Sepanjang acara beramah tamah, Richard menempel adik kembarnya membuat lainnya merasa kesulitan membedakan yang mana Richard dan yang mana Raymond.
Bahkan Anxia kecil harus berpikir dua kali jika dia ingin mengajak Raymond berbicara.
Yah, layaknya anak kecil yang tidak ingin berpikir keras, Anxia lebih sering mengajak Kendrich mengobrol dibandingkan dua saudara kembar itu.
Tidak lama kemudian ada salah satu nyonya yang berpakaian mahal serta perhiasan disetiap tubuhnya muncul menyapa mereka.
"Kalian pasti anak kembar dari Putri Meisya Heinest. Aku menebak, kalian berusia lima belas?"
"Benar sekali, nyonya. Tapi, ibu kami bukan lagi seorang putri, beliau hanyalah ibu kami seperti wanita umumnya."
"Aku tahu. Tapi, sekali menjadi putri sebuah kerajaan, statusnya tetaplah seorang putri kerajaan. Aku dengar ibumu memiliki sebuah istana di sebuah tempat?"