°°°
Gara berjalan menuju ruangan pribadi pak Irgi,tempat dimana dia dan pak Irgi sepakat untuk bertemu setelah kejadian yang terjadi di ruang laboratorium. Sesampainya Gara di depan ruangan pak Irgi.
TOK...TOK...TOK!
Bunyi pintu ruangan pak Irgi yang diketuk oleh Gara
"Siapa?," tanya seseorang sedikit berteriak dari dalam ruangan dan mungkin sajaitu pak Irgi
"Gara pak," ucap Gara sedikit berteriak
"Masuk!!,"perintahnya,Gara pun masuk ke dalam ruangan atas izin yang punya, berdiri dihadapan pak Irgi yang sedang duduk memegang lembaran - lembaran kertas bertinta hitam digenggamannya. Setelah menyadari kehadiran Gara
pak Irgi menaruh lembaran - lembaran kertas tersebut diatas meja kerjanya.
"Duduk Gara,"katanya mempersilahkan Gara duduk dan dituruti Gara
"Saya akan kasih kamu denah sekolah agar kamu dan kawan - kawanmu mudah memahami seluk beluk sekolah ini," jelas pak Irgi lalu menyodorkan selembar kertas bergambar kepada Gara "Dan saya juga yang akan memimpin kelompok kalian ,"sambungnya yang membuat Gara terlonjak kaget
"Maaf pak sebelumnya.Maksud bapak,bapak yang akan memimpin kelompok saya?,"ucap Gara memastikan
"Iya.Dengarkan saya Gara,kamu dan kawan - kawanmu, kalian yang terpilih untuk melindungi orang - orang yang kalian sayang serta menyelamatkan sekolah ini dari kejahatan ,"jelas pak Irgi sambil menatap Gara dalam
"Maksudnya pak?," tanya Gara menyeritkan dahi bingung
"Sebenarnya sebelum kelompok kalian,sudah ada kelompok lain yang terpilih untuk sekolah ini, namun na'as mereka bukannya berhasil tapi malah mereka yang terancam dalam bahaya," ucap pak Irgi beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Gara
"Jadi,saya berharap kalian mampu menguak fakta apapun untuk melindungi sekolah,bukan hanya sekolah tapi seluruh penghuni sekolah juga," lanjutnya
"Tapi pak,kami hanya murid biasa pak,nggak lebih,saya hanya menjadikan ini sebagai misi pribadi saya" ucap Gara
"Awalnya bagi kamu hanya sebuah misi pribadi namun,kalian mempunyai kelebihan, percaya sama saya, akan tetapi kamu dan kawan -kawanmu belum menyadari akan hal itu," jelas pak Irgi tersenyum ramah kearah Gara
"Bapak tau dari mana, kalo kami mempunyai kelebihan semacam magic?," tanya Gara menyeritkan dahi heran menatap pak Irgi meminta penjelasan
"Saya tau. Kamu indigo dan cerdas dalam membuat keputusan, Revan dan Jeslyn mereka berdua pandai bertarung dan paham akan IT, Marsell pandai dalam membuat strategi, Rizky memiliki suara yang lembut bahkan suaranya mampu membuat seseorang tertidur bisa dibilang seperti obat bius, Aldy mampu membaca pikiran dan memahami perasaan seseorang, dan Devan itu petunjuk bagi kalian dia juga penganalisis yang hebat," jelas pak Irgi
"Bisa dibilang kalian itu adalah The Selected selanjutnya. Tapi misi yang paling sulit kamu ada di Kleora Anastasya kamu tahu dia?," tanya pak Irgi pada Gara
"Dia sahabat saya pak," ucap Gara
"Saya mohon kamu lindungi dan selalu ada sama dia,jangan biarkan Kleo sendirian," ingat pak Irgi dengan tatapan memohon
"Mengapa demikian pak?," tanya Gara bingung,pasalnya sejak tergabung dalam kegiatan ini Gara jarang sekali bertemu dengan Kleo bahkan Gara juga yang meminta Jeslyn untuk tidak memberitahu Kleo
"Kleora Anastasya, dia itu memiliki kemampuan seperti alter- ego yang bisa dipanggil sampai bisa menjadi doppelganger. Berbeda dengan kepribadian ganda,kepribadian ganda itu kelainan psikologis, sementara dalam hal ini seseorang akan cenderung ke arah supranatural dimana kepribadian yang lain itu akan muncul sesuai kondisi yang dibutuhkan dan pada level tertentu bisa dikontrol kehadirannya. Bukan hanya itu, seseorang yang memiliki kemampuan ini bisa berada di dua tempat berbeda dalam waktu bersamaan. Hal ini yang menjadi poin penting dalam masalah, jika sudah dalam kondisi seperti itu, terkadang sosok salah satunya tidak terkontrol sehingga terkadang tanpa sadar dia mampu melakukan hal - hal diluar kendalinya," jelas pak Irgi
"Bagaimana bapak tau,bahkan bapak lebih tau dari kami yang memilikinya," ujar Gara dengan heran dan rasa penasaran yang tinggi
"Apakah kamu tidak mengenali saya?," ucap pak Irgi bernada serius
"Saya tida___,"
-🍁-
.
.
.
Zyan Gara Albani