"Drey. Kamu yakin?"
"Apa?"
Sasha bersama dengan salah satu klon Drey berhadapan dengan seorang iblis pengguna sihir tingkat tinggi.
"Aku bisa melihatnya menggunakan mata iblisku, ia adalah penyihir tingkat tinggi,"
"Tenang saja. Aku tidak melihat akan ada kekalahan untukmu,"
Sasha menoleh heran ke arah Drey. Mana mungkin dia akan menang, perbandingan kekuatannya dengan penyihir itu saja jauh berbeda. Tapi karena Drey mengatakan itu Sasha bisa sedikit tenang.
"Ohh apakah aku akan melawan dua orang. Kelihatannya tidak adil tapi tidak masalah buatku. Akan kulumatkan kalian semua,
Sebelumnya izinkan aku memperkenalkan diri. Aku adalah penyihir kehancuran dari Malheveist. Namaku Marlena. Salam kenal dan biarkan kalian kubunuh,"
"Aku Sa__"
Namaku Draco dan dia adalah temanku Sasha dari dunia putih,"
Drey berbicara mendahului Sasha yang setelah itu membuat Sasha kaget.
"Namamu?"
"Nanti biar ku jelaskan,"
Sasha mengangguk.
"Kamu?? Kamu raja iblis Draco? Kamu hanya bergurau kan? Kekuatan sihirmu tidak sebesar iblis itu,"
Marlena terkejut dan juga Sasha lebih terkejut lagi mendengar perkataan Marlena.
Drey? Raja iblis Draco?
"Tentu saja. Ini hanyalah klonku yang kuberi 5% kekuatan sihirku. Tidak sebesar kekuatan asliku,"
"Tidak mungkin. Hanya dengan kekuatan itu saja kau bisa menghancurkan seluruh pasukan ini,"
Marlena terdiam membeku di tempat.
"Tenang saja. Aku berjanji tidak akan membunuhmu. Setidaknya bukan aku tapi Sasha. Aku hanya akan menemaninya latihan,"
Drey lalu melompat menjauh dari arena dan menyaksikan Sasha dan Marlena sedang berhadapan.
Marlena menghela nafas mendengar perkataan Drey. Sekarang pertarungan antara Sasha dan Marlena akan dimulai.
Sasha melancarkan sihir pertahanan magic barrier untuk langkah pertamanya sementara Marlena terlihat sedang merapal sihir sambil terus mengawasi Drey jika sewaktu-waktu bisa menyerangnya. Tapi sepertinya Drey hanya tersenyum sambil terus menonton dari kejauhan. Marlena juga yakin bahwa Draco tidak akan membunuhnya karena itu merupakan janji yang jika Draco mengingkari maka akan merusak reputasinya sebagai raja iblis.
Marlena membelah diri menjadi 7 bayangan lalu menghilang menggunakan [Teleport] dan muncul mengelilingi Sasha. Sasha menoleh kesana kemari melihat setiap bayangan dari Marlena.
"Kau tidak akan bisa lolos dari bayanganku bocah. Aku akan menghabisimu dengan cepat. Aku tidak ingin berurusan dengan raja iblis keparat itu,"
Marlena mengeluarkan [Crushing Fire] pada setiap bayangannya. Itu merupakan sebuah gumpalan matahari mini yang masing memiliki daya ledakan yang dahsyat. Bahkan Sasha pun akan kesusahan untuk menahannya.
"Hya.."
Api itu ditembakkan mengelilingi Sasha dan Sasha membuat [Magic Barrier] itu mengelilingi tubuhnya. Pada serangan pertama Sasha masih bisa menangkisnya.
Pada serangan berikutnya Sasha terpental menjauh dari tempat itu. Ia tak mengalami luka serius karena ia masih sempat membuat [Magic Barrier].
"Baiklah Sasha. Aku akan mengajarimu cara mengendalikan mata iblismu. Itu adalah senjata terkuatmu,"
"Drey?"
"Ya ini aku,"
Terlihat api mulai berterbangan lagi menuju Sasha dan segera setelah itu Drey berpindah tepat di depan api itu dan menggunakan [Black Hole].
"Apa? Apa maksudnya ini?"
Marlena terkejut.
"Lubang hitam itu,"
"Ahh iya Sasha. Aku lupa memberitahumu. Hanya kau dan aku yang bisa melihat lubang hitam itu karena memiliki mata iblis ini,"
Sasha masih bingung.
"Baiklah namamu tadi Marlena ya? Bolehkah aku berbicara dengannya sebentar?"
Drey menunjuk ke arah Sasha.
"Baiklah,"
Marlena tidak berani menentang perkataan raja iblis itu. Ia sendiri merasa dipermainkan oleh raja iblis Draco.
"Ya aku berjanji alan menghidupkanmu kembali jika ternyata Sasha berhasil membunuhmu,"
Marlena terkejut. Lalu mengangguk. Ya itu sangat melegakan untuknya.
"Baiklah Sasha, aku akan mengatakan sesuatu tentang mata iblismu. Mata itu belum sepenuhnya bisa kau pakai karena masih ada sebuah gembok yang perlu kau hancurkan. Tidak mudah menghancurkannya. Kau perlu memiliki banyak mana. Tapi kau di mudahkan karena mata itu bisa membantumu menyerap mana di sekitarmu. Lakukanlah. Bayangkan setiap energi sihir yang ada di sekitarmu dan seraplah untuk memperbanyak manamu,"
Sasha tidak terlalu mengerti apa yang dikatakannya tapi akhirnya dia mengangguk.
Ia mulai berkonsentrasi dan menyerap mana yang ada di sekitarnya. Terlihat matanya mulai bersinar lebih terang kemerahan. Ia masih terus menyerap mana sampai akhirnya ia melihat melalui matanya ada sebuah cahaya mengelus pipinya lalu memasuki matanya. Seketika itu matanya memiliki simbol lain yang hampir sama dengan milik Drey. Drey pun terkejut, mata itu ia pernah melihatnya sebelumnya tapi ingatannya masih kabur.
Sasha merasakan kekuatannya meningkat drastis. Kekuatan itu__
Tingkatan ke 7?
Drey lebih terkejut lagi. Untuk seorang iblis biasa yang bisa memiliki mata yang sangat kuat. Mata seperti itu hanya masuk dalam silsilah asli pendahulu iblis atau lebih tepatnya adalah mata iblis zaman kuno.
Sasha selesai melakukan ritualnya dalam membuka gembok yang mengunci matanya. Saat ia melihat bayangan bayangan Marlena dan ada satu tubuh Marlena yang terlihat lebih jelas dari pada yang lainnya. Itu adalah tubuh asli Marlena yang berhasil Sasha lihat menggunakan matanya.
"Baiklah Marlena, silakan lanjutkan pertarunganmu. Aku sebagai reinkarnasi dari raja iblis Fred Crhonicle akan menganugrahimu hadiah yang kau inginkan baik kalah maupun menang,"
Tentu saja Drey hanya berbicara melalui telepati yang langsung mengarah ke pikiran Marlena. Sasha tidak akan bisa mendengarnya.
"Maou Fred? maksudmu kau adalah leluhur kami para iblis? Pasti kau bercanda kan?"
Walaupun Marlena masih ragu untuk mempercayainya tapi ia memilih untuk mengunci jawaban itu karena bagaimanapun setelah melihat kekuatan itu. Tidak, sebelumnya Marlena belum mempercayainya. Tetapi setelah Drey melakukan telepati padanya, ia tiba tiba merasakan aura yang sangat mengerikan dari jauh sana. Ia berpikir itu pasti kekuatan dari raja iblis Draco. Tidak, yang lebih mengerikan lagi ia hanya dapat menduga kekuatan itu berasal dari Maou Fred, iblis yang berada di depannya saat itu.
Marlena merapalkan sihir lagi. Kali ini ia melancarkan sihir yang lebih besar [Lightning Waves]. Itu merupakan gulungan petir biru yang keluar dari masing masing bayangannya.
"Apa?!"
Sesaat setelah Marlena melepaskannya, sihir itu lenyap dalam seketika. Itu adalah kekuatan dari mata iblis Sasha yang mampu menghancurkan semua jenis sihir yang berada dalam jangkauan penglihatannya atau lebih tepatnya disebut [Destruction Eyes].
"Kenapa?"
"Entahlah. Aku hanya berusaha memakai mata iblis ini lalu tiba tiba sihirmu hancur,"
Sekarang adalah hal yang lebih mengejutkan lagi. Sasha menembakkan dengan sangat cepat [Hell Fire] tanpa merapalkannya. Bahkan Marlena terlambat menyadarinya dan saat ia melihatnya semua bayangannya telah menghilang. Kini tersisa Marlena yang asli berdiri membeku menatap mata iblis milik Sasha. Mata iblis yang indah sekaligus mengerikan. Ia dapat merasakan kekuatan sihir Sasha meningkat berkali kali lipat dari sebelumnya.
Hal yang selanjutnya adalah Sasha mengeluarkan [Hell Fire]yang merupakan api berwarna hitam yang sangat besar. Marlena kaku di tempat tidak dapat melakukan apapun. Dengan sangat cepat api hitam itu ditembakkan ke arah Marlena dan sesaat setelahnya.
"Baiklah, cukup,"
Drey mejentikkan jari dan seketika api hitam itu diam di tempat bersama dengan Sasha yang mematung menyisakan keheningan di antara Drey dan Marlena.
"Apa yang terjadi?"
Marlena tampak kebingungan melihat Drey yang tiba tiba berdiri di depannya menghadap api itu dengan jarak kurang dari satu meter.
"Merlena, entah kau ingat atau tidak alasanku membiarkanmu hidup adalah karena aku merasakan aura nonstalgia darimu. Akan kuberikan sesuatu padamu__"
Drey menyentuh kening Marlena dan muncullah cahaya dari telunjuk itu.
"Transfer,"
Setelahnya Marlena meneteskan air mata.
"Fred? Kau adalah Fredku? Oh aku senang akhirnya aku mengingatnya setelah aku bereinkarnasi, terimakasih Fred kau sudah memberikan sihir reinkarnasi itu padaku dulu, "
"Ya Carmilia. Selamat datang. Aku tahu kau belum membangkitkan kekuatanmu yang sebenarnya. Tapi aku bisa melihat ke dalam jiwamu. Itu adalah jiwa yang memiliki ikatan denganku di masa lalu,"
Marlena atau Carmilia itu memeluk Drey.
"Carmilia, datanglah ke kastilku. Aku akan dengan senang hati menerimamu di sana, setelah semua ini selesai aku akan memberikanmu hadiah yang kau inginkan"
"Baiklah Fred. Aku akan menunggumu di sana. Berjuanglah melawan Grigory walaupun aku tahu bahwa kau tidak akan kalah,"
"Ya,"
Setelahnya Drey mentransfer sihir [Gate] pada Carmilia dan seketika itu Carmilia menghilang dari tempat itu menyisakan Sasha yang masih mematung beserta api hitam itu. Drey menggunakan [Black Hole] untuk melenyapkan api itu lalu menjentikkan jarinya kembali.
"Ahh, apa yang terjadi?"
"Tidak apa. Sudah selesai. Kau berhasil membangkitkan kekuatanmu. Dengan begini pelatihanmu telah selesai,"
"Perempuan itu?"
Aku telah mengurusnya, kau tak lerlu risau. Aku akan menghadapi pasukan itu sebentar. Kembalilah berkumpul dengan yang lainnya di selatan,"
"Hm,"
Sasha mengangguk dan menggunakan sihir [Gravity Manipulation] menuju arah selatan. setahuku sebelumnya dia hanya mampu menggunakan sedikit sihir. Tapi seperti yang terjadi padaku dulu, Sasha mendapatkan berbagai macam sihir baru setelah membebaskan matanya.
***
Sekarang aku berhadapan dengan Grigory.
"Raja iblis Fred? Leluhurku? Tidak mungkin!"
Ia masih bersikeras dengan keyakinannya.
"Kalau begitu biar ku tunjukkan padamu kekuatanku,"
Saat ini Roy, Elen, dan Shuna sudah kembali dari latihannya dan berada cukup dekat denganku menyaksikan pertarunganku. Aku memberikan [Magic Barrier] yang berlevel cukup tinggi pada mereka karena jika mereka merasakan auraku yang sekarang, mereka akan menjadi gila. Sungguh aku tidak mengada-ada.
Semua orang melihatnya, mereka lebih memilih diam sekarang saat melihat penampilanku dengan aura yang mengelilingi tubuhku.
Saat ini roh anak-anakku juga mulai menyingkir dari pertarungan dan ikut melindungi teman-temanku. Sepertinya mereka sedang mengobrol tapi aku akan bersenang-senang terlebih dahulu.
***
"Wahai kalian. Berlindunglah di belakang kami,"
Salah satu roh itu berkata pada Roy, Shuna, dan Elen.
"Bukankah kalian adalah roh? Apa yang kalian lakukan di sini?"
Kali ini Roy memberanikan bertanya.
"Kami adalah anak-anak dari raja iblis Fred. Sosok yang berada di depan kalian saat ini,"
"Apakah maksudmu adalah Drey?"
Salah satu roh itu berbalik dan berbicara pada Roy dan juga lainnya.
"Ya. Di kehidupannya yang sekarang mungkin namanya Drey. Tetapi ia adalah reinkarnasi dari raja iblis pertama atau bisa disebut leluhur iblis. Kekuatannya bahkan bisa menghancurkan seluruh dunia dan juga lintas dimensi,"
"A.. tung.. Drey sekuat itu?"
Roy terdiam dan tidak tahu harus berkata apa. Ia melihat ke arah temen-temannya yang juga mematung terdiam antara ketakutan dan takjub. Bahkan ketika mereka melihat langsung energi kekuatan dari roh-roh itu, mereka langsung ketakutan dan tidak bisa bergerak. Beruntunglah bahwa para roh itu berada di pihak mereka sekarang.
Sementara itu dilihatnya di depan mata mereka sekarang sosok yang menyeramkan dengan aura hitam yang sangat pekat. Mata itu tajam menatap lurus ke arah musuhnya.
Mereka masih terdiam setelah beberapa menit dan akhirnya. Kedua sosok itu langsung menghilang menyisakan kilatan-kilatan yang saling bertabrakan satu sama lain. Itu sesuatu yang luar biasa, bahkan jika mereka tidak mendapat berbagai macam perlindungan dari ini, mereka hanya akan berakhir hancur.
"Aku akan menyelesaikannya dengan cepat,"
Terdengar suara yang sangat lantang dan keras serta berat dari Drey. Apakah perubahan Drey ini berakibat pada perubahan pada sifatnya juga. Semua orang takut jika sewaktu waktu Drey menyerang mereka.
Sekarang kilatan itu telah hilang menyisakan kedua orang itu yang berdiri menghadap satu sama lain. Orang itu yang berhadapan dengan Drey terlihat tertatih tatih dalam menata nafasnya sementara Drey tidak goyah sedikitpun dan hanya menatap orang di depannya dengan kebingungan.
Yang pertama menoleh adalah Drey yang saat itu merasakan keberadaan lain yang mendekati mereka kemudian diikuti oleh orang itu. Setelah Roy bertanya tentang indentitas orang itu kepada roh di depannya diketahui ia adalah raja iblis yang bernama Grigory. Yang sedang mendekat adalah Sasha yang keluar dari kabut yang menutupi tempat itu.
Grigory yang melihat Sasha lantas mendatangkan [Storm Spear] yang langsung mengarah tepat di jantung Sasha.
Crack..
Ujung tombak itu menyembul dari balik punggung Sasha yang melihat secara lemah ke arah Drey. Ia memuntahkan banyak darah dari mulutnya.
Drey terkejut, tombak itu memiliki seutas tali mana yang menghubungkan Sasha ke Grigory. Semua orang dapat melihatnya bahwa aliran mana yang segar mengalir menuju Grigory.
"Ahh, akhirnya kekuatanku pulih. Tak kusangka gadis yang kelihatannya lemah seperti dia memiliki kekuatan yang besar,"
"Kau mengambil mana dan kekuatan Sasha?" (Drey)
"Sepertinya kau tidak terlihat terkejut ya wahai leluhurku. Baiklah aku akan pergi dulu dari sini. Aku tidak mungkin__" (Grigory)
"Apa??!" (Grigory)
Grigory terlihat terkejut karena penghalang yang baru saja diciptakan Drey. Ohh gawat! aura Drey kini terlihat lebih pekat daripada tadi. Bahkan para roh yang melindungi kami pun berusaha mati-matian melindungi kami.
"Kau! Akan mati di sini,"
Sasha terlihat lunglai dengan lubang yang berada di atas perutnya. Ia mulai terjatuh dan tidak bergerak lagi. Kami yang menyaksikannya berteriak tetapi suara kami tidak keluar.
Pada awalnya Drey memang masih terlihat bermain-main dengan Grigory. Tetapi kali ini ia mulai terlihat lebih mengerikan.
Pelindung utama berbentuk bola yang di gunakan untuk menahan aura Drey pecah dan sekarang auranya dapat dirasakan oleh makhluk lain bahkan makhluk yang berasal dari dunia selain iblis.
Saat inilah kekuatan yang mengerikan mulai muncul.