Chereads / THE SELECTED / Chapter 4 - TS — 3

Chapter 4 - TS — 3

°°°

"Hah?Lo ketemu Devanno,Harizal Devanno anak kelas XI-1?,"ucap Marcell serius

"Iya.Kenapa emang?,"tanya Gara menyeritkan dahi heran

"Lo tau nggak,kalo Harizal Devanno itu_____,"

-🍁-

"Emang kenapa sama Devan?" bingung Gara

"Harizal Devanno,anak kedua dari pasangan Damar Harizal dan Delina Tiara Harizal . Devanno sendiri lahir pada tahun 2002, Devanno mempunyai kakak perempuan yang bernama Prima Putri Harizal, yang kuliah semester 3 ," jelas Marsell

"Trus,masalahnya dimana?," sahut Gara bingung

"Masalahnya Devan itu udah nggak ada,"ucap Rizky

"Dia keluar dari sekolah gitu?," ucap Aldy bingung dengan cerita Marsell dan perkataan Rizky

"Dia kecelakan satu tahun lalu yang membuat nyawanya terenggut dan tempat Devan kecelakaan itu di ruang praktek," timpal Revan

"Jadi yang gue temuin itu arwahnya dong?," guman Gara bergidik ngeri

"Betul. Nah point utama dikasus ini adalah tanggal Devan kecelakaan sama dengan tanggal adek lo yang ditemukan meninggal," jelas Revan yang membuat Gara menatapnya intens

"Kok gue ngeri anjir,"ucap Aldy bergidik

"Maksud lo, Devan ada sangkut pautnya sama trage di adek gue ditemukan meninggal," ujar Gara memastikan yang nada bicaranya berubah menjadi dingin jika sudah menyangkut adeknya yang meninggal

"Bener. Menurut gue asalkan lo bisa gali informasi ketika lo ketemu sama arwah Devann kayaknya dia bisa ngebantu," saran Marsell yang merasa atsmosfer disekitarnya berubah

Suasana hening untuk sesaat ketika Marsell memberi saran. Untungnya ini waktu pulang sekolah jadi hanya mereka berlima yang ada di dalam ruangan kelas XI-8.

Suasana yang semula hening tenang berubah menjadi hening mencengkam, pintu yang tadinya tertutup perlahan membuka dengan sendirinya menampilkan satu sosok yang berjalan memasuki ruang kelas XI-8.

"Nggak perlu cari gue,gue bakal dateng sendiri kalo lo semua butuh bantuan," ujar sesosok itu yang ternyata Devan ,namun yang mampu melihatnya hanya Gara seorang

"Ini kok dingin banget ya, bulu tangan gue berdiri semua anjir," celetuk Aldy mengusap - usap tangannya

"Gue juga ngerasain hal yang sama kek lu," timpal Rizky

"Dia disini,"satu kalimat pendek yang mampu membuat mereka begidik tegang

"Si___siapa?," ujar Marsell yang ternyata dia juga takut namun disembunyikan dengan raut wajahnya yang terlihat tenang dan cuek

"Devan,dia disini didekat Aldy," celetuk Gara,merasa nama dan posisinya berada dalam bahaya Aldy menjerit ketakutan

"Huaaaaaaaaaaaaa,"teriaknya yang membuat mereka semua terkejut, Aldy berlari ke arah Revan yang tengah menatap Gara penasaran

"Cuman lo yang bisa liat dia sekarang. Cari informasi yang bisa kita lo tanyain ke dia!,"bisik Revan mengingatkan karena dalam penglihatannya hanya ada ruang kosong tak berwujud yang Revan, Aldy, Marchell, dan Rizky lihat saat ini.

"Gue boleh tanya sesuatu sama lo?," ucap Gara pada Devan

"Boleh,lo mau tanya tentang adek lo apa tentang gue?,"tebak Devan memberi pilihan

"Semua hal yang lo tau,kalo bisa sekalian gue mau bantu elo.Gue yakin lo meninggal bukan karena kecelakaan tapi emang disengaja," cecar Gara

"Lo bener,gue harap saat gue ceritain semua lo bisa berhenti dari kegiatan lo ini," cicit Devan

"Kenapa kita kan mau bantu lo, dan sejak Vio ditemukan meninggal gue udah bertekad buat cari pelakunya," ucap Gara tak terima

"Karena lo semua udah di awasi, kalo lo nekat ngelanjutin ini semua gue harap lo semua bisa jaga diri," pesan Devan

"Lo pengen tau kan, kenapa hal itu terjadi ke gue,itu semua karena____,"

-🍁-