Manik hitam itu mengkilat penuh amarah, urat-urat menonjol dipermukaan lengan, seiring kepalan tangannya menguat hingga buku-buku jari berubah menjadi putih.
"Sedang apa si brengsek itu datang ke sini? Bukankah dia masih di penjara?"
Tak ada siapapun di tempat ini yang bisa menjawab pertanyaannya barusan. Tanda tanya besar menjamur dalam isi kepalanya. Begitu banyak kata 'kenapa' dan 'bagaimana' yang tak bisa dijawab oleh praduga nya sendiri. Satu hal pasti dari firasat yang Eugene rasakan, pria itu tak akan diam memperhatikan lalu begitu saja. Pasti ada maksud lain dari kedatangannya ke tempat ini.