Darah lebih kental dari air, peribahasa yang menggambarkan ikatan erat antar keluarga. Bukankah memang seharusnya begitu.
Eugene masih tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Penjelasan wanita didepannya terdengar tak masuk akal. Seorang ibu tega meninggalkan anaknya yang masih kecil bersama pria dengan perilaku buruk.
"Maafkan aku... aku tak bisa membawa Michelle bersama ku karena keadaan yang tak memungkinkan" tetesan air mata tak berhenti mengalir membasahi pipi Sally.
Selayaknya tangis seorang ibu yang penuh dengan penyesalan. Ini mengingatkan Eugene pada ibunya. Sialan, hampir saja ia luluh pada air mata wanita itu. Tidak, ia harus tetap bersikap dingin.
"Mantan suami ku mengancam untuk membunuhku saat itu juga, ia sudah mengarahkan pisau tepat dihadapan wajahku. Aku... aku tak punya pilihan lain" suara Sally bergetar hebat. Steven tak berhenti mengelus bahu dan lengan wanita yang sudah dianggap sebagai Bibinya sendiri.