"Kau tak perlu berterimakasih, itu kan sudah tugasku," Aiden tersenyum kaku. Lebih tepatnya karena ia terlalu senang dipijat oleh Casey sampai tak bisa mengontrol ekspresi wajahnya lagi.
"Kenapa itu jadi tugasmu? kau tak perlu bertindak sejauh ini. Aku bukan siapa-siapa bagimu."
"Kalau begitu, tinggal jadi siapa-siapa bagiku. Dengan begitu kau tak perlu sungkan meminta bantuan padaku." Senyuman cerah mengembang diwajah Aiden.
Casey tiba-tiba menghentikan kegiatannya memijat lengan Aiden. Membuat pemuda yang duduk di atas ranjang memandang sedikit cemas. Apakah ia salah bicara? Apa Casey kembali keluar dengan perasaan kesal?
"Aku tak tahu harus menjawab bagaimana. Aku masih ragu dengan perasaanmu padaku. Apakah benar-benar serius, atau hanya sebatas suka yang berlangsung sementara." Casey menjawab tanpa menatap Aiden. Gadis itu malahan terpaku pada tangan yang masih ia pegang. "Barangkali kau akan langsung bosan ketika aku sudah mengiyakan."