Satu malam kala itu, saat cinta datang seperti menawarkan secangkir kebahagian, tetapi didalam menyimpan rasa pahitnya kenangan
Kau wanita ciptaan tuhan, yang ku kagumi atas segala kesempurnaan
Kita dipertemukan dari khayal, yang aku ciptakan
Kata mengecam kepahitan
Hati yang tak seharusnya patah
Kini merintih, perih karena rasa telah dimanipulasi
menubruk kopi, bersendau gurau dengan imaji
Ironi, aku telah dieksekusi mati oleh kumpulan opini yang tak diterima akal budi
Bicara tentang rindu yang hilang, berharap semoga akan cepat pulang