Hembusan angin dingin menerpa kulit putih si pemuda tinggi. Bibirnya yang semerah darah bergetar karena hawa dingin yang ia rasakan. Memang tak baik berlama-lama di luar ruangan begini.
Didepan minimarket ini Eugene melihat beberapa pejalan kaki yang berlalu lalang. Tak sedikit juga pasangan muda mudi yang bergandengan tangan . Cuaca dingin memang cocok untuk saling berbagi kehangatan dengan pasangan, satu sama lain.
"Jika ingin bermesraan carilah tempat lain" Eugene menggerutu tak suka. Ah, lebih tepatnya ia iri pada setiap pasangan yang tak sengaja lewat dihadapannya. Eugene ingin juga.
"Maaf lama" Suara dari gadis yang ia tunggu kembali membuat Eugene berseri-seri. Tampaknya begitu mudah merubah mood pemuda itu.
"Apa yang kau—!" Eugene memakaikan mantel miliknya pada tubuh MIchelle, yang tentu saja langsung mendapat penolakan dari gadis itu. "Pakai ini" Ujar Eugene dengan santai.