Chereads / Demon Lord in the White World(Shiroi Sekai no Maou)(Indo-Version) / Chapter 7 - Chapter 7 : Keturunan Pertama Sang Leluhur

Chapter 7 - Chapter 7 : Keturunan Pertama Sang Leluhur

"Aku merasakan aura yang besar saat itu kemudian perlahan mengecil hingga normal kembali, apakah menurutmu itu berasal dari klan iblis?"

Seorang lelaki muda duduk pada kursi mewah di depannya. Ia menyilangkan kakinya lalu kembali menatap seorang perempuan di depannya yang duduk di kursi lain.

"Ya, aku juga merasakannya. tetapi aku tidak dapat memastikan apakah itu berasal dari klan iblis,"

"Apakah sudah ada perkembangan penulusuran terkait pancaran aura itu?"

"Sejauh ini, saya telah menemukan jejak sisa aura yang berada di Hutan putih. saya perkirakan 'dia' berada di kota ini. dan menurut penyelidikan saya, orang itu bisa mengendalikan aura. dan berdasarkan kemampuan itu dapat di simpulkan orang ini memiliki kekuatan yang lebih dari tingkatan satu,"

Lelaki itu mengambil cangkir berisi teh lalu meminumnya.

"ya, menurut perkiraanku setelah merasakan aura itu, orang itu berada di tingkat antara satu sampai dua. Baiklah, lanjutkan penyelidikanmu dan juga kamu coba selidiki academi Shuijin. ada penerimaan peserta didik baru di situ. mungkin orang yang kita cari ada di situ,"

"Siap,"

Perempuan itu membuka pintu dan keluar dari ruangan lelaki muda itu.

***

"Drey, kita akan kemana?" Sasha saat itu duduk di kursi taman bersamaku. Aku dan Sasha sedang menunggu Roy, Elen, dan Shuna.

"Kita akan ke tempat yang belum pernah kalian kunjungi sebelumnya. Kita akan berlatih di sana,"

aku mengamati Sasha sesaat, dia memiliki wajah yang cantik dengan pita di rambutnya bagian kiri berwarna merah. kupikir dia adalah orang yang pendiam dan juga kuat. jika dia sudah bisa menggunakan mata iblis itu dengan baik aku yakin kekuatannya akan melebihi Elen. Dan perlahan pandangan mataku turun dari wajahnya ke gumpalan lemak yang berada di dadanya. aku merasa wajahku mulai memerah.

Hmm, besar.

"Hai, kak, Sasha."

"Yo, semua. Baiklah semuanya sentuh aku. kita akan pergi ke suatu tempat,"

Elen langsung memegang tangan kananku sementara Sasha menyentuh punggungku. Roy dan Shuna memegang tangan kiriku.

"[Gate],"

kami menghilang seketika dari tempat itu dan berpindah ke suatu tempat yang luas. Lebih terlihat seperti padang rumput yang berwarna gelap. Tapi tetap saja ini merupakan pemandangan yang indah. kita dapat melihat bintang bertaburan di langit dari tempat ini. ini merupakan tempat favoritku.

"Selamat datang di duniaku. Tanah yang kalian pijak adalah tempatku selama beberapa tahun sebagai latihan,"

Lebih tepatnya memulihkan sihirku karena aku baru saja lahir kembali setelah reinkarnasi beberapa puluh abad yang lalu. Aku sengaja memilih tempat ini karena daerah ini dapat menekan aura sihir sehingga tidak menyebar dan menyebabkan kerusuhan di negeriku. Seperti yang kalian tahu bagaimana jika aku mengeluarkan seluruh auraku. Bahkan ketika aku mencobanya, tanah yang ku pijak sekarang ini hancur. Lalu aku memulihkan daerah ini lagi atau lebih tepatnya memundurkan waktu untuk kembali ke waktu tanah ini belum hancur.

"Baiklah kita__"

"Kak. Kak Draco. Ini gawat. Negara iblis Malheveist menyerang kastil kita. Mereka sedang dalam perjalanan di bagian utara kastil sekitar 3 km,"

Itu suara Stevan melalui cincin yang kuberikan padanya, adik laki-lakiku yang beberapa saat yang lalu telah menjadi raja.

Kerajaan Malheveist adalah salah satu kerajaan terkuat setelah kerajaanku. Faktor utama kekuatan itu terletak di raja mereka, raja iblis Grigory. Jika kerajaan itu yang sudah satu abad yang lalu tidak menyerang kastilku tiba tiba hari ini melancarkan serangan. Aku hanya dapat menduganya mereka mengira bahwa kekuatan utama kerajaan Lordivick, yaitu aku, telah menghilang. Aku memang sempat mendengar rumor-rumor yang beredar bahwa aku sudah meninggalkan tanah iblis.

"Yosh semuanya. Tempat kita latihan akan ku pindahkan ke suatu tempat yang lebih menyenangkan. Semuanya bersiap,"

"Pindah kemana?"

"Bukankah tempat ini cukup menyenangkan?"

Shuna dan Roy terlihat kebingungan. Sementara Elen memasang muka tegang, sepertinya dia sudah tahu apa yang terjadi.

"Tidak. Ada tempat yang lebih menyenangkan lagi,"

Semuanya mengangguk lalu menyentuh badanku lagi seperti tadi.

Aku menggunakan [gate] dan kami muncul di depan ribuan tentara.

"Oy oy apa maksudnya ini. Kamu tidak bermaksud membiarkan kami melawan para tentara ini kan. Mereka semua rata-rata lebih tinggi kekuatan sihirnya daripada kami,"

Kali ini Roy tampak terkejut.

"Tenang saja. Aku akan mendampingi kalian,"

Aku menjawab dengan mudah membuat semua orang menoleh padaku.

"Tidak, tidak Drey. Ini terlalu cepat. Kamu pikir kita akan menang melawan semua orang ini?"

Wajah Shuna pucat. Baru beberapa hari dia mengikuti akademi, dia tidak berpikir sekalipun akan langsung berhadapan dengan banyak orang seperti ini.

"Kalian semua tidak perlu khawatir. Seperti yang kukatakan tadi. Aku akan mendapingi latihan kalian,"

Lalu tiba-tiba aku membelah diri menjadi 5 tubuh. Sontak mereka semua tak terkecuali Elen yang baru pertama ini melihat aku mengeluarkan skill ini. Aku menyalurkan 5% kekuatanku kepada setiap klon tubuhku. Mungkin dengan jumlah sekian sudah cukup untuk mendampingi mereka. Jika keadaan terdesak aku akan menyalurkan lebih kekuatanku.

"Hey, Drey. kau melebihi akal sehat. Aku harus mengintrogasimu setelah ini,"

Roy bingung harus membuat ekspresi seperti apa. Sementara Shuna dan Sasha bertepuk tangan. Akhirnya mereka terjun ke medan perang masing masing sedangkan aku mengintai sosok di balik bayang hitam di jarak yang jauh di depanku.

Itu adalah raja iblis Grigory yang terkejut dengan kedatangan beberapa orang yang langsung menyerang pasukannya. Saat menyaksikan sosokku berdiri kejauhan di depannya, ia lebih terkejut lagi.

***

"Yang mulia, di depan kami ada beberapa orang yang menghadang para prajurit. Mohon perintah anda,"

Sorang prajurit berada di dalam sebuah kereta yang melayang di udara. Di dalamnya terdapat raja iblis Grigory yang merupakan pemimpin prajurit malheveist.

"Tidak. Aku sudah mengetahuinya. Tapi aura seseorang yang berada di rombongan itu. Rasanya hampir sama dengan aura kekuatanku,"

Raja iblis Grogory lebih menajamkan penglihatannya lagi dan sekarang dia terlihat lebih tegang lagi.

"Draco!!?? Raja iblis Draco? Bagaimana mungkin? Aku sudah memastikan bahwa auranya tidak lagi terdeteksi di dunia iblis ini,"

Dia menelan ludah. Semua ini di luar perhitungannya. Orang di depannya adalah sosok yang pernah membantai pasukannya seorang diri di masa lalu ketika 100 tahun lalu. Ketika itu ia memimpin 70.000 pasukan menuju ke kerajaan Lordivick. Dia tak menyangka bahwa di tengah jalan sebelum dia mencapai kastil Lordivick pasukannya akan lenyap seketika oleh seseorang. Sosok itu adalah Draco yang merupakan anak dari Gargan sang raja iblis sebelumnya. Bahkan saat mengingatnya ia masih saja menggigil dibuatnya. Dan tidak disangka ini adalah pertemuan keduanya.

Aku harus memancingnya menjauh sebelum dia meratakan pasukanku, begitulah pemikiran Grigory.

Seketika itu dia menggunakan sihir [Gravity Manipulation] untuk terbang menuju jarak yang cukup dekat dengan Draco.

***

"Humu, baru saja aku ingin mengunjungimu di kereta itu. Ternyata aku tidak perlu repot-repot lagi,"

Aku sedang berhadapan dengan sosok itu, Raja iblis Grigory. Posturnya tinggi dan gagah berotot. Cocok dengan penampilan sosok raja iblis.

"Hoya, raja iblis Draco. Senang melihatmu sehat. Sudah lama aku ingin membalaskan dendamku karena pembantaianmu itu terhadap pasukanku,"

setelah itu pakaian raja iblis Grigory terbakar seperti halnya Draco saat menjadi Lord Fred dulu. itu merupakan pakaian khusus untuk kelas raja iblis yang berhasil membangkitkan kekuatannya. menurut perkiraanku ia sudah mengeluarkan seluruh auranya. Sekarang aura kekuatannya telah menyamaiku yang sekarang.

"Ingin melanjutkan pertarungan?"

Grigory bertanya padaku.

Aku menggunakan [Gate] untuk memindahkan kami berdua. Sekarang kami berdua berada di tempat yang sangat jauh atau lebih tepatnya di pantai utara dunia iblis. Karena hari sudah malam yang terlihat di langit hanya bintang bintang yang indah. Aku sempat ingin mengabaikan si Grigory ini. aku membuat pelindung sihir yang cukup tebal untuk menahan aura yang akan kukeluarkan nanti.

"Jadi seperti itu, apakah kau tidak khawatir meninggalkan prajuritmu yang lain?"

"Iie iie mereka bukan prajuritku, mereka adalah teman-temanku yang sedang berlatih di sini dengan pasukanmu untuk turnamen sekolahku di dunia putih. Lagipula aku telah mengirimkan klonku pada masing-masing orang,"

Aku bicara dengan santai sambil memperhatikan perubahan raut wajah Grigory. Tampaknya ia mulai cemas dengan pasukannya tapi tidak bisa melarikan diri dariku.

"Kau menganggap pertarungan ini hanya sebagai latihan? Kurang ajar!" Dia menghilang lalu muncul di belakangku dan mengayunkan pedang iblis ke arahku. Aku menghindar dengan menggunakan sihir yang sama dengannya yaitu [teleportation].

"[Summon-Spirit]"

Wow, dia telah menguasai sihir pemanggilan. Aku sempat terkejut karena dia memanggil 5 roh iblis yang jika dari perkataan Grigory mereka merupakan keturunan pertama dari leluhur yang sudah mati beberapa puluh abad yang lalu. Hei tunggu!

??

Berarti dia memanggil keturunanku sendiri dong?

"Sebentar, tahan,"

Aku menjetikkan jari dan semua yang berada di sekitarku mematung.

"Sejak kapan aku mempunyai keturunan? Aku juga baru memikirkannya sekarang. Bagaimana aku bisa mempunyai banyak keturunan iblis sekarang ini? Mungkinkah aku dulu sudah menikah lalu mempunyai anak? Ahh astaga ini membingungkan. Ingatanku masih saja samar semenjak aku terlahir kembali,"

Aku berbicara sendiri. Grigory masih mematung.

"Baiklah itu bisa aku pikirkan lagi. Aku akan melanjutkan latihanku dulu."

Aku menjentikkan jari lagi dan semua kembali seperti semula. Aku menggunakan sihir yang sama seperti yang kupakai untuk menolong Shuna dulu.

"Hahahaha, ini adalah senjata terkuatku yang ku gunakan khusus untuk melawanmu. Bagaimana perasaanmu bertemu para leluhurmu?"

Ha? Siapa yang leluhur siapa? Astaga iblis awam ini. Aku mulai geram dengan perkataannya.

"Humu, kamu berhasil memanggil anak-anakku. Luar biasa!"

Yah aku bilang saja begitu walau aku masih ragu apakah mereka ini benar benar anakku. Tapi aku juga menjadi lebih kesal ketika ia memanggil roh roh anakku ini ke dunia ini. Itu bisa saja menggangu kebangkitannya kelak. Walaupun roh dari iblis tidak akan hancur hanya dengan sihir pemusnah biasa atau dalam istilahnya mereka hanya akan kembali ke alam mereka menunggu hari kebangkitan mereka.

Aku tidak boleh benar benar membunuh anakku. Aku ingin bertemu anakku kelak jadi aku tak akan memusnahkannya. Aku akan mengembalikannya ke alam sana.

Aku kembali lagi ke pertarungan, sepertinya Grigory sangat terkejut mendengar perkataanku barusan.

"Hah, ti.. tidak mungkin. Mimpi apa kau bisa jadi leluhur iblis. Hanya karena kekuatanmu yang besar kamu tidak bisa mengklaim dirimu sebagai leluhur raja iblis. Serang mereka para "Summon"ku!"

Kekuatan Grigory lumayan besar untuk seorang raja iblis. Bukan suatu hal yang mudah untuk memanggil seorang iblis tingkat tinggi. Bahkan dia memanggil 5 iblis sekaligus. Akhirnya aku mulai melepaskan 50% auraku seperti yang pernah ku lakukan untuk melawan 5 dewa terakhir dulu.

Pakaianku terbakar dan di gantikan oleh penampilanku yang baru yaitu pakaian yang terlihat mengerikan dan juga tatapan mata yang tajam mengarah pada lawan di depanku. Tapi anehnya, bola hitam di belakang bajuku hilang. Apakah terjadi sesuatu pada bajuku selama aku mati? Masing masing dari mereka adalah artefak raja iblis pertama atau lebih tepatnya ini merupakan pakaian yang kubuat sendiri dan menyalurkan kekuatan sihir tertinggiku. Baju ini hanya bisa dipakai olehku. Jika seseorang lain hendak memakai bajuku ini, ia akan langsung hangus terbakar.

Setelah melihat perubahanku yang sangat ekstrim dalam hal kekuatan dan penampilan, Grigory hanya bisa mematung di tempat tanpa bisa berkata apa-apa. Perbandingan kekuatanku dengannya sekarang sangat jauh.

***

Dari sudut pandang Grigory, ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri perubahan seorang raja iblis yang secara tiba-tiba kekuatan raja iblis Draco meningkat drastis.

Jadi selama ini dia masih belum serius? Inikah kekuatannya yang sesungguhnya? Bahkan ketika dia membantai pasukanku dulu ia tidak memerlukan perubahan ini.

Aura yang dipancarkan orang itu seakan menusuk tubuhku.

Grigory takut, sangat takut. Sekujur tubuhnya sakit terselimut aura intimidasi dari raja iblis Draco. Bahkan ia tidak sanggup menatap mata merah menyala itu bagaikan api neraka.

Umurnya masih 200 tahun, itu merupakan umur yang masih muda dan dia memiliki kekuatan sebesar ini? Saat ini kemenanganku jika aku berhasil kabur dari sini.

"Wahai para summonku, serang raja iblis itu. Tunjukkan kemenangan kalian padaku,"

Ketika Grigory memerintahkan para summon itu untuk menyerang raja iblis Draco. Mereka hanya terdiam lalu adegan berikutnya membuat dia sangat terkejut.

Kelima summon itu mendadak merendah dan menundukkan kepala di hadapan raja iblis Draco. Mereka sama sekali tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Grigory.

"Oi, apa yang kalian lakukan. Itu adalah musuh kalian. Itu adalah musuh kalian, serang dia!!"

Summon itu hanya tertunduk tanpa menghiraukan apa yang diucapkan oleh Grigory.

"Ayah, maafkan kami karena kami tidak bisa menjaga 13 bola kekuatan itu. Sekarang mereka tersebar ke seluruh penjuru dunia dan mendapatkan tuan masing-masing,"

Grigory tampak terkejut.

Kelima summon itu memanggilnya ayah?!

Jika kelima summon ini merupakan keturunan pertama dari leluhur raja iblis, mungkinkah? Mungkinkah raja iblis Draco adalah?

Grigory tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Sudah jelas roh hasil summon tidak dapat berbohong. Dan sekarang dia sedang berhadapan dengan sang leluhur yang menatap tajam ke arahnya? Dia merasa kehidupannya akan berakhir sekarang.

***

Aku sangat terkejut ketika mereka memanggilku ayah. Mungkinkah aku memang pernah menjadi seorang ayah? Kenapa aku tidak ingat hal itu. Lalu siapakah istriku? Dan mereka mengatakan 13 bola yang berisi masing-masing kekuatanku telah tersebar ke seluruh penjuru dunia.

"Naruhodo, jadi itu sebabnya 13 bola hitam itu tidak muncul di belakangku, jadi selama aku mati telah terjadi sesuatu?"

Aku bertanya pada kelima keturunanku.

"Benar sekali ayah, sesaat setelah ayah mati, para dewa hidup kembali dan menemukan pakaian ayah yang di kubur bersama mayat ayah. Para dewa ingin mengambil pakaian itu tetapi tidak bisa,"

Ya memang benar. Tidak ada yang bisa menyentuh pakaian itu selain aku. Dan lagi pakaian itu akan secara otomatis melekat pada tubuhku ketika aku terbangun dan menyatu sehingga orang orang tidak bisa melihatnya kecuali aku mengeluarkannya.

"Lalu para dewa menemukan 13 bola hitam yang terselimuti pakaian ayah. Akhirnya mereka mengambilnya dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia,"

Aku memberikan kekuatan elemen yang berbeda pada masing-masing bola dan 10% kekuatanku. Berarti dapat di simpulkan di dunia ini ada 13 orang yang kekuatannya berada di tingkatan 6 ke atas.

Astaga ini adalah masalah yang rumit. Sebenarnya aku tidak masalah jika kekuatan itu ku berikan pada orang lain. Masalahnya adalah aku hanya takut kekuatan itu tidak di gunakan semestinya. Aku sudah bosan di cap sebagai monster jahat tak beradab. Kekuatan semacam itu bisa saja di gunakan untuk menghancurkan sebuah negeri. Setelah ini aku harus memastikan keberadaan ke-13 bola itu.

"Setelah ini aku akan menanyakan banyak hal pada kalian. Pastikan kalian menjawab dengan jujur,"

Aku mulai mendekati Grigory yang terus mematung secara perlahan.

"Baik ayah,"