Siangnya yang damai. Dengan selimut tebal dengan seoiring Maccarone warna warni. Bibirnya sibuk menggumamkan lagu dari video yang sedang ia tonton. Akhir musim gugur yang dingin seperti ini harusnya di habiskan dengan berdiam di rumah.
Tidak. Itu alasan Eugene saja agar tak terlalu merasa bersalah. Bersyukurlah pada kesibukan orang tua nya yang lagi-lagi pergi. Meninggalkan ia sendiri dirumah. Ia tak akan di marahi karena mendapat skorsing kedua kalinya.
Setidaknya itu mengulur hukumannya saat Lily dan David di rumah lagi. Keheningan ini membuat pikirannya mudah terdistraksi. Ia langsung merindukan Michelle. Rasanya sudah tak sabar untuk mengunjungi gadis itu sepulang sekolah.
"Michelle sedang apa yah?" Eugene bermonolog sembari meraih ponsel di laci meja. Ia hendak mengirim pesan sapaan pada Michelle, namun tak lama kembali ia hapus. "Huft, dia saja tak peduli padaku.. lalu aku harus apa memohon ? Tidak sudi" Eugene kembali memasukan ponselnya di laci.