Chereads / THE SELECTED / Chapter 1 - Prolog

THE SELECTED

Channisa
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 21.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

°°°

"Akan terjadi hari dimana pertemuan akan menjadi sebuah kesialan atau keberuntungan,"

-🍁-

Seorang cowok berjalan menyusuri koridor kelas yang mulai ramai terpadati oleh siswa - siswi yang berlalu-lalang.

Gara berjalan dengan santai menuju ke ruang kelasnya. Padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 06:56 WIB. yang artinya empat menit lagi bel masuk berbunyi.

Sudah hampir setahun, sejak ia pindah di sekolah ini. Akan tetapi , dia masih belum bisa menemukan sesuatu hal yang mampu membantunya, untuk digunakan sebagai barang bukti yang mengungkap tragedi satu setengah tahun silam yang melibatkan saudarinya.

Zyan Gara Albani ,bersekolah di Big School. Sekolah swasta yang dimana siswa/i nya harus tinggal di asrama yang telah disiapkan oleh pihak sekolah selama bersekolah di Big School .

Big School sendiri termasuk salah satu dalam jajaran sekolah impian, akan tetapi Big School tipikal sekolah yang tertutup akan dunia luar, sehingga semua hal yang berkaitan dengan Big School akan tertutup secara rapat dan sulit terekspos oleh media massa.

Membuat Big School memiliki sisi misterius membuat banyak orang penasaran untuk mengungkapkannya di khalayak ramai. Sehingga beberapa pihak tertarik untuk mencari tahu semua hal tentang Big School sampai kedalam - dalamnya.

Hal ini juga yang membuat Vio saudari kembar dari Gara terenggut nyawanya karena tragedi satu setengah tahun lalu, yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan kejadiannya ini masih menjadi topik sensitif dikalangan murid serta guru hingga saat ini.

Avinka Viola Albani sering disapa Vio, meninggal hampir satu setengah tahun yang lalu dan kasusnya ditutup rapat oleh pihak sekolah bahkan keluarga Albani sendiri tidak tahu menahu penyebab Vio meninggal bahkan polisi yang melakukan penyelidikan pun hanya bisa menemui jalan buntu dalam menyelidi kasus tewasnya Vio.

Keluarga Albani berpikir Vio stres karena terlalu banyak masalah sehingga memutuskan untuk bunuh diri, dan pihak keluarga memutuskan untuk tidak memperpanjang kasus meninggalnya Vio.

Sejak saat itu Gara bertekad untuk mengungkap kasus meninggalnya Vio tanpa sepengetahuan orang tuanya. Bahkan Gara rela untuk pindah ke sekolah Vio dengan tidak menggunakan nama Albani, saat mendaftar masuk ke sekolah ini untuk menghindari sebuah kecurigaan dari pihak yang terkait.

Gara berjalan dengan santai menyusuri koridor yang sedikit sepi karena jarang orang yang melintas diarea ini. Bahkan sama sekali tidak ada ,walaupun jalan ini adalah jalan tercepat menuju ke ruang kelas.

Hal ini dikarenakan rumor yang beredar dikalangan murid. Menyebutkan bahwa koridor yang saat ini Gara lintasi merupakan koridor horor yang dimana terdapat banyak sekali cerita mistis yang mengalir dikalangan murid - murid di sekolahnya.

Pengalaman dari setiap murid yang pernah dengan nekat melintasi koridor ini,katanya ada sesosok hantu laki - laki yang suka berkeliaran di koridor.

Namun hal ini tidak berlaku bagi seorang Zyan Gara Albani ,rumor tak berarti apa-apa ,baginya itu hanya sebuah angin lalu belaka. Menututnya manusia lebih menakutkan daripada setan atau sejenisnya, hingga suatu hal yang tak terduga terjadi .

BRUK!!!

Gara tidak sengaja menabrak seorang lelaki paruh baya yang Gara yakini guru disekolah ini. Namun ,wajahnya begitu asing bagi Gara sehingga dia sulit untuk mengenalinya.

"Maaf pak,saya tidak sengaja,"sesal Gara seraya berjongkok untuk membantu memunguti lembaran demi lembaran kertas yang berserakan di lantai.

"Iya,tidak apa-apa .Sepertinya kamu banyak pikiran atau ada masalah??,"tanya bapak itu berdiri, seraya tersenyum menatap Gara yang memasang wajah kebingungan

"Ahhh,emmm____,"belum sempat Gara menyelesaikanperkataannya, ucapannya sudah terlebih dahulu dipotong oleh bapak itu.

"Kamu Gara kan?," ujar bapak itu memastikan

"I__ya,bapak kok tau nama saya?,"ucap Gara terkejut sekaligus penasaran pasalnya dia belum pernah bertemu dengan bapak itu, akan tetapi beliau mengetahui namanya. Gara terus berpikir negatif dan mengaitkan dengan rumor yang beredar dikalangan murid lainnya yang hanya dia anggap sebagai angin lalu baginya .

"Apakah rumor itu benar?,dan hantu itu nyata?? jangan - jangan bapak ini juga bukan manusia??" batin Gara berasumsi yang membuat ia bergidik ngeri sendiri membayangkan jika orang yang berdiri didepannya bukan manusia melainkan setan.

"Kamu berpikir terlalu jauh nak" ujar bapak itu ketika melihat raut wajah Gara yang kebingungan

"Hah??apa pak??" beo Gara masih dengan keterkejutannya

"Tak apa. Saya permisi,kita akan bertemu lagi tapi bukan sebagai orang asing dan jangan berpikir yang aneh- aneh tentang saya " ujarnya sebelum pergi meninggalkan Gara yang mematung di tempat ia berdiri .

"Kita akan bertemu lagi tapi bukan sebagai orang asing," kalimat itu terngiang-ngiang dibenak Gara "maksud bapak itu apa ya?,"batin Gara bertanya-tanya

"Masa iya jadi pacar??. Nggak ih, amit-amit, masih normal gue. Ayah?eh malah nggak mungkin lagi yakali mamakku nikah lagi ,bisa ngambek tuh si papi. Guru??lah emang guru-guru mau pensiun?. Au ah pusing" dumelnya

"Ah sudahlah, lebih baik gue ke kelas keburu bel. Jangan - jangan entar ada penampakan setan yang muncul secara mendadak lagi" cicitnya bergidik ngeri seraya berlari meninggalkan tempat bertemunya dia dengan bapak misterius itu. Tanpa Gara sadari ada sepasang mata yang sedang menatapnya dalam dengan smirk jahat dibibirnya.

"Kamu pasti tau,"guman orang tersebut "tunggu saya datang, permainan belum di mulai Zyan Gara Albani ,"lanjutnya diikuti seringan misterius .

-🍁-

versi terbaru karena selesai revisi