Air menetes dari ujung rambut hitam yang basah. Sosok pemuda tinggi tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk. Perjalanan tadi cukup menguras tenaga jika boleh jujur. Apalagi ia tak mendapatkan buku yang ia cari.
Yah, setidaknya ia masih bisa berimprovisasi sendiri. Pengalamannya dalam memikat hati lebih luas daripada gadis ikal tadi.
Eugene mendudukan dirinya pada tepi ranjang. Ponselnya masih tergeletak di meja nakas. Masih sibuk mengeringkan rambutnya, Eugene hanya melirik sekilas ke arah ponsel. Tak ada pesan masuk. Bahkan sepertinya grup chat juga kosong.
Atau mungkin ini saatnya ia mendekati Michelle dulu, tapi jika mendadak begini pasti gadis itu langsung menganggapnya pemuda tak tahu malu. Yah, walau sebenarnya memang begitu sih.
Kali ini Eugene harus hati-hati. Karena bisa saja apa yang ia lakukan malahan membuat Michelle menjauh. Ingat, gadis itu hanya menyukainya dimasa dulu, bukan yang sekarang.