"Dasar siput," Casey merampas bungkusan plastik berisi camilan dari tangan Aiden begitu sampai di sebelahnya.
"Kantinnya sangat ramai, aku tak bisa keluar dengan cepat."
"Alasan, kau kan bisa cari makanan di luar."
Aiden merengut.
Casey sepertinya memiliki dendam pribadi dengan pemuda berwajah ikan ini. Jelas sekali dia hanya mencari-cari kesalahan meskipun setitik untuk membuat Aiden kesal.
"Harusnya tidak usah repot-repot segala," berbeda dengan ucapannya, tangan Michelle sudah terjulur lebih dulu, menarik salah satu bungkus plastik berisi roti sandwich rasa kacang. Membuka ujung plastik dengan giginya, mengeluarkan, lalu melahapnya. Dalam dua gigitan besar dan sandwich itu sudah berpindah ke dalam perut.
"Hohoho.. benar kan, kau pun lapar juga," Casey menaik-turunkan alisnya, bermaksud menggoda.