Jilly saat ini mengerutkan keningnya dengan satu tangan yang berada di pinggang sembari berbicara dengan seseorang di telepon.
"Ametsa, kesehatanmu lebih penting dan aku tidak ingin kau kembali jatuh sakit."
"Aku sudah sehat, Kak Jilly," ujar Ametsa tersenyum. "Jadi kau tidak perlu khawatir lagi."
Laki-laki itu yang mendengarnya pun langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya seketika.
"Baiklah, jika itu yang kau mau."
Tidak lama kemudian terdengar suara seseorang yang sepertinya adalah Daniel membuat Jilly yang mengetahui hal tersebut langsung menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Jilly, apa yang kau lakukan?!"
"Daniel, diamlah!"
Kedua alis Jilly terangkat mendengar suara pertengkaran yang terjadi di telepon sehingga kini laki-laki tersebut geleng-geleng kepala.
"Besok, aku akan mulai bekerja kembali di Cafe."
"I-iya, baiklah, tetapi jika kau merasa lelah dan pusing, tolong beritahu aku, ya, Ametsa."
"Oke, baiklah Kak Jilly."