'Sreek~'
'Sraak~'
Suara salju yang dikeruk mengisi keheningan diantara dua pemuda yang saling membelakangi. Masing-masing menggenggam sekop ditangan. Butiran salju masih setia turun menambah dingin suasana.
Perempatan imajiner muncul di dahi Eugene ketika terlintas adegan beberapa saat yang lalu. Hal yang membuatnya kesal bukan main.
"Papa tolong kami !!" pekik Eugene memanggil sang ayah, satu-satunya orang yang bisa menolong disaat genting seperti ini.
David terdiam ditempatnya berdiri, menatap lurus pada Eugene yang tengah berlutut dihadapan Lily. Pemandangan yang bisa diketahui tanpa penjelasan lagi. Anaknya itu pasti membuat kesalahan.
"Ah~ ya halo ? ada pasien gawat darurat ? iya iya aku segera ke sana.." David melangkah pergi sembari berbicara pada ponsel yang bahkan terbalik.