Januari 2016
Aditya benar-benar kembali ke Aceh.
Sudah sebulan sejak kepulangannya, tapi dia sama sekali belum mengabari Nura tentang kepulangannya.
Nura mengetahui itu dan hal itu membuatnya semakin gelisah.
Mengapa Adit tidak mengabari tentang kepulangannya.
"Babe, dia udah di Aceh, tapi kenapa gak kabari aku ya kalau dia udah pulang?", keluh Nura pada Aliyah pada suatu sore saat mereka keluar bersama.
"Dia, siapa?", jawabnya.
"Ah dia ni selalu gitu, setiap kita cerita selalu gak langsung connect", celetuk Nura.
"Iya, kan aku gak tau, makanya nanya", jawabnya.
"Adit babe Adit, dia udah pulang ke Banda, tapi dia gak kabari aku sama sekali", ucap Nura setengah kesal.
"Oh, Asyraff Aditya. Memang mau kalau diajak jumpa?", balas Aliyah.
"Nah itu dia babe, aku kayanya gak berani kalau dia ajak jumpa", jawabnya.
"Nah itu dia kenapa gak dikabarin", jawab Aliyah.
"Tapi kan setidaknya dia bisa kasih tau aku, Nura, Adit udah di Banda ni", harap Nura.
"Udah, tunggu aja. Kalau dia benar-benar tertarik, nanti pasti dikabarin", jawab Aliyah datar.
"Jadi cowok itu kudu wajib usaha, karena perempuan cantik itu bukan untuk laki-laki tampan, tapi untuk mereka yang berusaha", lanjutnya.
"Oh gitu ya babe?", tanya Nura polos.
"Iya, gitu", jawab Aliyah.
🍁🍁🍁
Sebenarnya bicara dengan Aliyah terkadang tidak benar-benar membantunya menghadapi kegalauannya karena cara pikir mereka 180° berbeda. Tetapi, Nura juga membutuhkan pandangan logis yang bisa membuatnya sadar sesadar-sadarnya.
Nura juga menceritakan masalahnya kepada sepupunya yang sekaligus sahabatnya, Deena Aamir.
Deena memiliki hati yang lembut dan lebih manusiawi jika dibandingkan dengan Aliyah yang berpikiran dingin, Deena juga lebih mengandalkan hati dalam hal berpendapat, mempertimbangkan berbagai hal sehingga hampir tidak pernah menyakiti hati orang lain; 100% berbeda dari Aliyah yang mengatakan apapun yang ingin dia katakan tanpa mempedulikan mungkin akan ada beberapa orang yang akan sakit hati dengan ucapannya.
Makanya, jika ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, Nura akan menghubungi keduanya; Aliyah dan Deena. Lalu, membandingkan saran yang diberikan oleh keduanya dan memilih yang lebih cocok dengan kepribadiaan serta kata hatinya.
Tapi kali ini pendapat keduanya sama, tunggu aja.
Oleh karena itu, Nura memilih menunggu hingga Adit menghubunginya lebih dulu.
🍁🍁🍁