap Arka. "Untung gue gak ada yang nyulik." Sambungnya sembari terkekeh.
"Tadi ngomongin buat persiapan lomba minggu depan." Ucap Giovanna dengan pandangan malas nya.
"Udah kan? Yaudah ayo, keburu sore." Ucap Arka menarik tangan Giovanna.
Saat melewati kelas Giovanna, malah menjadi banyak cuit cuitan. "CIE CIE!" Ucap mereka serempak.
"Pj dong!" Teriak salah seorang diantara mereka, dan ada juga yang nyeletuk
"Jadian gak bilang bilang."
"Giovanna diem diem ya."
"Gi, gue kan selingkuhan lo."
"Giovanna udah besar, jangan lupain aku ya."
"Ey! Itu tangannya jangan pegangan belom muhrim."
"Hm hm, mau dibawa kemane?"
"Udah official nih?"
Setelah mendengar itu semua, Arka menoleh ke belakang seraya berucap "Doain aja ya." Ucap nya membuat Giovanna mencubit lengannya keras.
Kemudian Arka dan Giovanna pun menuju Timezone.
Setelah sampai di Timezone, Arka pergi sebentar untuk mengisi kartunya.
"Mau main apa?" Tanya Arka kepada Giovanna.
"Gak tau, rame banget." Ucap Giovanna yang hanya memperhatikan sekitar nya.
"Yaudah, ayo nge-pump." Ucap Arka menarik Giovanna ke tempat pump yang kosong.
"Arka, main ini tuh capek." Ucap Giovanna.
"Gak papa, pemanasan. Lo aja deh yang pilih lagu, kita ambil yang normal biar gak terlalu capek." Ucap Arka yang sudah berada di tempatnya.
Giovanna kemudian ikut naik dan memilih lagu yang terdengar enak.
Kemudian, mereka pun menginjakkan kakinya ke tengah, ke depan serong kanan, ke depan serong kiri, ke belakang serong kanan dan ke belakang serong kiri.
Untuk Arka yang memiliki kaki jenjang, hal itu tidak lah sulit baginya. Sedangkan Giovanna harus kesana kemari. Sungguh melelahkan.
Setelah selesai, mereka sama sama dapat S. Namun Arka lebih baik di bandingkan dengan Giovanna.
"Lagi?" Tanya Arka.
Giovanna menggeleng, "Capek." Ucapnya pelan.
"Main apa lagi?" Tanya Arka.
"Basket!" Giovanna menunjuk basket yang sedang sepi.
Mereka ke sana dan bermain dengan kekuatan penuh yang mereka kerahkan.
Giovanna tertawa puas melihat Arka yang kalah 3 poin dari Giovanna.
Arka melihat Giovanna yang tertawa puas merasa dunia nya terhenti seketika.
Indah banget. Gumam Arka dalam lubuk hati nya.
"Gi, laper gak? Makan yu." Ucap Arka yang langsung saja menarik Giovanna tanpa mendengar jawabannya.
Mereka pun makan di salah satu cafe di dekat sana.
Tanpa sadar, ternyata pukul sudah menunjukkan 5 kurang 15 menit.
Arka pamit sebentar untuk membayar makanan dan kembali lagi membawa es krim vanila.
"Nih." Ucapnya yang kemudian Giovanna ambil dan langsung memakannya.
"Kalau makan es krim tuh jangan kayak anak kecil, belepotan gitu." Ucap Arka menghapus krim yang ada di pinggir bibir Giovanna dengan ibu jarinya.
Hal itu malah membuat hidung Giovanna panas.
day two: friday (villa)
Setelah pulang sekolah, Arka meminta Giovanna untuk menunggu nya selesai shalat jum'at.
Giovanna pulang dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk nya. Karena ia sedang ada tamu bulanan, hal itu membuatnya terlelap karena tidak shalat.
Setelah 30 menit, Arka menelfon Giovanna untuk bertanya dimana keberadaan nya sekarang.
[Hmm] Gumam Giovanna.
"Lo dimana?" Tanya Arka.
[Di rumah.] Jawab Giovanna dengan suara serak khas bangun tidur.
Ya Allah gemes banget sama suara bangun tidur nya. Batin Arka
"Gue kesana." Ucap Arka.
[Belum ganti baju.] Ucap Giovanna.
"Gak usah ganti." Ucap Arka yang memutus sambungan telfon nya secara sepihak.
Tak lama dari itu, Arka sudah memarkirkan motornya di halaman rumah Giovanna.
Kemudian ia memencet bel beberapa kali dan munculah Giovanna yang sudah siap untuk ikut bersama nya.
Arka membawa Giovanna ke Villa milik Ibu nya yang memiliki pemandangan indah dan asri.
Giovanna menikmati suasana nya dan tersadar dari lamunan nya akibat pertanyaan dari Arka.
"Mau makan? Tadi Bapak Jaelani bakar ayam." Ucap Arka.
Bapak Jaelani yang di maksud adalah pengurus Villa milik mendiang Ibunya.
Giovanna mengangguk dan mengikuti Arka untuk ke belakang Villa tempat pembakaran ikan.
Kemudian mereka makan makan bersama Bapak Jaelani dan bercanda bersama.
Bapak Jaelani juga menceritakan masa kecil Arka yang masih sangat sering mengunjungi Villa nya untuk melihat ikan ikan miliknya.
day three: saturday (mengelilingi kota, dinner)
Selepas pulang sekolah, Arka akan menjemput Giovanna jam 7 malam untuk bermain main di malam minggu.
Giovanna yang sudah siap dengan jeans putihnya dan baju panjang berwarna biru donker.
Arka datang dan meminta izin kepada Papa Giovanna untuk membawa Giovanna main sebentar.
Setelah bernegoisasi dengan Papa Giovanna, akhirnya mereka pun pergi untuk sekedar berjalan jalan.
"Ke pasar malem?" Tanya Arka.
Giovanna mengangguk, "Ya udah." Ucap Giovanna.
Dan setelahnya, Giovanna dan Arka pun berada di pasar malam.
Mereka datang di waktu yang tidak tepat, karena malam minggu sangatlah ramai di sana.
"Gi, bosen gak?" Tanya Arka kepada Giovanna yang sedari tadi diam sembari memperlihatkan sekelilingnya.
"Iya." Ucap Giovanna sembari mengangguk.
"Mau makan gak? Tapi makan apa?" Tanya Arka yang membuat raut wajah Giovanna sedikit lebih cerah.
"Mie ayam!" Ucap Giovanna dengan semangat.
Arka yang melihatnya pun terkekeh, "Ayo." Ucapnya sembari membawa tangan Giovanna ke dalam genggaman nya agar tidak tertinggal.
Setelahnya mereka makan bersama.
day four: sunday (bioskop, kafe)
Sebelum benar benar jam 10, ternyata Arka sudah lebih dulu datang ke rumah Giovanna.
Rumah Giovanna sudah sepi lantaran Papanya yang lembur dan tepat jam 9 tadi, Diego pergi untuk latihan basket bersama teman temannya .
Setelah Giovanna selesai, mereka langsung menuju cinema untuk entah menonton film apa.
Memang pada dasarnya hari minggu itu memang hari yang padat sekali. Terlebih, padat karena banyak pasangan pasangan yang main pada hari ini.
"Mau nonton film apa?" Tanya Arka yang mengantri untuk membeli tiket, sedangkan Giovanna mengantri untuk membeli 1 popcorn large, 1 milo dan 1 coca cola.
"Friendzone aja kali ya." Ucap Giovanna melihat film yang sekiranya asik.
Arka mengangguk dan berkata dalam hati, 'Ini gak ngode ke gue buat nembak dia sekarang juga kan?'
Setelah selesai mengantri, mereka hanya menunggu 20 menit untuk masuk ke cinema 5 yang luas.
Setelahnya, mereka masuk ke dalam cinema sembari membawa popcorn dan minuman masing masing.
Giovanna sangat serius menonton film, sampai ia tidak sadar kalau Arka yang sedari tadi memperhatikan Giovanna yang menurutnya lebih menarik di bandingkan dengan filmnya.
Setelah film selesai, mereka pun keluar dari cinema.
"Mau makan?" Tanya Arka.
"Enggak, udah kenyang." Ucap Giovanna.
"Langsung ke kafe Abang gue aja gimana?" Tanya Arka.
Giovanna mengangguk setuju.
Kemudian Arka membawa ke sebuah kafe yang memiliki 2 lantai dengan nuansa coklat mendominasi.
"Mau pesen apa?" Tanya Arka.
"Pengen waffle vanila, donat sama frapuccino." Ucap Giovanna setelah melihat menu.
"Katanya gak laper udah kenyang, tapi mesennya sebanyak itu." Goda Arka.
"Nyium wangi kopi jadi pengen yang manis manis." Ucap Giovanna sembari terkekeh.
"Yaudah tunggu sini dulu ya." Ucap Arka yang pergi meninggalkan Giovanna sendiri di meja itu.
Setelah itu, Arka kembali dengan waffle vanilla, donat, frapuccino dan americano miliknya.
Arka dan Giovanna sama sama menikmati hidangannya masing masing, walaupun Arka hanya memesan kopi.
"Mau?" Tanya Giovanna mengangkat potongan waffle nya.
Tanpa menjawab, Arka langsung melahap potongan waffle itu ke dalam mulutnya. Yang seketika membuat Giovanna kaget karena itu terlalu tiba tiba dan lagi dalam 1 garpu yang sama.
"Eh?" Gumam Giovanna.
"Kenapa? Gak papa kan 1 garpu bareng? Gue kagak ada penyakit menular. Tapi kalo lo tetep mau ganti, gua minta in deh." Ucap Arka yang sudah hendak bangkit dari duduknya.
"Eh! Gak usah." Ucap Giovanna memberhentikan pergerakan Arka.
Kemudian Arka kembali duduk dan Giovanna kembali menghabiskan hidangannya.
Setelahnya, Arka mengajak Giovanna ke rooftop untuk bertemu dengan seseorang.
"Ayo." Ucap Arka menarik Giovanna menuju rooftop.
"Ngapain ke sini?" Tanya Giovanna.
"Liat nanti aja ya." Ucap Arka sembari tersenyum dengan manis nya.
Setelah sampai atas, mereka di suguhkan dengan pemandangan indah dari langit yang cerah dan tampak jelas sekali pemandangan kota dari atas sana.
"Indah." Gumam Giovanna.
Arka menoleh melihat wajah Giovanna dari samping yang sedang memperhatikan pemandangan sekitar, tanpa sadar ia terbuai dengan hanya melihat wajah Giovanna.
"Iya indah." Ucapnya masih setia memandang wajah Giovanna yang menurutnya lebih menarik.
"Duaan aja ni?" Tanya seseorang dengan suara laki laki dari arah belakang.
Arka nyengir melihat siapa yang datang. "Gi, ini Abang gue, namanya Reza." Ucap Arka.
Reza menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan Giovanna, "Giovanna." Ucap Giovanna dengan tatapan datar.
"Manis." Ucap Reza yang membuat Arka menepis tangan Reza yang masih setia menjabat tangan Giovanna.
"Eh iya, udah makan belum?" Tanya Reza kepada Giovanna.
"Lah ngapain sih lo, anjing." Ucap Arka yang malah berkata kasar.
"Ngegas! Orang gue nanya makan doang bukan ngajak nikah." Ucap Reza yang membuat Arka semakin geram di buat olehnya. "Yaudah iya, sana dah lo duaan." Sambung Reza yang pergi meninggalkan mereka berdua.
"Lo punya kakak?" Tanya Giovanna dengan bingung.
"Kakak angkat. Dia sama gue temenan." Ucap Arka.
day five: monday (going to planetarium) but gagal.
day six: tuesday (tempat spesial Arka)
"Mau kemana?" Tanya Giovanna kepada Arka yang membawanya pergi begitu saja.
Tadi, setelah bel pulang, Arka langsung memasuki kelas Giovanna dengan izin dan membawa Giovanna dalam genggaman nya lalu pergi menuju suatu tempat spesial bagi nya.
"Nanti aja liat." Ucap Arka.
"Ish." Ucap Giovanna kesal sendiri.
"Gemes." Ucap Arka sembari mengacak acak rambut Giovanna.
"Apasih." Ucap Giovanna yang salah tingkah membuat hidung dan telinganya panas me merah.
Arka melajukan motornya ke sebuah pemakaman, lantas Giovanna sudah tahu iya akan menuju siapa.
Ya! Mama nya.
"Gue mau ngenalin lo ke mama gue." Ucap Arka berjalan menuju tempat Mama nya.
"Assalamualaikum Ma, anak Mama udah besar sekarang udah bisa bawa perempuan." Ucap Arka terlihat sendu.
"Kenalin Ma, ini Giovanna." Ucap Arka membuat Giovanna ikut terduduk.
Giovanna memandang Arka dengan sendu.
"Ma, dia orangnya pendiem, tapi baik dan muka nya suka merah kalo Arka becandain." Ucap Arka sembari tertawa sumbang.
Giovanna memukul lengan Arka dengan pelan dan hidung yang mulai me-merah.
"Ma, Arka sayang sama Mama. Baik baik ya Ma disana, doain Arka semoga semuanya lancar. Arka harus anter dia pulang dulu ya Ma. Nanti Arka kesini lagi. Assalamualikum." Ucap Arka sembari berdiri.
Giovanna mengelus kepala Arka pelan, "gue tau rasanya." Ucap Giovanna dengan senyum nya.
Arka memandang Giovanna dengan penuh arti dan kemudian langsung memeluknya erat sekali. "Makasih." Ucapnya di tengah pelukan mereka.
+×÷
big thanks for y'all who read my story, please vote and share my story to your friends ^^
don't forget to meet me on:
wattpad @foleyys
tiktok @crushnyakuroo (i'm in love with haikyuu!)
instagram @alvisdfg / @foleyys / @kakashihatakeyy
line ID avocads
telegram @crushnyakuroo