"Tuan, kau bisa memakan ini.."
Miller mendongakkan wajahnya dan menemukan sepotong roti telah berada di hadapannya, disodorkan oleh seorang pemuda berjaket hitam dan memakai topi dengan warna senada. Penampilan lelaki itu tak jauh berbeda dengannya. Mereka sama-sama gelandangan, dan itu cukup aneh ketika seorang gelandangan memberikan makanan miliknya untuk orang lain. Hey, ini adalah dunia yang kejam dimana yang kuatlah yang bertahan hidup. Tak ada seorangpun yang akan menolong orang tanpa pamrih, mereka hanya terlalu munafik untuk mengatakannya.
"Tidak." dengan tegas Miller menolak pemberian pemuda itu. Ia masih belum tahu apa maksud pemuda tak dikenal itu memberikan makanan secara cuma-cuma, terlalu janggal. Mungkin saja orang ini punya maksud tertentu semacam mencampurkan sesuatu didalam makanan itu untuk membuatnya pingsan dan lantas menculik untuk menjual organ tubuhnya, barangkali.
"Saya sudah kenyang sungguh. Sebaliknya saya melihat anda tadi tampak kelaparan."
