Tepat pukul dua pagi, Anxia bangun dari ranjang secara perlahan-lahan agar tidak membangunkan putrinya yang sudah tertidur pulas. Dia tidak mengerti mengapa suaminya membiarkan Lori tidur bersamanya alih-alih tidur dikamarnya sendiri.
Bukankah pria itu sendiri yang bilang tidak akan membiarkannya menemui Lori untuk sementara waktu? Bukankah pria itu sengaja menyembunyikan putrinya darinya dan menyuruh para pelayan untuk tutup mulut disaat dia menanyakan kamar Lori?
Lalu kenapa pria itu tiba-tiba berubah pikiran dan membawa Lori ke kamarnya?
Walaupun Anxia tidak mengerti jalan pikiran pria berhati dingin itu, Anxia tidak protes ataupun mengeluh. Setidaknya, dia bisa bersama putrinya untuk yang terakhir kalinya sebelum dia pergi dari tempat ini.
Anxia masuk kedalam ruangan ganti yang hanya beberapa langkah dari tempat tidurnya. Pintu ruang ganti ini adalah sliding door sehingga menimbulkan suara yang halus saat digeser.