Akhirnya Daniel dan Ametsa pun telah sampai di rumah besar yang merupakan kediaman dari gadis itu sedari kecil. Salah satu di antara mereka pun mulai lebih dulu menuruni motor untuk membukakan pintu hingga akhirnya kini terbuka.
"Daniel, ayo cepat masuk. Aku ingin mencicipi masakanmu itu." Ametsa terkekeh melihat seseorang yang sedang membuka helm nya dan hendak berjalan mendekat ke arahnya. Gadis itu tersenyum sebelum akhirnya benar-benar masuk bersama dengan laki-laki tersebut yang mengikutinya dari belakang.
"Ametsa, kenapa gelap sekali?" tanya Daniel ketika mengetahui bahwa rumah sebesar ini jika tidak dibiarkan dalam keadaan menyala akan terlihat lebih menyeramkan dari biasanya. "Mulai besok kau harus menyalakan lampunya ketika akan pergi bekerja."
"Ini karena aku tidak tahu akan kerja lembur, kau tenang saja, lain kali aku akan menyalakannya jika dirasa akan pulang terlambat lagi."
"Hm, baguslah."
