Entah sihir apa yang telah dimanterakan Richard kepadanya, Anxia merasa dia telah tidak bisa mengendalikan otak serta tubuhnya.
Tiap kali Richard menyentuh kulitnya, Anxia merasa bagian tubuhnya yang disentuh terasa panas. Dia bahkan merasa dirinya tidak puas dengan sentuhan ringan dari suaminya. Dia bahkan menginginkan lebih walaupun seharusnya dia menolak sentuhan suaminya.
Gara-gara kabar bagus dari pria itu serta izin dari pria itu yang membiarkannya untuk mengobrol dengan Ling Meng membuatnya tak mampu melawan sentuhan maut suaminya.
Dalam bagian terdalam dari otaknya, sudah terdengar sebuah alarm berbahaya saat merasakan sebelah tangan Richard menyusup masuk melalui kaosnya.
Bagian bawahnya bergelitik aneh begitu merasakan kulit tangan Richard menggerayang punggungnya.
Otak Anxia membeku membuatnya tidak bisa berpikir lagi. Sementara Richard semakin berani dalam gerakan tangannya begitu mendengar erangan seksi yang keluar dari istrinya.